Daniel terus menahan rasa sakit di punggungnya karena dia lelaki yang tidak boleh menunjukkan kelemahannya di depan wanita.
Sedangkan Jasmin memalingkan wajahnya karena dia tidak mau melihat kekerasan yang terjadi di depannya.
"Sekarang minta maaf pada istrimu!" Kata Zen Luan setelah mendorong Daniel ke hadapan Jasmin.
Seketika itu Jasmin terkejut dan menjauh sedikit.
"Kami akan memaafkannya asal Daniel mau menandatangani surat cerai ini!" Kata Julian sambil menjulurkan surat perceraian itu pada Zen Luan.
Untuk sesaat, Zen Luan merasa harga dirinya diinjak-injak oleh Julian. Tapi, ia tahu betul siapa Julian yang tidak bisa ia anggap enteng.
"Apakah harus bercerai?" Tanya Zen Luan.