"Kenapa kamu tertawa?" Tanya Daniel dengan heran tanpa mau melepaskan tangannya dari rambut Jasmin.
Sambil menahan sakit, Jasmin berkata,"Aku bersyukur Maxwell tidak pernah tahu kalau aku sudah menikah dengan sampah sepertimu, setidaknya kamu bisa selamat darinya. Karena tidak akan segan-segan untuk membunuh siapapun yang menyakitiku."
Ekspresi Daniel semakin gelap, dia tidak bisa menerima penghinaan Jasmin.
"Baiklah, jangan salahkan aku jika aku harus melakukan hal yang tidak akan pernah bisa kamu bayangkan sebelumnya. Selain itu, Papa mu sudah menyerahkan dirimu padaku kembali seperti dulu. Kakek Zen Luan akan sangat senang jika kedatangan cucu menantunya lagi." Ucap Daniel sambil tersenyum licik.
Seketika itu, Jasmin terkejut sekaligus ketakutan. Ia bisa menebak kalau Daniel akan melakukan hal buruk padanya.