"Sayang ... Mana yang sakit?" Tanya Qiara.
"Ini..." Jawab Zio dengan berderai air mata. Setelah itu ia langsung menunjukkan lututnya yang lebam kepada Qiara.
"Tante akan mengobati mu. Jadi, kamu jangan nangis lagi! Karena anak lelaki tidak boleh nangis. " Kata Qiara sambil menyeka air mata di pipi Zio. Zio langsung mengangguk dan mengatur nafasnya.
"Sayang, lain kali kamu tidak boleh berlari ya, soalnya Mama khawatir kamu akan terluka lebih dari ini! " Kata Qiara yang tidak sadar sudah memanggil dirinya Mama.
"Sayang, lain kali kamu tidak boleh berlari ya, soalnya Mama khawatir kamu akan terluka lebih dari ini. " Kata Qiara yang tidak sadar sudah memanggil dirinya Mama.
Seketika itu Zio mendongak menatap mata Qiara dengan ekspresi yang rumit.
"Ada apa kamu melotot seperti itu sayang? Apakah Mama ada salah sama kamu? " Tanya Qiara lagi saat melihat tatapan aneh Zio.