Qiara pun langsung mengangkatnya.
"Pagi sayang, kamu lagi apa?" Terdengar sangat lembut Julian dari seberang telpon.
"Apa kamu menelpon ku hanya untuk bertanya aku dimana? Apa kamu yakin cuma itu? " Tanya Qiara dengan ketus.
Julian menarik nafas dalam melihat sikap istrinya yang belum juga berubah, yaitu tidak bisa romantis.
"Aku merindukanmu. Jadi, bisakah kamu cepat pulang?" Kata Julian sambil tersenyum.
"Aku juga merindukan Zio. Oleh karena itu aku akan segera pulang."
Julian tersenyum pahit karena istrinya benar-benar menyebalkan. Dia berharap bisa mendengar ungkapan rindu darinya, yang ada malah rindu itu untuk Zio. Seseorang tertentu semakin mencemburui anaknya sendiri.
"Oh iya, aku sekarang akan ke GM Entertainment karena aku tidak terima kak Natalie di pecat dengan tega." Kata Qiara dengan tegas.