Melihat ekspresi Virsen. Rena pun langsung berlutut sambil mendongak menatap Virsen disertai air mata yang mengalir deras di pipinya sambil berkata, " Virsen, tolong pergi! "
"Tidak bisakah kamu memberikan aku kesempatan? Aku tau kalau aku bukanlah lelaki yang baik. Tapi, aku ingin kita mulai dari awal. Aku sudah tidak membencimu lagi. "
Mendengar perkataan Virsen, air mata Rena mengalir deras tanpa suara.
"Pergilah!"
Setelah mengatakan itu, Rena berdiri lalu berlari masuk dan mengunci pintunya. Dibalik pintu itu, Rena merosot ke lantai dengan hati yang sesak, air matanya terus mengalir, dia benar-benar merasa tersiksa dengan rasa takutnya. Virsen selalu menghantuinya disaat ia menemukan kehidupan yang tenang.
Karena tidak mau menggangu Rena lagi, Virsen pun segera pergi meninggalkan rumah Rena dengan niat akan kembali lagi.
Rumah Julian.