Qiara bergidik ngeri mendengar apa yang Julian katakan. Dia tidak menyangka kalau cinta yang dulu dia pernah dengar dari Julian ternyata secepat itu menghilang.
"Ayo pergi! "
Julian tidak punya pilihan, dia menarik tangan Qiara dengan kasar. Untungnya perut Qiara masih kecil.
"Julian lepasin aku! Kenapa kamu kasar banget. Aku akan mengikutimu asal kamu lepaskan tanganku karena ini sakit. "
Qiara rerus berteriak seraya memegang tangan Julian yang mencengkram pergelangan tangannya.
"Jangan banyak ngeluh, kamu harus ikut aku! "Kata Julian tanpa melirik Qiara.
Melihat ekspresi Julian yang terlihat marah besar, Qiara akhirnya mengguk dan mengikuti Julian dengan patuh.
"Ayo!" seru Julian lagi ketika melihat Qiara tidak lagi merajuk dan mulai melunak.
"Iya," ucap Qiara tanpa ekspresi.
Julian hanya menarik nafas dalam, dia bukannya tega, tapi dia harus melakukannya karena Qiara benar-benar keras kepala.