Untuk sesaat Qiara membeku. Ia menatap dalam jauh ke mata Julian, ia pun menemukan ketulusan dalam tatapan itu sehingga jantungnya berdetak semakin kencang.
"Apa kamu benar-benar mencintaiku? " Tanya Qiara dengan senyum yang tertahan.
"Aku tidak suka mengucapkan apa yang tidak sesuai dengan hatiku. Walaupun kita menikah bukan karena cinta, tapi kamu mampu membuktikan padaku jika kamu layak untuk di cintai. Apakah kamu mau menerima cintaku? "
Jantung Qiara semakin berdetak kencang mendengar pengakuan cinta seorang Julian yang terdengar begitu manis dan mampu meluluhkan hatinya sehingga tidak ada lagi tempat untuk rasa cinta yang lain.
"Terimakasih! Aku sangat bersyukur karena kamu mau mencintai gadis seperti diriku. Tapi, apa kamu tidak salah mencintai? Aku ini kasar, suka teriak dan semua yang buruk ada padaku. Apa kamu tidak akan menyesal?"
Ekspresi Qiara berubah sendu setelah mengatakan hal itu.