Mendengar perkataan Julian, Qiara menatapnya penuh arti. Setelah itu ia melirik Julian dengan kesal karena ia hanya fokus ke ponsel nya itu saat mengatakan itu.
"Aku fikir kamu sudah setuju jika aku tinggal di Asrama kampus. Tapi, kenapa sekarang kamu membahas itu lagi? Apa kamu mau mengikatku di rumahmu ini? Apa kamu ingin mengekang kebebasanku sebagi seorang remaja?" Tanya Qiara dengan ketus.
Mendengar perkataan Qiara. Julian pun meletakkan ponsel nya diatas meja. Setelah itu ia menoleh kearah Qiara dengan tatapan membunuh.
Seketika itu, Qiara bergidik ngeri lalu menunduk karena tidak berani menantang tatapan Julian.
"Jangan banyak bicara lagi. Lebih baik kamu makan es krim mu. Sebelum semuanya meleleh!" Kata Julian dengan nada suara yang lembut.
Qiara mengerutkan keningnya melihat sikap Julian yang lembut padahal baru saja ia fikir Julian akan marah padanya.