Tidak lama kemudian, Qiara pun pulang ke rumah. Semua pelayan merasa bingung melihat Qiara yang tidak menyaut sama sekali ketika mereka sapa.
'Aku memang tidak berguna. Orang bodoh tetaplah bodoh. Bagaimana aku akan memberitahu Mama? ' Batin Qiara sambil meringkuk diatas tempat tidur nya.
Di saat itu muncul wajah Julian dalam benaknya. Dia yang selalu ada saat dia butuh dan terpuruk. Namun, dimana Julian berada kini, dia tidak tau sama sekali.
Memang benar kalau waktu akan terasa berjalan lambat saat seseorang yang biasanya membersamai tiba - tiba tidak ada lagi di samping kita.
Hidup pun mulai terasa semakin kosong. Tak ada lagi tawanya, senyumannya, bahkan deru napasnya yang bisa terdengar di pekatnya malam maupun kala pagi menjemputnya untuk segera berpisah. Bisa dikatakan kalau Qiara sekarang merasa kehilangan sosok Julian di hari-harinya, tentu itu menumbuhkan rindu di hatinya.
"Julian ... " Ucap Qiara seraya menyeka air matanya.