Setelah mengatakan itu, Helena pun tidak jadi makan siang. Ia segera pergi dari kantin karena merasa tidak nyaman dengan tatapan teman -teman nya.
Di waktu yang sama. Qiara berhasil mengejar Rena yang baru saja akan masuk ruang seni.
"Hey, apakah kamu benar -benar Maorena, pelukis muda yang terkenal itu?" Tanya Qiara seraya mengatur nafasnya yang terenggah - enggah setelah berlari.
Mendengar suara Qiara. Rena tidak jadi membuka pintunya. Ia berbalik lalu menatap Qiara dengan heran.
Suasana siang itu di ruang seni cukup tenang karena para mahasiswa hanya beberapa yang berlalu lalang sehingga Rena dan Qiara tidak terganggu oleh apapun.
"Siapa kamu? Dan mau apa kamu mencariku?" tanya Rena dengan ketus karena dia tidak begitu nyaman dengan orang baru.
"Aku melihatmu berantem tadi di kantin. Apa kamu benar -benar marah pada Nathan?" Jawab Qiara dengan sedikit gugup, karena begitulah dia kalau bertemu dengan orang yang dia kagumi atau sukai.