Julian tersenyum lucu mendengar perkataan Qiara. Istri kecilnya memang matre dan menggemaskan. Sayang sekali, dia belum juga tau dan mengerti kalau suaminya adalah bos dari sebuah perusahaan terbesar di kota A.
"Kamu benar juga sih. Oh iya, sebelum aku pergi, apa kamu membutuhkan sesuatu dariku?" Tanya Julian yang masih merasa berat meninggalkan kamar Qiara.
"Sebenarnya ada sih. Lebih tepatnya aku lagi pusing gara-gara salah satu tes masuk jalur mandiri ini adalah pelajaran bahasa Inggris. Sedangkan aku gak bisa bahas Inggris. Bukan gak bisa, cuma tidak terbiasa. Apa aku harus kursus? Tapi, apa ada kemungkinan kalau aku langsung bisa jika belajar kurang dari dua Minggu?" Jawab Qiara dengan ekspresi sedih.
"Entahlah ... Aku tidak yakin." Jawab Julian sambil tersenyum licik.