Chereads / Lovelessly hurt / Chapter 3 - BAB 3 Being a butler, why not? That's my skill

Chapter 3 - BAB 3 Being a butler, why not? That's my skill

*POV GELIEBT

Aku membawanya ke restaurant murah di pinggir jalan. Dia menceritakan kejadian menggerikan bagaimana semua keluarganya dan pengikutnya di bantai oleh sekelompok pembunuh juga bagaimana dia bisa melarikan diri dari kediamannya. Melalui jalan bawah tanah, ia kehilangan satu satunya pelayan yang dia percayai.

"aku masih menggigatnya. Bagaimana dia dengan pedang menghalangi para pembunuh itu."

Walaupun mukanya datar tanpa ekspresi. Terlihat butiran air di sela sela matanya.

"aku telalu takut, tapi dia menyuruku untuk berlari, jangan liat kebelakang, aku akan bertemu dengan mu nanti, itu kata kata terakhir yang yang aku dengar sebelum akhirnya dia di tebas oleh pedang pria yang kamu lawan tadi".

Bergitukah cerita bagaimana pembunuhan keluarga vornemia. Menurutku ada konspirasi disini bagaimana kelompok pernyusup itu bisa masuk ke dalam kediaman bangsawan agung yang jelas keamanannya lebih ketat dari bangsawan biasa. Itu membuatku pusing. Baiklah sekarang apa yang harus aku lakukan hmmm.

"nona, apa yang akan kau lakukan sekarang tidak mungkin kau akan berkeliaran di jalan ini. Anda telalu mencolok dengan ehem maaf jika tidak sopan. Tapi telinga anda dan ekor anda itu menarik perhatian karena hanya gadis bangsawan saja yang mempunyainya".

Memang telingga dan ekor itu mencolok tidak mungkin untuk bersembunyi. Apalagi dia menggunakan gaun dari kain sutra. Tidak ada orang biasa yang mengunakan gaun dari kain sutra.

"aku akan kembali ke rumah, aku yakin para kesatria dari keluarga kerajaan telah berada di kediamaan"

Gadis itu pun berdiri dan menuju ke kasir lantas dia mengeluarkan 5 perak royal.

Sebagai info di dunia ini menggunakan pembayaran menggunakan tembaga, perak dan emas. 1 perak royal sama dengan 10 tembaga royal, sedangkan 1 emas royal sama dengan 5 perak royal.

Tunggu aku kan pria kenapa mesti di traktir oleh gadis.

"Tunggu nona, biarkan aku aja yang bayar" aku berlari ke kasir untuk menahan tangannya. Tapi dia menggelengkan kepalanya.

"tidak apa-apa biarkan saya yang bayar. Tuan sudah menyelamatkan saya"

Hey hey memang aku senang tidak perlu mengeluarkan uang ku tapi di bayarin oleh gadis dimana harga diriku. Aku merasa lemas cukk *manca effect sound.

"ayo kita pergi"

aku kaget saat dia tiba tiba di sampingku BUKANN tepat di depanku di depan mukaku. Tiba tiba wajahku memanas.

"Kenapa kamu? Wajahmu menjadi merah apa kamu sakit"

tetap di posisi yang sama dia menanyakan pertanyaan sambil memiringkan kepalanya.

"Tidak, gimana yah disini cuacanya panas. Apa nona tidak kepanasan" aku berbicara tergugup untu mencari alasan yang pas

"panas aku tidak merasakan panas, apa panas bisa membuat wajah orang menjadi merah"

Huhh untung saja. Jika dia tau kalau wajahku memerah karena menggagumi kecatikannya. Ini bisa di anggap pelecehan terhadap bangsawan dan kepalaku akan di penggal.

" Mungkin iya bisa membuat wajah anda menjadi merah , tunggu bentar nona tadi mengajak saya pergi. Pergi kemana?"

Aku tiba tiba teringat jika dia berkata ayo kita pergi.

"kemana lagi ke kediamanku. Tuan tidak mungkin meninggalkan gadis kecil berjalan sendirian di tengah kota-kan"

dia mengakat lengannya ke depan mulutnya dan terdengar suara tertawa kecilnya. Sungguh imut tapi sayang wajah tetap datar

"lelucon nona tidak lucu" aku mengambek sedikit lalu membuka pintu untuk gadis itu. Kami akhirnya menuju ke kediaman keluarga vornemia. Aku rasa ini sedikit melenceng jauh menuju pusat kota haha.

30 menit kemudian

Wow aku tidak mernyangka tempat ini sangat besar. Halamannya saja luas. Memang bangsawan agung berbeda. Saat kami menuju pintu masuk tiba tiba ada sesorang yang menahan kami.

"Tunggu penyusup siapa kalian!! Apa kalian pembunuh" seorang pria dengan rambut biru dengan pakaian putih bergaris kuning di ujung kiri terdapat lambang mawar biru. Tunggu keluarga raja kenapa ada disini.

"pangeran kedua isgard. Ini saya azrielz" gadis itu muncul sambil membungkuk dan menarik dikit roknya.

"nona azrielz aku kira anda telah mati. Aku menemukan pelayan setiamu di lorong perlarian" katanya dengan tidak percaya.

"aku berhasil kabur, tapi dia telah meninggal"

Aku merasa iba. Aku mendengar jika yang meninggal adalah pelayan nya yang setia.

"tidak apa apa azrielz aku di sini akan melindungi mu"

pangeran itu datang mendekatinya dan memeluknya. Tunggu memeluk gadis hey hey itu pelecehan seksual. Aku ingin berbicara seperti itu tapi mengingat dia seorang pangeran. Aku tidak ingin kepala ku di penggal.

"kamu sudah tenangkan, ayo kedalam aku ingin mendegarkan semua kejadia yang terjadi di kediaman ini".

Kami pun masuk ke dalam kediaman. Nona dan pangeran itu duduk di sofa sedangkan aku berdiri agak berjauhan. Tidak mungkin aku duduk dengan bangsawan dan keluarga raja-kan. Lagian kenapa aku bisa terserat di dengan masalah ini aku hanya ingin mencari pekerjaan. Lemas aku cuk *manca efek sound.

"Bergitu sungguh di sayangkan. Yang penting kamu selamat dengan ini garis keturunan keluarga vornemia tidak akan hilang".

Pangeran itu terus berguman  sambil menyeder di sofa. Lalu ia melihatku.

" Terima kasih kau sudah menyelamatkan azrielz".

Aku sedikit membungkuk ke pangeran

"tidak pangeran ini kebetulan saja. Aku hanya mencari pekerjaan dan bertemu dengan nona".

Yah perkejaan ini terus meraung raung di kepala ku kalau kayak gini aku tidak bisa menemukan pekerjaan yang tepat jika terjebak disini.

"Mencari pekerjaan hmm, gimana nona azrielz. Apa kau mau mempekerjakan dia. kau membutuhkan pengurus rumahkan" tanya pangeran ke pada nona.

Pergurus rumah, pelayan itu ideal sekali dengan ku. Pekerjaan ku di kerhidupanku sebelumnya juga seorang pelayan apalagi aku sudah mendapakan semua skill memasak bintang 5 dari koki tempat ku kerja.

"pelayan aku bisa mempekerjakannya. Tertapi apa dia mau menjadi seorang pelayan"

Dia menatapku. Dia ingin jawaban tentang pekerjaan yang akan dia berikan. Aku segera maju berjonkok di depan dia sambil membuka telapak tanganku ke atas. Dia sepertinya tau jawabanku dia meletakan tangannya di atas telapak tangan ku. Aku memegang tangannya dan mencium tangannya. Lalu aku berkata

" aku bersedia mejadi pelayanmu, My lady".

Dia menganguk puas. Ahh ayah aku berhasil mendapatkan pekerjaan sekarang.

*BAB 4 first time work