Flender berdiri di sana dengan wajah dingin, penampilan yang tidak berubah dan memihak, ekspresinya memberitahu pada para siswa, untuk tidak berpikir menipunya.
Tawa di hati Oscar telah lama mekar, ekspresi di matanya jelas memancarkan cahaya vulgar, terutama memberikan perhatian yang jelas kepada Ning Rongrong.
Dapat dikatakan, sekarang dia berkeinginan untuk mencium Flender beberapa kali, di dalam hatinya berkata, ketua, aku mencintaimu.' Flender melakukan hal ini agar setiap orang bisa merasakan perasaannya, dan bagi Oscar sendiri, di dalam hatinya merasa sangat puas.
'Ning Rongrong memakan sosisku,' pikiran ini membuat Oscar bersemangat.
Oscar mengulurkan kedua tangannya, dan dengan senyuman jahat, mengucapkan mantra-mantranya.
"Aku ayahmu mempunyai sosis besar."
"Aku ayahmu mempunyai sosi kecil."
Satu besar dan satu kecil, dua sosis dengan rasa yang berbeda-beda muncul di tangan Osca. Dengan senyuman jahat, berkata:
