Chapter 3167 - Kepolosan 82

"Anggap saja ibumu memohon padamu!"

Dia berkata dengan hampir menangis, "Dongyu adalah satu-satunya harapan Ayah dan Ibumu! Dia tidak boleh dihancurkan oleh ide-idemu. Apakah kamu mengerti? Anggap saja Ibu memohon kamu untuk patuh, pergi ke luar negeri untuk belajar, oke?!"

Jiwaku sepertinya mengalir keluar dariku sekaligus. Aku menyerah berjuang dan mengangguk.

Malam itu, ibuku tidak mengantarku pulang. Sebaliknya, dia membawa saya naik bus ke Shanghai.

Ketika bibiku tiba di Shanghai keesokan harinya, ibuku tidak sabar untuk mengantarku pergi. Dia bahkan tidak mengucapkan selamat tinggal terakhirku pada Dongyu.

Saya ingat mendengar seseorang memanggil saya ketika bus mulai melaju.

Seorang anak yang duduk di kompartemen sebelah menunjuk ke luar jendela dan berkata dengan heran, "Ayah, seseorang mengejar bus!"

Mau tak mau aku mengikuti pandangan anak itu dan melihat ke luar jendela. Apa yang saya lihat hanyalah pemandangan yang sunyi.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS

Related Books

Popular novel hashtag