Aku aman!
Akhirnya aku keluar dari bahaya!
Sayangnya, dia segera menyadari bahwa dia mirip dengan kucing atau anjing yang telah ditinggalkan di hutan belantara.
Oh tidak!
Bagaimana aku akan kembali ke rumah?
Pikiran seperti itu memenuhi pikirannya. Yang lebih mengkhawatirkan adalah tangannya masih diborgol ke belakang dan dia tidak tahu alamat rumahnya secara pasti.
Apa yang harus ku lakukan?
Dia memaksa dirinya untuk tenang dengan cepat. Pada saat kritis seperti itu, otak si kecil bekerja dengan cepat; dia tahu bahwa dia harus berusaha untuk meninggalkan tempat ini daripada hanya duduk-duduk dan menunggu bantuan.
Saat dia melihat ke bawah ke kursi yang dia ikat, kilasan inspirasi menghantamnya dan dia mulai meronta-ronta dan menyentak di kursinya. Kursi kayu, yang sudah tua dan sudah sangat lapuk karena banjir di gudang akibat hujan yang berkepanjangan selama bertahun-tahun, segera patah karena gerakannya yang ganas.