"…Iya."
Meng Qingxue terpana dengan kemampuan analitisnya. Setelah terdiam sejenak, dia berkata, "Aku benar-benar tidak tega membiarkan anak ini meninggal. Ini adalah darah daging dan anak pertamaku, jadi aku sama sekali tidak berencana untuk meninggalkannya. Mungkin itu karena naluri keibuanku. Bayangkan saja betapa menyakitkan menggugurkan anak, karena itu adalah perpisahan yang sulit dalam hubungan kekerabatan."
"Apakah pria itu mengecewakan mu dengan satu dua hal?" tanya Chu He tiba-tiba.
Matanya berubah hampa dan murung untuk sementara saat bulu matanya terkulai pelan. Dia kemudian tiba-tiba tertawa. "Saya tidak bisa mengatakan bahwa dia mengecewakan saya. Saya rasa itu adalah angan-angan saya sejak awal. Sekarang setelah saya bangun dari mimpiku, saya seharusnya tidak terus terobsesi padanya. Saya hanya ingin pergi ke kota kecil yang tenang, menyewa rumah kecil, melahirkan, dan membesarkan anak ku dengan damai."