Sikap dingin dan tenang anak itu membuat Mu Linfeng malu.
"Apakah kamu tidak takut?"
Mu Lianjue menyipitkan matanya saat dia menyatukan tangannya di tenggorokan bocah itu. Anak itu memiliki garis besar yang menarik, terutama leher yang adil dan indah yang mengingatkannya pada sedikit gosling yang elegan.
Akan sangat menghancurkan untuk mematahkan leher yang begitu indah!
Dia menyalak, "Hehehe, hidupmu akan hilang begitu aku mengerahkan lebih banyak kekuatan! Apakah kamu benar-benar tidak takut?"
"Kamu dapat mencoba."
Anak kecil itu tersenyum ramah, tidak gentar oleh ancaman si penatua. Tampak tak kenal takut, dia berkata, "Aku ingin hidup sebanyak kamu! Apa nilainya bagimu jika aku mati?"
Mengangkat alis, pamannya mencibir dengan mata berkilat. "Itu benar! Kamu anak yang pintar! Jika sesuatu terjadi padaku malam ini, kamu tidak bisa meninggalkan tempat ini hidup-hidup juga!"