Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Mahabarata

Jimin_ypr12
--
chs / week
--
NOT RATINGS
18.8k
Views
Synopsis
Mahabarata .
VIEW MORE

Chapter 1 - BAB 1 DI TEPI SUNGAI GANGGA

Raja besar itu suka sekali berburu karena itu sudah menjadi kegemarannya. Beliau sampai di tepi sungai Gangga ,dan di sana dilihatnya Dewi Gangga berdiri tampak bagaikan sebuah panorama yang indah sekali. Kulitnya berkilau- kilauan bagaikan emas. Matanya besar dan bersinar- sinar. Rambutnya yang tersisir rapi sangat panjang ,kelihatan seperti Rahu yang mencoba menutupi bulan.

Sang raja berdiri tertegun di tempat dengan tdk berkedip, menikmati kecantikan wanita itu dengan puas sekali. Bagainy, wanita itu adalah seorang bidadari yang turun ke dunia dari sorga yang tinggi untuk menampakkan dirinya hanya kepadanya sendiri. Sang Raja mendekatinya. Wanita itu menoleh kepadanya karena mendengar suara. Warna merah menutupi matanya sehingga kelihatan dia menjadi sangat malu tetapi kemudian sebuah senyuman menghiasi bibirnya. Jari kakinya membentuk gambaran di atas tanah tempatny berdiri, dan jari- jarinya yang bagaikan gading menjalin rambutnya yang menghitam. Sesaat kemudian dia mengangkat matanya dan melihat kepada sang raja.

Sang Raja kemudian mengetahui bahwa putri itu mencintainya dirinya.

Beliau mendekati dan memegang Sang Putri yang lemah gemulai serta berkata :"Engkau sangat cantik. Aku ingin engkau menjadi milikku. Aku adalah Santanu,raja dri Hastinapura. Aku mencintai engkau. Aku tidak dapat hidup tanpa engkau". Wanita itu tersenyum dan berkata: "Pada saat aku memandang tuanku aku tahu bahwa aku harus menjadi milik tuanku. Tetapi ad suatu syarat. Tuanku tidak boleh menentang apapun yang aku perbuat dan bilamanapun itu terjadi, pada saat tuanku mengingkari janji itu aku akan meninggalkan tuanku untuk selam- lamanya" "Begitulah?" kata raja yang di mabuk cinta itu dan membawa sang putri menuju ke ibu kota.

Dia adalah Dewi Gangga seorang istri yang ideal bagi sang raja seorang teman yang seia sekata dalam segala hal. Sang raja dibuat senang yang tak terhingga oleh ke elokanny, sifatny yg menarik hati, kata-katany yg manis dan banyk hal-hal yg menarik lainny. Sang raja lupa akan waktu berapa lama beliau tinggal bersama-sama denganny.

Hari berganti hari,bulan2 tlh berlalu, Dewi Gangga melahirkn seorang putra. Tak terhinggalh senang sang raja, sebab akhirny lahirlh seorang putra sebagai ahli waris yg akn menghiasi singgasana raja paurawa dri dinasti surya itu. Sang raja terburu-buru pergi menuju bilik tempat tidur permaisurinya. Diberitakanlh bahwa sang perkaisuri tdk ad disana. Dikatakan pula bahwa dia pergi dengan tergesa-gesa menuju tepi sungai gangga dengan anakny yang baru dialahirkn. Sang raja tdk mengerti.Beliau juga pergi menuju tepi sungai dengan segera. Disana dgn mata membelalak beliau menyaksikan sebuah pemandangan yang tak mungkin dapat dihapuskan dri ingatanny. Dewi Gangga, yang sangat dicintainy, baru saja mencemplungkan putrany yang baru dilahirkan, kedalam sungai. Air mukakny mengganggu pandangan sang raja pada hari2 belakangan ini. Dia nampakny seolah-olah tertindih suatu korban yang yang sangat berat dan membingungkan pikiranny. Sang raja mau bertny kepadany. Tetapi beliau tdk dapat berbuat demikian. Beliau ingat akan janji yang telah beliau berikan kepadany, bahwa beliau tdk akan pernah menentangny dan membuatny kecewa.

kejadian yg sama terjadi lagi setahun kemudian. Demikian seterusnya sehingga ketujuh kalinya putra2 raja di cemplungkan ke dlm sungai gangga. Sang raja diam saja. Cinta katany buta. Tetapi tidak. Adalh sebuah mata istimewa yg memiliki kebaikan di dlm kekasih , buta kepada semua kesalahan yg lainnya. Gangga merupakan hidupnya sang raja.

Tetapi keinginan utk mempunyai ahli waria sangat kuat. Beliau tidak pernah merasa tentram. Setahun telah berlalu . Putra yang kedelapan sudah lahir. Dewi Gangga tergesa-gesa pergi ke sungai sambil mengepit putrany. Sang raja tdk berkata -kata menahan kesedihan dan kemarahan. Beliau berlari-lari menyusul dari belakangny. Beliau menahanny. Sang raja berkata dengan kasar kepadanya utk pertama kalinya. Kaatanya: "Alangkah kejamny perbuatan ini. Aku tdk dpt tahan lgi. Aku tidak tahu bahwa semua putraku dibunuh seperti ini. Mengapakah engkau berbuat demikian? Bagaimanakah seorang ibu dapat berbuat demikian,merusak tangkai bunga yang belun mekar? Berikanlah anak yang satu ini kepadaku. Aku tidak dapat berdiam diri lgi". Sebuah senyuman yg aneh keluar dri bibir Dewi Gangga. Senyuman kesedihan tetapi jga kebahagiaan. Kemudian dia berbicara kpd sang raja dgn sopan sekali. Katanya: "Rajaku,waktunya sdh tiba bagiku utk meninggalkn tuanku. Tuanku telah melanggar janji tuanku. Aku harus pergi dengan segera dri sini. Anak kita ini akan hidup. Aku akan membawa serta dia dan akan membawany kembali kepada tuanku apabila sudah tiba. Aku akan memberi nama kepadany Dewa Bharata. Namany yang lain ialah Gangeya". Sang raja terpaku dgn kesedihann. Baginda tak dapat mengikuti semua yang dia sedang ucapkan.

.

.

.