Haii aku Anjani rahmanina kalian boleh panggil aku nina, anak tunggal dari keluarga sederhana, ibu tukang cuci dan ayah tukang judi. aku bersyukur karna bisa mendapatkan beasiswa disalah satu sekolah bergengsi di jakarta SMA garuda.
aku menatap lekat cermin, hari ini hari pertama sekolah setelah 3 hari melewati masa orientasi. Mereka bilang masa putih abuabu adalah masa yang paling indah, aku tak sabar untuk melewatinya.
"nina sayaang"ibu memasuki kamarku yang emang tidak dikunci
"ibu"aku tersenyum menatap ibu
"kamu cantik sekali"ibu menatapku dengan tersenyum
"ibu doain nina yaa, semoga nina bisa menjadi orang yang sukses dan banggain ibu sama ayah"tuturku
"iyaa, ibu selalu doakan kamu"
"yaudah bu, nina berangkat sekolah dulu ya"aku meraih tangan ibu dan menciumnya
"kamu hatihati ya"jawab ibu yang aku balas dengan anggukan.
***
Aku memasuki kelas X² ,dimading tadi tertulis kalau nama aku ada diabsen kelas ini.
"hai ninaa"seseorang menegurku "sini duduk bareng"sambungnya
"jangan mau sama di aldo, mending sama abang bobi aja sini"sambung yang lainnya
aku tersenyum mendengar penuturan mereka, sedikit lega karna beberapa dari mereka sudah ada yang kenal karna satu kelompok pada masa orientasi, setidaknya aku tidak harus terlalu canggung.
aku menatap penjuru kelas sembari melirik kursi kosong, hingga akhirnya pandanganku terhenti pada lakilaki yang tengah berkutik dengan bukunya.
"haii, ada orang disini"sapaku dan langsung memilih duduk disamping cowok kutubuku itu
"kosong"responnya
"aku nina"aku mengulurkan tangan
"jio"balasnya
"ninaaa"seseorang datang menghampiriku
"wah, sasa. lu disini juga"
"iyaa gue canggung tau gak ada yang dikenal, untung aja ada lu"tutur sasa antusias
"yaudah lu sini duduk dibelakang gue"aku mengarahkan nina kekursi belakang yang emang masih kosong yang dibalas anggukan oleh sasa.
hari itu berjalan begitu cepat, sekolah baru, teman baru, dan suasana baru. aku tidak pernah kesulitan beradaptasi, entah karna aku ramah atau emang karna aku cantik, banyak yang bilang begitu.
hari ini, aku cukup mengenal jio teman sebangku ku, sasa sahabatku dari smp, dan ilham teman sebangku sasa.
***
"huuuh, hari ini cukup melelahkan"gumamku melemparkan badanku keatas sofa "ibu belum pulang yaa"sambung batinku melirik jam yang melilit dan tanganku.
"aaarhhhh"suara teriakan ibu mengagetkan aku
"awas kamu, duit mana duit"maki seseorang yang aku sangat tau itu siapa. aku berlari menuju kamar ibu, terlihat ibu tengah berusah menghalangi ayah yang ingin membuka paksa lemari.
"jangan pak, itu buat sekolah nina"tangis ibu pecah
"iya saya pinjam, nanti kalau menang saya ganti. pelit banget sih"maki ayah dan menyingkirkan ibu dengan paksa dari hadapannya hingga ibu terpental kesudut ruangan.
"ibuu"aku berlari menghampiri ibu
"nina, sayang kamu udah pulang"ibu menyeka air matanya
"nah ini dia"tutur ayah "pinjam dulu, yaa"sambungnya dan berjalan meninggalkan kami
"pak jangaan"erang ibu berusaha mengejar ayah
"udah bu, biarin aja"tuturku
"nina, maafin ibuk"
"dasar tua bangka brengsek"maki batinku
***
Bersambung.....