"Lalu aku bisa apa? Aku hanyalah pria biasa tanpa status atau kedudukan. Berhenti lah mengharapkan sesuatu yang mustahil Emilia". Tegas Zain, ia memang tidak ingin membuat Emilia berharap akan hal tersebut yang dapat mengakibatkan Emilia masuk dalam lingkaran masalah tanpa ujung.
"Kau berubah begitu cepat, baru saja kau mengatakan akan menjadi orang pertama yang mendukung kebebasanku!? Mana perkataanmu yang harus kupercaya Zain Malik? ".
"Terserah… ". Jawab Zain dingin, ia mengambil minuman yang ada di sampingnya. Ia meminumnya dengan sekali habis tanpa tersisa sedikitpun. Bukan karena Zain haus, akan tetapi ia ingin menelan semua yang ia rasakan kali ini dan menganggapnya angin lalu.
Sesi makan siang kali ini berakhir dengan Zain dan Emilia yang saling diam kembali. Mereka memang belum memiliki hubungan pasti, namun terlihat jelas ada rasa ketertarikan satu sama lain meski masih mementingkan ego.