Ludius membawa Silvia ke Restaurant Garden yang letaknya tidak jauh dari kampus. Ia sudah memesan Lantai 2 untuk mereka tempati.
Silvia mengedarkan pandangannya, terlihat tidak ada pengunjung lain, hanya ada beberapa pelayan yang berdiri tidak jauh dari tempat mereka duduk. "Tuan Lu, mengapa tempat ini begitu sepi? kamu tidak berniat membooking tempat ini hanya untuk kita berdua kan?".
"Aku memang telah membookingnya, ada yang salah dengan ini? Lagi pula aku sedang ingin makan berdua dengamu dengan tenang". Jawab Ludius santai.
Selang beberapa waktu Pelayan datang membawakan menu makanan terbaik Restaurant mereka. Pelayan menaruh satu persatu menu yang telah di persiapkan. "Silahkan dinikmati Tuan dan Nona. Jika ada sesuatu yang di butuhkan jangan sungkan untuk memanggil kami". Kata pelayan ramah.
"Terima kasih". Balas Silvia dengan senyuman. Ia mulai melihat satu persatu makanan yang memenuhi satu meja itu.
Drrrt.. Drrrt..
Dering ringtone ponsel Ludius berbunyi. Ia mengambil ponsel yang ada di sakunya, terlihat panggilan dari salah satu penjaga bayang yang mengawasi disekitar Restaurant.
๐ "Lapor Tuan Lu, beberapa pengawal melihat Tuan Nathan datang ke Restaurant ini dengan seorang wanita. Apa perintah anda selanjutnya?" Terdengar suara di ujung telepon.
๐ "Kau tetap awasi saja mereka, sisanya biar aku yang urus". Ludius menutup teleponnya.
"Pelayan Panggil Manajer kalian kemariโฆ!!!" Perintah Ludius.
Manajer dan beberapa pelayan datang dengan membungkukan badan "Ada apa Tuan, apa ada yang bisa saya bantu?". Tanya seorang pria yang menjabat sebagai Manajer restaurant.
"Di luar ada sepasang orang yang baru datang, Dia adalah Tuan Nathan pemilik Royal Grup, Undang mereka untuk makan bersama kami".
"Baik Tuan Lu, sesuai permintaan anda". Manajer dan 2 orang pelayan turun mengundang Nathan untuk makan bersama.
Silvia yang mendengar kata Nathan menghentikan minumnya, "Ludius, apa yang kamu maksud adalah Jonathan Nero? Bagaimana kamu tahu kalau dia berkunjung ke Restaurant ini?". Tanya Silvia serius.
"Aku sudah menempatkan penjaga bayangan di sekitar sini, barusaja mereka menelfonku dan memberitahu kalau Jonathan dr Royal grup memasuki Restaurant ini".
"Oh..".
***
Beberapa saat kemudian, Dari arah pintu masuk datang dua orang dan salah satunya adalah Jonathan.
"Selamat siang Tuan Lu.. ". Sapa seseorang yang ada di belakang Ludius. Ludius dan Silvia berdiri menyambut kedatangan mereka.
"Selamat siang Tuan Nathan dan Nona, silahkan duduk". Kata Ludius mempersilahkan.
Nathan dan pasangannya duduk di kursi sejajar yang masih kosong. "Tuan Lu, sebelumnya kita tidak pernah bertemu dan belum memiliki hubungan kontrak kerja. Bagaimana Tuan Lu bisa mengundang saya kemari?". Perangaian Nathan begitu sopan, tapi dibalik tatapan matanya tersirat sesuatu yang tidak biasa.
"Silvia adalah calon istri saya. Dia mengatakan kalau anda pernah menolongnya dan belum sempat membalas budi".
"Oh soal itu, Tuan Lu tidak perlu memikirkannya. Saya hanya kebetulan lewat saat itu".
"Tetap saja, Silvia merasa tidak tenang jika belum membalas kebaikan Tuan. Kebetulan kami melihat anda datang ke Restaurant ini, jadi saya fikir untuk mengundang anda dan pasangan anda makan bersama. Semoga kedepannya kita bisa menjalin hubungan dengan lebih baik".
"Tentu saja Tuan Lu, saya akan selalu menantikannya".
Pelayan datang kembali membawa beberapa makanan terbaik Restaurant untuk Jonathan dan wanitanya. "Selamat menikmati". Kata pelayan sebelum pergi.
Wanita yang bersama Jonathan tersenyum pada Silvia. Ia memperkenalkan diri dengan sangat baik. "Nona Silvia salam kenal, saya Shu Quan Sekretaris dari Jonathan Nero. Kebetulan kami memang sedang mencari tempat untuk makan siang". Sapa Shu Quan, ia mengulurkan tangan memberi salam.
"Senang berkenalan dengan anda Nona Quan. Saya Silvia Zhu, Tunangan dari Ludius. Silahkan dinikmati makan siang nya Tuan Nathan dan Nona Quan. Jika ada yang anda tidak suka, silahkan katakan saja, nanti kami ganti menunya".
Keramahan yang di tunjukkan Jonathan dan sekretarisnya sungguh luar biasa, mereka bersikap seperti layaknya bangsawan elit. Namun di balik keramahan Jonathan, Ludius masih memikirkan apa niat Jonathan sebenarnya?
***
Jamuan makan siang bersama Nathan dan pasangannya berakhir dengan lancar.
"Terima kasih atas undangan makan siang nya Tuan Lu. Maaf kalau lancang, Saya masih ada beberapa pekerjaan yang saya tinggalkan. Saya dan sekretaris saya mohon undur diri". Nathan melirik Quan memberi isyarat untuk segera meninggalkan Restaurant.
"Tidak masalah, Tuan Nathan sudah mau menerima jamuan sederhana dari saya saja ini sudah cukup. Maaf kami tidak bisa mengantar anda keluar".
"Tidak perlu repot Tuan Lu dan Nona Silvia, kami permisi". Sambung Nona Quan. Ia melingkarkan tangannya di lengan Jonathan dan pergi keluar dari ruang makan.
Setelah kepergian Jonathan Nero, Ludius menelfon Longshang untuk meminta hal yang sedang Longshang selidiki.
๐ "LongShang, bagaimana penyelidikan mu mengenai Jonathan Nero. Apa kau sudah menemukan sesuatu?! "
๐ "Maafkan aku Ludius, aku masih memerlukan waktu untuk menghack data mengenai dirinya. Aku ingatkan lagi, Nanti malam ada lelang di Hotel Waldorf Astoria di Shanghai. Kau akan datang dengan siapa kali ini?"
๐ "Aku akan datang denganmu. Aku tidak mungkin membawa Silvia, dan aku tidak tertarik membawa wanita lain. Persiapkan segala sesuatu nya, sebelum kita berangkat aku ingin semuanya sudah beres. Kita akan berangkat jam 8 malam. Sebelum itu jangan pernah menelfon ku".
Tut.. Tut.. Tut.. Ludius menutup teleponnya.
"Ludius, apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanya Silvia yang melihat Ludius menelfon seseorang begitu lama.
"Bukan apa-apa, Longshang hanya memberitahukan bahwa ada pekerjaan mendadak, Nanti malam aku akan pergi untuk urusan bisnis. Kamu tetaplah dirumah, aku tidak mau mendengar kalau kau pergi sebelum aku pulang".
"Baik".
Silvia memiliki firasat mengenai hal ini, Urusan bisnis apa yang mengharuskan pergi pada malam hari?.
Selintas pertanyaan Silvia menxuat begitu saja namun terhenti dalam fikirannya. Ia urungkan untuk menmengutarakdan memilih mengikuti apa kata Ludius.
Selepas dari makan siang bersama, Ludius membawa Silvia kembali ke Mansion.
***
Sesampainya dirumah, Ludius langsung memasuki ruang kerjanya. Terlihat beberapa orang kepercayaan Ludius datang kerumah dan masuk kedalam ruang kerjanya.
Silvia yang penasaran dengan apa yang terjadi mencari Bibi Yun untuk menjelaskan apa yang dia ketahui.
Diruang Kerja Ludius.
Beberapa orang dari organisasi datang, mereka mendapat panggilan dari Ketua untuk menjalankan beberapa tugas. "Tuan Lu, ada apa anda memanggil kami kemari, Dan apa perintah anda?" Tanyanya tanpa basabasi.
"Aku akan menghadiri Lelang di Waldorf Astoria yang berada di Shanghai. Kalian aku Perintahkan untuk menjaga Wanita ku, Jangan sampai dia keluar sebelum aku kembali. Dan salah satu dari kalian awasi hotel Waldorf Astoria, Laporkan siapapun tamu mencurigakan yang datang dalam acara Lelang malam ini". Perintah Ludius.
"Baik.. Sesuai perintah anda Tuan Lu". Mereka keluar dari ruang kerja Ludius.
Disisi lain, Silvia yang mencari Bibi Yun akhirnya menemukan Bibi Yun sedang berada di taman. Ia menghampiri Bi Yun yang sedang merawat tanaman di halaman, "Bi.. aku ingin bertanya sesuatu pada Bibi"
"Apa yang ingin Nona Silvia tanyakan?" jawab Bibi Yun yang masih memperhatikan tanaman nya.
"Apa Bibi tahu apa yang sedang terjadi, mengapa ada orang organisasi yang kemari, mereka bahkan membicarakannya di ruang tertutup. Apa Bibi tahu apa yang sedang mereka bicarakan?!" Silvia bertanya dengan panjang lebar,
"Nona Silvia, Bibi sarankan lebih baik Nona tidak perlu tahu dan ikut campur masalah Tuan Lu. Apalagi masalah yang berhubungan dengan organisasi. Karena itu demi kebaikan Nona".
Bibi Yun tidak memberitahukan sama sekali apa yang terjadi membuat Silvia lumayan jengkel dan kesal.
"Baiklah.. aku tidak akan bertanya lagi.." Silvia kembali masuk kedalam kamarnya dengan perasaan kesal.
Di kamar Silvia sedang Chattingan dengan Ling Ling, membicarakan banyak hal.
๐ฉ Silvia, Apa kamu ada waktu malam nanti? senior Bryan mengadakan Birthday Party dan mereka mengundang secara khusus aku dan kamu. Dia sudah mengirim seseorang untuk menyampaikan undangannya, tapi sepertinya undangannya tertahan di pengawal Ludius.
๐ฉ Entahlah, Aku tidak tahu bisa ikut atau tidak, malam ini Ludius memperketat penjagaan. Dan dia melarangku pergi sebelum dia kembali dari urusan bisnis.
๐ฉ Apa kamu benar-benar akan membiarkan ku menghadiri Party ini sendiri?. Tenang, kalau kamu mau pergi, aku akan membantumu untuk keluar dari sana. Pasti ada cara untuk bisa lepas dari para Pengawal Ludius.
๐ฉ Tapi Ling Ling, aku tidak ingin membahayakan mu. Itu terlalu beresiko
๐ฉ Silvia, kamu seperti tidak mengenalku saja. Kitakan sahabat. Pokoknya serahkan saja padaku, kamu siap-siap saja. Aku akan memberitahu apa yang harus kamu lakukan sore nanti. Bye..
Sekelebat perasaan tidak enak singgah di hati Silvia, namun buru-buru ia tepis secepatnya. Ia tidak ingin membuat Lingling menunggu. Dikamar Silvia mulai mencari gaun untuk dikenakan di Birthday Party nanti.