Sesampainya di sana Mentari membuka pintu Restoran itu,,dan berkata pada kedua pengawalnya "Mba Winn dan Mas Moo, aku akan merombak total Restoran ini dan memulai bisnis baru...!"
Dulu itu cuma Rumah makan biasa,, Ia hendak membuat "Cafe Restoran Kecil,,namun di sukai kaula muda.
Setelah itu mereka bertiga membersihkan Restoran itu dan mengecat nya,siang ini sehabis hujan turun menyebabkan di depan Restoran tergenang air, sedangkan Restoran tepat di pinggir jalan.
Banyak Mobil lalu lalang,, persis saat Mentari Sedang mengecat tembok dinding luar Restorannya, sebuah Sedan Hitam Mewah lewat dan menciprati tubuh Mentari dengan air genangan lumpur tersebut, sambil Mengumpat pada Mobil itu.
"hey kurangajar...,, yang bener dong bawa mobilnya, liat ..liat dong kena Lumpur nih...?"
sontak sopir itu berenti dan bertanya pada lelaki yg duduk di belakangnya.
"Tuan gadis itu mengumpat kepada kita, apa perlu ku patahkan lehernya...?"
"Tidak perlu, kita sudah terlambat kau jangan cari masalah, lagi pula ini salahmu kenapa tidak melihat genangan air itu...?"
"Baik Tuan.."
Benak Mentari memperhatikan "ku fikir mereka berhenti untuk minta maaf ternyata tidak, dasar tidak tau aturan..,,ahh sudah lah..!"
Pengecatan itu hingga sore hari akhirnya selesai juga, mereka bertiga membersihkan Restoran tersebut tak lama Mba Win datang.
"Nona Muda minum dan makanlah dulu, aku sudah menyiapkan nya..!"
"Disini aku menyamar,,kau boleh memanggil Namaku saja,lagi pula aku lebih muda darimu Mba Winn Mas Moo,
Aku akan senang jika kalian mengganggapku sebagai Adik kalian...!" Ucap Mentari.
Mereka bertiga tertawa setelah melepas lelah seharian merombak dan Merapihkan Restoran ini dan terlihat lebih akrab lagi bukan sebagai Nona dan Pengawal pribadi.
Restoran ini adalah Bisnis pertama Mentari, yang sangat Ia banggakan Sebab ini adalah kerja keras pertamanya sebagai warga biasa bukan sebagai Nona besar Putri Seorang konglomerat.