Chereads / Satu Hati Tiga Cinta / Chapter 6 - Orang yang arogan

Chapter 6 - Orang yang arogan

Itu,,itu,,itu jee wan?? Jena berkata memandangi orang yang berdiri dekat dengan taxy yang ditumpanginya..sangat dekat sampai dy bisa dengan jelas melihat lelaki itu..lelaki itu berdiri hanya 5 meter dari counter penjual kopi yang berada 1km dari gedung emperor..

Lelaki itu mengenakan setelan jas berwarna gradasi navy dan silver..warna dasarnya navy dan garis horisontal silver dengan rambut yang ditata rapi dengan posisi poni dinaikan keatas dan memperlihatkan jidatnya,,sehingga lelaki itu memancarkan aura yang begitu dominan,arogan,tegas,dingin,dan dengan mata yang seperti pembunuh..lelaki itu seperti sedang melakukan panggilan telepone dengan seseorang..

Pak,,pak,berhenti..(seru jena berteriak sambil menepuk pundak sopir taxy)..

Sopir taxy: ekspresi kaget dan langsung menginjak pedal remnya..

Jena berlari ke arah lelaki yang berdiri itu..

Jee wan,jee wan..jena menarik lengan lelaki itu,memandangnya dan memegang wajah lelaki itu dengan kedua tangannya di pipi lelaki itu..

Dengan senyum dan mata berkaca-kaca dan seakan suaranya sulit untuk dikeluarkan,,jena memaksa untuk mengucapkan..kamu,,itu kamu??benar,,ini adalah kamu (sambil meraba raba wajah jee wan)

a,,a,,ku sangat merindukanmu jee wan..

setelah mengucapkan itu,jena segera memeluk lelaki itu..(tangan lelaki itu akhirnya memegang pinggang jena)..jena tersenyum tipis dan air matapun jatuh dari pipinya sehingga mengenai jas lelaki itu)

Tak jauh dari mereka,,di counter kopi ada seorang lelaki berpakaian hitam rapi dan lengkap dengan dasinya sementara memegang 2 kopi.. Lengan satunYa memegang kopi yg lain dan tangan yang satunya sambil menyeruput kopi..setelah melihat ke arah Jena dan apa yang dilakukan Jena,tanpa sadar lelaki berbaju hitam itu memuncratkan kopi dari dalam mulutnya..*Waaaaaaniiiitaaa yang ingin mati* gumam lelaki berbaju hitam itu dengan bergetar sambil berjalan cepat kearah jena..

Bersamaan dengan kata yang diucapkan lelaki berbaju hitam itu,,jee wan dengan tangan berada dipinggang jena (jena tersenyum),,mendorong jena dengan keras,sehingga jena jatuh dilantai dan refleks menahan badannya dengan sikutnya..tak menyadari sikutnya yang mengenai lantai sampai tergores dan berdarah..jena hanya terduduk..

*Ahw..* kata yang keluar dimulut jena sambil wajahnya tetap memandang ke arah wajah jee wan dengan ekspresi bingung..

Jee wan memandang jena sinis dan bergumam dengan pelan *pelac*** sambil mengibas jasnya seakan baru dikotori debu..jee wan berbalik dan berjalan sedangkan pria berpakaian setelan hitam lengkap itu mengejar jee wan dari belakang..

Kaget dengan perkataan jee wan,,dengan wajah kebingungan,jena mencoba berdiri dan ingin mengatakan sesuatu tapi tangannya keburu ditarik seseorang dan memaksanya untuk berbalik ke arah belakang tubuhnya..

Miss,,miss,,apakah anda ingin lari dari tanggung jawab anda??bagaimana pembayarannya???

Jena:. Oh,,maaf pak..aku bukanlah orang yang melakukan perbuatan tercela seperti itu..aku tau bagaimana sulitnya mencari uang dan aku pasti membayarnya..maaf untuk tidak memberitahumu dan langsung berlari keluar.."jena membuka tasnya,mengambil dompet dan membayar dengan melebihkan uangnya"

maafkan saya pak karena mengganggu waktu anda,,semoga hari ini anda memperoleh banyak rejeki,,terima kasih.."jena berbalik kembali dan berjalan ke arah kantor sambil mencari jee wan tapi dia kehilangannya lagi..jena akhirnya berjalan sambil menunduk,seakan semangatnya sudah diambil dari padanya..dia kelihatan orang yang lusuh,tidak seperti jena sebelumnya yang penuh semangat..

jena kemudian Naik dengan lif,,masuk ke kantornya dengan lunglay dengan wajah menunduk dan tanpa sadar kepalanya terbentur pundak belakang orang yang berdiri di depan pintu kantornya..

Duk..Dengan kaget jena mengangkat kepala dan mengusap kepalanya yang terbentur tadi dengan tanganya..*maaf..kata Jena*

Dengan ekspresi yang Kaget untuk kedua kalinya,jena melihat semua orang karyawan,manager dan sekertarisnya sementara berdiri memandangi dia dan tak terkecuali lelaki yang menggunakan setelan hitam2 yang kelihatan seperti gaya caplin..

Pak Direktur,apakah anda tidak apa-apa??kata lelaki dgn setelan hitam itu..

Yah benar,orang yang ditabrak oleh Jena dan juga yang dipegang wajahnya oleh Jena adalah seorang direktur emperor..Direktur yang baru dan baru ditugaskan hari ini..

Direktur itu berbalik untuk melihat ke arah Jena,dia menatap Jena dengan tatapan mata penindasan seperti ingin membunuh orang..

kaget untuk yang ketiga kalinya,jena bergumam..

Diiiiikreeekkkkkturrrrr??

jena linglung seperti orang yang akan kehilangan Kesadaran dan napasnya..

bagaimana mungkin???

Jena terundur satu langkah dengan tangan satunya meremas baju didadanya..hampir jatuh krn sepatunya,dan berusaha memperoleh kesadarannya kembali

.jena akhirnya tersadar kalau orang didepannya adalah seorang direktur..Jena meremas roknya,menggigit ujung bibirnya dan berusaha bersikap seperti biasa..Dia kemudian membungkukan badannya dengan tangan satu didadanya dan tangan yg satu meremas ujung roknya kemudian berkata dengan tegas: selamat pagi direktur,,selamat datang di emperor,selamat datang di kantor produksi dan pemasaran,selamat bekerja dan mohon maafkan keterlambatan saya dan maafkan juga untuk ketidak sopanan saya karena telah menabrak anda..kemudian Jena mengangkat kembali kepalanya,berdiri dengan tegak kembali masih dengan tangan yang meremas roknya.kemudian dia tersenyum dengan manis..

yah,tidak akan ada orang Yang akan tahan dengan daya tarik senyum jena yang manis dan tatapan mata sejuta arti dari jena..dengan kulit yang putih,tinggi 160cm,,dengan tubuh proporsional dengan berat tidak lebih dari 45kg,bentuk pinggang yang kecil,dan mempunyai size dada cup C dengan kaki jenjang..dia begitu indah untuk dipandang mata..apalagi dengan hidungnya yang tinggi dan kecil,,mata cerah seperti bulan,bibir yang tipis dengan lesung pipit dikedua wajahnya..

seperti tersadar karena hampir terpikat dengan senyum dan mata Jena..dy menatap jena jijik kemudian memandang kearah karyawan lainnya.sambil menunjukkan jarinya ke arah Jena dengan suara yang bernada tinggi dia berkata:

Direktur: bagaimana bisa seorang pelac** bisa berada di tempat ini???