Chereads / OVERLORD INDONESIA / Chapter 226 - Dua Anggota Mawar Biru

Chapter 226 - Dua Anggota Mawar Biru

"Yeah, lama tak jumpa. Ada apa, apakah kamu kemari karena ingin dipeluk olehku?"

Sambil menggerakkan dagunya mempersilahkan untuk duduk, Gagaran bertanya kepadanya seperti seringai yang mirip binatang buas di wajahnya. Tapi Climb menggelengkan kepalanya dengan ekspresi datar.

Ini juga adalah bagian dari gurauan Gagaran yang biasanya. Meskipun itu adalah sapaan, bukan berarti dia bercanda. Jika Climb sekali saja membalasnya setuju, meskipun hanya senda gurau, Gagaran akan langsung menyeretnya ke ruangan di lantai 2 dengan kekuatan yang luar biasa, tanpa sempat untuk membalas dendam.

Gagaran, yang dengan terbuka menyatakan bahwa memetik 'cherry segar' adalah hobinya, adalah tipe orang semacam itu.

Berbeda dari Gagaran, Evileye menatap langsung ke depannya dan tidak menunjukkan tanda memalingkan wajahnya. Kamu bahkan tidak akan tahu ke arah mana mata yang ada dibalik topeng itu tertuju.

"Tidak, saya kemari karena permintaan dari Aindra-sama."

"Huh? Dari ketua?"

"Ya. Saya akan mengirimkan pesannya. [Kelihatannya kita harus segera bertindak. Aku akan menjelaskan detilnya ketika aku kembali. Bersiaplah untuk pertempuran langsung.]"

"Aku mengerti. Hmm, kamu benar-benar melewati banyak masalah untuk hal seremeh itu."

Climb teringat bahwa dia memiliki sesuatu yang harus dikatakan kepada Gagaran yang menyeringai lebar.

"Saya memiliki kesempatan dilatih dalam pedang oleh Stronoff-sama hari ini. Dia memuji tebasan vertikal tinggi yang anda ajarkan padaku di masa lalu."

Dia telah mempelajari bahwa serangan dari Gagaran di halaman belakang penginapan ini. Gagaran tersenyum cerah.

"Oh, itu! Tidak buruk sama sekali. Tapi..."

"Ya. Saya tidak akan puas dan akan berlatih lebih keras."

"Itu bagus juga, tapi asumsikan bahwa gerakan itu akan dihadang dan mulailah memikirkan skill setelahnya."

Entah apakah itu adalah kebetulan ataukah hanya hal yang umum untuk warrior kelas satu, nasehat Gagaran sangat mirip dengan Gazef. Kelihatannya salah paham Wajah Climb terkejut, Gagaran melanjutkan bicaranya dengan tawa kecil.

"Tentu saja, tebas vertikal itu dimaksudkan untuk satu kali serang dan mati. Biasanya, cara yang bagus untuk melakukannya adalah dengan memilih dari kumpulan gerakan-gerakan yang luas tergantung situasinya. Tapi satu hal adalah, itu tidak mungkin bagimu."

Yang dia maksud adalah bahwa dia tidak memiliki bakat.

"Jadi pikirkanlah sebuah kombinasi yang terdiri dari setidaknya tiga serangan. Buatlah agar meskipun nantinya dihadang, musuhmu tidak bisa berubah menjadi menyerang."

Climb mengangguk.

"Yah, jika kamu melawan monster-monster yang memiliki delapan lengan atau semacamnya, itu mungkin tidak akan berhasil. Tapi itu seharusnya berlaku untuk melawan manusia. Meskipun dengan memiliki corak akan menjadi akhir bagimu jika ketahuan, itu masih sangat efektif melawan musuh yang kamu temui untuk pertama kalinya. Pikirkanlah sesuatu yang bisa membuatmu tertekan maju lagi dan lagi dan lagi."

"Saya mengerti."

Climb dengan tulus menganggukkan kepalanya.

awal... Beberapa mengklaim bahwa bakat hanyalah sebuah tanaman muda yang belum mekar dan semua orang memilikinya...Hmph. Aku melihatnya tidak lebih dari sekedar iri. Kalimat seperti itu sangat rendah dan hanya untuk menenangkan diri mereka. Pimpinan dari tiga belas pahlawan itu juga sama."

Pimpinan dari tiga belas pahlawan; ada sebuah legenda pada awalnya, pahlawan itu hanyalah orang biasa. Meskipun orang itu lebih lemah dari siapapun, pahlawan itu menjadi yang terkuat dengan mengayunkan pedangnya tanpa akhir meskipun dipenuhi dengan luka. Pahlawan itu memiliki sebuah kekuatan yang bisa naik tanpa akhir.

"Tapi bakat orang tersebut masih belum berkembang saat itu. Kamu berbeda, bahkan dengan usaha kamu masih berada di level itu. Bakat tidak diragukan lagi memang ada. Ada mereka yang memilikinya dan mereka yang tidak. Jadi... Aku tidak akan bilang padamu untuk menyerah tapi setidaknya tahu dimana kamu berpijak."

Ucapan dingin dari Evileye membuat kelambu keheningan. Dan dia sendiri yang memecahkan keheningan itu.

"Pertama, kuasailah pengetahuanmu akan magic. Jika pengetahuanmu meningkat maka kamu mungkin akan bisa memprediksi gerakan dari musuhmu yang menggunakan magic. Maka kamu akan bisa merespon dengan benar."

"Hey, kamu tahu berapa banyak mantra yang berbeda disana dan kamu berkata kepadanya untuk mempelajari semua itu? Bukankah kamu terlalu kejam?"

"Itu tidak benar. Ada kumpulan mantra-mantra yang umum yang biasa difokuskan oleh seorang magic caster. Dia bisa mulai mempelajari mereka."

Yang dimaksud Evileye adalah jika dia tidak bisa menguasai bahkan segitu, dia seharusnya menyerah.

" Tak perduli berapa banyak mantra itu, dia mungkin akan berhasil jika dia mempelajari mantra-mantra hingga tingkat 3."

"...Hey Evileye, kamu bilang magic bisa sampai tingkat 10 dan tak ada siapapun yang berhasil menguasai mereka. Tapi ada informasi tentang itu? Mengapa bisa begitu?"

"Hmm..."

Dengan airmuka yang terasa seperti guru yang sedang mengajari muridnya, suara-suara di sekeliling terasa jauh. Itu seperti kelambu tipis yang menghiasi mereka dan meja itu.

"Jangan khawatir. Aku hanya mengatikfkan item remeh."

Seberapa hati-hatinya dia terhadap orang lain yang sedang mendengarkan? Menyadari jawaban Evileye terhadap pertanyaan Gagaran yang cukup penting untuk menggunakan item tersebut, Climb memperbaiki posturnya untuk mengantisipasi.

"Di dalam legenda lama - salah satu dari cerita yang turun temurun, ada sebuah kelompok yang dikenal dengan Eight Greed King (Delapan Raja Tamak). Beberapa orang menyebut mereka sebagai makhluk yang mencuri kekuatan dewa dan menguasai dunia ini dengan kekuatan mutlak mereka."

Climb tahu cerita ini. Sebagai sebuah cerita dongeng, cerita itu sangat tidak populer, tapi siapapun yang agak berpendidikan tahu akan hal itu.

Untuk meringkasnya, Eight Greed King muncul 500 tahun yang lalu. Lebih tinggi dari langit, mirip dengan naga, Eight Greed King menghancurkan banyak negara dan menguasai dunia dengan kekuatan yang luar biasa. Tapi pada akhirnya, ketamakan mereka membuat mereka saling memusuhi satu sama lain dan menghasilkan kebinasaan.

Meskipun cerita itu jelas sekali tidak populer, ada banyak pendapat berbeda tentang apakah itu fakta atau fiksi. Climb sendiri merasa bahwa cerita itu sangat berlebihan. Namun, ada banyak diantara para petualang yang merasa bawa mereka, pada kenyataannya, memang pernah ada; dengan kekuatan yang lebih hebat daripada siapapun yang ada di waktu saat ini.

Dasar dari rasa percaya mereka adalah keberadaan kota gurun yang terletak jauh di selatan. Dikatakan itu adalah kota yang dibangun menjadi ibukota dulu ketika Eight Greed King menguasai daratan.

Sementara Climb jatuh dalam pikirannya yang dalam, Evileye melanjutkan bicaranya.

"Dikatakan bahwa Eight Greed King memiliki banyak sekali item yang kuat. Dan yang terhebat diantara item itu disebut 'Nameless Spellbook' (Buku Mantra tanpa Nama) ... Sebuah Grimoire (Buku mantra) dengan nama itu ada. Itulah jawabanmu."

"Apa? Jadi kamu bilang bahwa mantra itu ada di dalam buku tersebut?"

"Untuk menjadi lebih kuat, itu sangat efektif. Kemampuan fisik dari tubuh manusia sangat tidak menakjubkan. Dengan bakat yang sama, sebuah tubuh yang lebih kuat akan lebih menguntungkan."

Itu jelas sekali. Jika skillnya sama, sisi dengan lebih banyak kekuatan akan memiliki keuntungan.