Setealh berpikir sejenak, Ainz teringat dia memiliki bawahan yang luar biasa.
dia mengingat bawahan yang berdiri di sekitarnya tanpa bersuara dalam sikap yang layak sebagai seorang pelayan.
"Albedo, katakan pendapatmu."
"Pendapat saya sama seperti Ainz-sama."
"...Demiurge, bagaimana menurutmu?"
"Saya rasa Ainz-sama adalah yang paling benar."
".....Shalltear, dan kamu?"
"Saya rasa sama dengan Demiurge dan menunggu penilaian Ainz-sama."
"......Aura"
"Ya, saya juga berpikir sama dengan semuanya."
"......Mare"
"Erm, erm erm, ya, saya juga berpikir sama."
Jawaban mereka sama dengan tidak menjawab sama sekali, membuat Ainz sakit kepala.
Setelah berpikir sejenak, Ainz mengambil kesimpulan- Mungkin dari sudut pandang guardian, mereka tidak berpikir ada masalah besar. Yang mana juga berarti bahwa tidak ada hal besar yang berarti bisa mempengaruhi apapun hasil keputusannya.
Itu juga tergantung dari guardian. Mungkin saja ada masalah jika status mereka berubah.
Sederhananya, ketika sebuah kelompok kecil manusia berkata seratus juta adalah jumlah yang kecil, akan ada masalah seberapa bisa dipercaya kalimat itu. Berbeda halnya dalam persepsi tentang nilainya.
Buang-buang nafas... baiklah, Aku bisa menganggapnya tidak apa menghidupkan mereka ya kan? Aku berencana untuk memikirkannya lagi dengan tidak tergesa-gesa, Aku terlalu banyak membuat banyak kesalahan akhir-akhir ini.
Tak ada pilihan lain, Ainz harus menimbang keuntungna dan kerugian dengan pertimbangannya sendiri.
"...Kita telah memutuskan untuk menguasai lizardman, tapi apakah mereka memiliki wakil yang cocok? Atau sebuah sebuah kelompok yang bisa mewakili mereka?"
"Tidak, tapi mereka memang memiliki wakil yang cocok."
"Oh? Siapa itu?"
"Lizardmen putih yang tidak ambil bagian dalam pertarungan sebelumnya. Dia kelihatannya memiliki kekuatan druid."
"Oh, yang itu! Hmm, itu bisa berhasil.."
Jika itu memang dia, dia bisa digunakan - Pikir Ainz. Dia bisa menggunakannya untuk menjadi mata-mata dalam beberapa hal.
Namun, melakukan ide yang dimiliki Ainz di otaknya mungkin membuat Cocytus yang memimpin lizardman menjadi bermasalah. Jadi apa yang harus dia lakukan? Ainz tiba-tiba memiliki ide yang brilian.
..Bukankah akan lebih cepat untuk meminta saja? Meskipun aku tidak akan mendapatkan jawaban yang berguna tadi...
Ainz membagikan rencananya dengan Cocytus, dan Cocytus mengungkapkan pemahamannya.
Sulit untuk menilai apakah Cocytus berkata seperti itu untuk mengakomodasi tuannya, tapi Demiurge dan Albedo tidak mengeluarkan reaksi aneh ketika Ainz melirik mereka. Ini membuat Ainz lega dan meyakinkannya bahwa seharusnya itu bukan masalah.
"Bagus sekali. Berapa lama kamu bisa membawanya kemari?"
"Maafkan kelancangan hamba, Saya kira Ainz-sama akan menanyakannya, jadi saya perintahkan dia untuk menunggu di ruangan terdekat."
Ainz tidak sadar melihat ke arah Demiurge dan melihatnya menggelengkan kepala.
Bagus sekali, dia menanganinya dengan baik, tanpa perintah apapun dan kelihatannya itu bukan ide seseorang.
Ini pasti bagaimana perasaan seorang superior ketika dia melihat bawahannya menjadi dewasa seperti yang dia harapkan, Ainz berpikir dengan wajah puas. Tapi kepalanya adalah tengkorak jadi tidak benar-benar bergerak.
"Tidak tidak, bagus sekali Cocytus. Membuang waktu adalah hal yang bodoh, keputusanmu sudah tepat. Baiklah, bawa dia kemari."
"Erm, tunggu sebentar!"
"Ada apa, Aura?"
"Saya rasa tempat buruk seperti ini tidak cukup bagus. Meskipun kita sedang menerima tamu seseorang yang tunduk kepada kita, ini terlalu buruk untuk status Ainz-sama. Saya rasa pertemuan itu seharusnya dilakukan di dalam ruangaan takhta Nazarick."
Seluruh guardian lain selain Mare mengangguk lirih menyetujuinya.
"...Maafkan saya. Saya melewatkan poin ini, maafkan saya!"
"Ahhh..."
Ainz tak pernah terpikir tentang itu. Dia lalu berpikir bagaimana harus bersikap. Tiba-tiba, dia teringat sesuatu. Kalau begitu-
"- Aura."
"Ya!"
"Aku sudah bilang padamu bahwa tempat yang kamu bangun ini - dipenuhi dengan perasaan dan emosimu, sebagus Nazarick ya kan? Aku benar-benar serius. Cocytus, bawa dia kemari. Aku akan melakukan proses audiensi disini."
"Ai-, Ainz-sama."
"Aura, mundurlah."
"Albedo!"
Aura protes dengan wajah memerah, berkata "Mengapa kamu menghentikanku?" Namun, Albedo hanya menatapnya sebelum mengabaikannya lalu terpaku pada pemandangan di pintu. Yang menjawab Aura yang emosional adalah Demiurge.
"...Apapun yang diucapkan oleh Ainz-sama adalah hukum. Karena Ainz-sama sudah berkata tempat ini sebagus Nazarick-"
"-Itu pasti benar."
Shalltear melanjutkan.
Aku tidak berpikir ucapanku adalah hukum yang baku. Meskipun aku tidak ingin dikira demikian... tapi untuk kali ini saja, itu akan menjadi pertolongan besar.
"Aura, Aku akan berkata seperti ini lagi. Sebagai bawahanku yang paling dipercaya- salah satu dari guardian, tempatyang usah kamu bangun dengan usaha yang besar adalah memiliki level yang sama dengan Nazarick. Memang benar bahkan sampai sekarang ketika pekerjaan pembangunan masih berjalan.... Apakah kamu mengerti?"
"...Ainz-sama, terima kasih banyak."
Aura merendahkan kepalanya dalam-dalam dan guardian lain juga melakukan hal yang sama.
Tidak perlu seemosional itu.. Ini memalukan.
"Tunjukkan jalan masuk padanya, Cocytus."
"Siap!"