Chereads / OVERLORD INDONESIA / Chapter 113 - Sebas & Solution

Chapter 113 - Sebas & Solution

Setelah mengetuk beberapa kali dan mohon izin, Sebas sedikit membungkuk sebelum masuk ke kamar.

"Mohon maafkan sikap saya yang kurang ajar tadi, Sebas-sama."

Sebas menutup pintu dan disambut oleh gadis yang membungkuk dalam-dalam. Jika pelanggan di dalam restoran melihat pemandangan ini, mereka akan sangat kaget dan akan terjatuh, karena gadis yang membungkuk itu tidak lain adalah gadis yang memiliki temperamen keras yang tadi marah-marah.

Ekspresinya sangat tenang, seakan teriakannya tadi hanyalah sebuah akting dan sikapnya sekarang ini sangat tepat untuk menyambut seseorang dengan posisi yang lebih tinggi.

Penampilan dan bajunya tidak berubah, tapi dia terlihat seperti orang yang benar-benar berbeda.

Perbedaan menarik lainnya adalah salah satu matanya tertutup -- mata kirinya. Dia tidak melakukan ini ketika dia berada di restoran.

"Tolong, tidak usah meminta maaf, kamu hanya menjalankan tugasmu."

Sebas melihat sekeliling kamar yang memiliki perabot mewah. Tentu saja, jika seseorang membandingkan kamar ini dengan lantai 9 Nazarick, Royal Suite, kamar ini tidak memiliki daya tarik sama sekali. Tentu saja, itu tidak mengagetkan karena dia mengambil obyek yang salah sebagai pembanding.

Dia menaruh tatapan matanya ke sudut kamar dan menemukan barang bawaannya sudah dirapikan dan dikumpulkan. Mereka bisa langsung pergi jika menginginkan. Karena barang-barang itu tidak dirapikan dan dipersiapkan oleh Sebas, gadis itu pasti yang melakukan semua itu sendiri setelah dia pergi tadi.

"Kamu seharusnya membiarkan aku yang merapikannya."

"Apa yang anda katakan Sebas-sama, Saya tidak bisa terus-terusan merepotkan Sebas-sama dengan tugas remeh ini."

Gadis itu mengencangkan tubuhnya dan menggelengkan kepala. Dia adalah salah satu Battle Maid, Solution Epsilon (ε).

"Begitukah? Tapi sekarang ini aku adalah kepala pelayanmu"

Wajah Sebas yang memiliki kerutan yang rapi menunjukkan ekspresi seperti anak kecil yang nakal.

Solution melihat ekspresi gembira dari Sebas, dan merubah wajahnya yang tenang untuk pertama kalinya menjadi senyum malu-malu:

"Memang benar, Sebas-sama adalah kepala pelayanku, tapi aku juga di bawah Sebas-sama sebagai bawahan anda."

"..Aku kira memang benar. Kalau begitu biar kuberi perintah kepadamu sebagai atasan: Kamu sudah melakukannya dengan baik sejauh ini, jadi serahkan sisanya kepadaku. Tolong istirahatlah sampai waktunya tiba bagi kita untuk pergi."

"..Baik, terima kasih."

"Kalau begitu, aku akan pergi menemui Shalltear-sama yang seharusnya sedang menunggu tidak sabar di kereta, dan memberitahukan padanya waktu keberangkatan."

Sebas dengan mudah mengangkat barang bawaan yang paling besar dengan satu tangan, dan bertanya kepada Solution seakan dia baru saja terpikirkan :

"Ngomong-ngomong, apakah semuanya berjalan menurut perkiraan kita?"

"Ya, semuanya berjalan seperti yang kita duga".

Solution mengangkat tangannya dan menekan matanya.

"Kurasa kita beruntung. Jadi, apa yang barusan terjadi?"

"Ya --- dia sekarang sedang bertemu dengan orang-orang yang terlihat mencurigakan. Apakah anda ingin mendengarkan apa yang mereka bicarakan?"

"Tidak perlu, aku akan memindahkan barang bawaan ini ke kereta. Aku akan mendengar kesimpulannya nanti."

"Saya mengerti."

Sudut matanya menurun dan tepian bibirnya melingkar. Meskipun ekspresinya mirip dengan senyuman, namun senyuman itu melekuk lebih lebar dari yang bisa dilakukan oleh manusia. Itu seperti membuat wajah senyum dari tanah liat dan memelintirnya dalam waktu bersamaan.

"--Sebas-sama, perbolehkan saya untuk merubah topik."

"Apa itu, Solution?"

"...Ketika semuanya sudah selesai, bolehkah saya mengurus pria itu?"

Sebas menggunakan tangannya yang tidak membawa apapun untuk mengusap janggutnya dan memikirkannya sejenak.

"--Tentang itu, selama kamu mendapatkan izin dari Shalltear-sama, kamu boleh melakukan sesukamu."

Alis Solution sedikit mengerut, sebuah wajah yang kecewa bisa terlihat jelas. Sebas melihat dan mencoba menenangkannya:

"Seharusnya tidak apa; seharusnya tidak masalah memberikan satu orang saja."

"Benarkah? itu bagus sekali! Tolong bantu saya menyampaikannya kepada Shalltear-sama. Jika bisa, aku ingin memiliki pria itu."

Solution menunjukkan senyum gembira. Ekspresi cerah dan gembira seperti itu tanpa sedikitpun suasana kelam bisa menarik hati siapapun yang melihat.

Sebas merasa kasihan dan tertarik pada orang yang membuat Solution menunjukkan ekspresi seperti itu. Dia bertanya kepadanya:

"Lalu, apa yang pria itu katakan?"

"Kurasa dia berkata dia tidak sabar lagi untuk menikmati saya. Ini adalah kesempatan langka, jadi aku berencana untuk menikmatinya dengan baik juga."

Solution menunjukkan senyum yang bahkan lebih terang.

Senyum itu seperti anak kecil yang tidak bersalah; seperti anak-anak yang menanti event besar selanjutnya.

Related Books

Popular novel hashtag