Meskipun mereka memfokuskan telinga mereka, mereka tidak bisa mendengar apapun. Benturan yang tak habis-habis ke gerbang juga berhenti.
Penjaga yang ketakutan gemetar sambil bergumam.
"Hey, apakah kalian percaya ini? Warrior tersebut... menghadapi gerombolan besar undead, dia dengan mudah menembusnya... dan melanjutkan tanpa terluka."
Penjaga itu terkejut dan kagum.
Suara bising semakin berkurang karena undead telah ditarik dari sini oleh target baru. Memang masih sepi karena mereka masih bertarung dan belum kembali.
Pemikiran yang tidak bisa dipercaya ini memaksa para penjaga menaiki tangga. Pemandangan di hadapan mereka membuat para penjaga mempertanyakan mata mereka:
"Apa yang terjadi... Warrior itu... Siapa dia..."
Mereka hanya bisa melihat tubuh-tubuh yang tak terhitung jumlahnya tergeletak di tanah. Mayat yang tertumpuk seperti bukit, seluruh pemakaman dipenuhi dengan mayat yang berjatuhan. Beberapa yang mati masih memiliki negatif life force mereka, hanya saja sudah tak bisa lagi menggerakkan tubuh dan kehilangan kemampuan untuk bertarung.
Bau yang busuk mengalir dengan angin seperti yang diduga dan suara pertempuran masih bisa terdengar dari kejauhan.
"...Tidak mungkin... Mereka masih bertarung? Mereka menembus undead dalam jumlah besar! Itu memang tak terbantahkan...!"
"...Kurasa dia menyebut dirinya Momon... Memiliki medali tembaga tapi kekuatannya seperti itu, benar-benar menggelikan, tidak mungkin. Dia seharusnya pemilik legendaris dari medali adamantium ya kan?"
Semuanya mengangguk setuju dengan penilaian ini, Dengan kemampuan seperti itu pastinya dia tidak cocok menjadi petualang bermedali tembaga.
Dia seharusnya pemilik dari medali tertinggi -- seorang pahlawan.
Tidak ada kemungkinan yang lain.
"Kita... mungkin sedang melihat figur legendaris...Dark Warrior.. bukan, Dark Hero..."
Ucapan itu membuat semuanya mengangguk.
--
Kibasan tangan kanannya membuat satu undead terbang, sebuah kibasan tangan kiri memotongnya menjadi dua.
Badai satu kali bunuh Ainz akhirnya terhenti.
"Bawahan menjengkelkan."
Tangan Ainz memegang pedang yang dibuat secara magic lagi. Sambil melihat undead yang mengelilinginya dengan mata menjengkelkan, dia menghunuskan Pedang yang terkena noda pada mereka.
Undead itu menjadi ribut, mencoba kabur dari Ainz. Undead yang seharusnya tidak mengenal takut kelihatannya merasakan ketakutan tersebut dari Ainz.
"...Raja ini meminta maaf atas tindakannya."
Suara itu datang dari tempat yang tinggi di atas Ainz. Virtuous King of the Forest mengambang di udara dengan perutnya yang melebar dan kumis yang menurun, terdengar putus asa.
Yang menjawab bukanlah Ainz.
"Cukup... Diam. Susah sekali membawamu jika kamu terus bergerak."
Suara Narberal datang dari perut Virtuous King of the Forest. Karena dia tidak bisa terbang sendiri, dia diangkat dari bawah oleh Narberal, yang mengaktifkan magic flightnya. Separuh tubuhnya tertekan oleh perutnya yang lunak.
"Yang ini minta maaf sekali..."
Undead tingkat rendah yang tidak memiliki kecerdasan tidak menunjukkan sikap bermusuhan terhadap Ainz. Mereka sensitif terhadap "yang hidup", jadi mereka merasakan bahwa Ainz berasal dari jenis mereka.
Tapi mereka tidak bisa melepaskan "yang hidup" dari Virtuous King of the Forest yang muncul kemudian. Ini menyeret Ainz kedalam pertarungan yang semrawut. Narberal mengangkat Virtuous King of the Forest dengan mantra terbangnya sehingga undead tidak bisa menyentuh dan menyakitinya.
Ketika Ainz mengambil langkah maju, undead-undead itu mundur. Jarak mereka tetap sama dalam pengepungan ini.
Pengepungan itu bergerak dengan Ainz di tengahnya menurut langkah Ainz. Undead kelihatannya sedang mencari kesempatan untuk menyerang, tapi siapapun yang akan maju akan dihancurkan oleh Ainz dengan sekali serangan. Jadi undead hanya mengelilinginya, tidak berani masuk dalam pertempuran.
Ada banyak contoh yang tak terhitung jumlahnya dari undead yang dihancurkan ketika mereka mendekat. Bahkan undead yang tidak memiliki kecerdasan belajar dari ini dan membentuk lingkaran.
"Tapi ini hanya akan mengulur waktu saja."
Ainz protes terhadap jumlah undead yang tersisa.
Jika Ainz menembusnya dengan serius, segerombolan undead bukanlah sebuah tantangan. Tapi jika dia memaksa masuk, undead itu mungkin akan terpencar, yang mana akan membuat penjaga yang ada di sekitar menjadi terbunuh. Dia akan kehilangan saksi, Ainz akan gagal meraih tujuan menjadi 'petualang yang menyelesaikan kemelut ini'. Jadi dia harus memancing undead sambil maju untuk memastikan keselamatan penjaga. Tapi ini membuat progressnya menjadi lambat.
Tapi Narberal mengambil kalimatnya secara harfiah:
"Mari kita panggil bantuan dari Nazarick. Dengan beberapa bantuan, kita bisa melumat sampah-sampah yang melawan Ainz-sama di kuburan ini."
"...Jangan bodoh. Aku sudah bilang padamu alasanku ke kota ini berkali-kali."
"Tapi Ainz-sama, jika anda ingin memperoleh ketenaran, akan lebih baik menunggu undead menghancurkan gerbang, dan membuat penampilan setelah ada lebih banyak korban, ya kan?"
"Aku sudah memikirkannya seperti itu. Jika kita tahu informasi seperti tujuan musuh dan kekuatan tempurnya di kota ini, kita mungkin bisa melakukannya. Tapi dengan kurangnya informasi, kita harus menghindari kehilangan inisiatif menyerang. Jika semuanya berjalan menurut rencana musuh, itu akan sangat tidak menyenangkan. Dan berdasarkan pengamatanku, kelompok lain mungkin akan mencuri kemenanganku."
"Oh begitu.. Ainz-sama memang menakjubkan. Mempertimbangkan tiap sudut, seperti yang diduga dari pemimpin tertinggi, saya sekali lagi takjub oleh anda. Ngomong-ngomong... mungkin anda bisa menjelaskannya pada saya akan sesuatu. Jika kita mengirim pelayan yang hebat dalam menyembunyikan diri, seperti asssassin Spiderblade delapan kaki dan Shadowdemons untuk mengawasi situasi sebelum keadaan berkembang, bukankah itu akan membantu kita bertindak pada saat yang terbaik?"
Ainz melihat Narberal yang sedang melayang tanpa berkata apapun.
Udara yang mengalir lirih. Berpikir ini adalah saatnya, beberapa undead maju dan dihancurkan oleh ayunan pedang dengan enteng.
"...Jika, jika aku harus mengajarimu atas segala sesuatunya, bagaimana kamu akan belajar? Pikirkan saja sendiri."
"Ya! Mohon maafkan saya."
Ainz yang sedikit goyah menoleh kembali untuk mengukur jarak dari gerbang, dan apakah penjaga bisa melihatnya.
"Mungkin itu ada benarnya, tapi waktu sudah mepet. Untuk membuka jalan, Aku akan menggunakan kekuatanku."
Ainz mengeluarkan kemampuannya.
[Create Mid-Tier Undead, Jack The Ripper]
(Membuat Undead Tingkat menengah, Jack The Ripper)
[Create Mid-Tier Undead, Corpse Collector]
(Membuat Undead Tingkat menengah, Corpse Collector)
Dua undead muncul setelah Ainz mengaktifkan mantranya.
Salah satu undead memakai topeng dengan wajah tersenyum dan jubah panjang. Separuh bawah dari jarinya sebesar pisau bedah.
Undead yang lainnya memiliki tubuh yang gemuk dan bintil di sekujur tubuh. Perban di seluruh tubuhnya berwarna kuning dengan beberapa kait baja. Kait itu tersambung ke rantai yang menyebabkan suara erangan.
Dua undead itu mematuhi perintah Ainz dan menyerang gerombolan undead yang berkumpul. Mereka hanya ada dua, tapi mereka unggul dalam hal kekuatan.
Sementara Jack the Ripper memotong anggota tubuh undead dengan pisau bedahnya dan Corpse Collector merobek kepala undead dengan rantainya, Ainz melanjutkan skill nya.
"Aku akan menyelesaikan ini semua sekaligus."
[Create Low-Tier Undead, Wraith]
(Membuat Undead Tingkat Rendah, Wraith)
[Create Low-Tier Undead, Skull Vulture]
(Membuat Undead Tingkat Rendah, Skull Vulture)
Setelah memanggil mereka, dia memberikan perintah:
"Jika ada siapapun yang mendekat ke pemakaman, usir mereka. Tidak apa jika kamu membunuh para petualang, tapi jangan lukai penjaga."