Chereads / OVERLORD INDONESIA / Chapter 89 - Awal Penculikan

Chapter 89 - Awal Penculikan

"Kerja yang bagus! Seharusnya ada Es Jus di dalam rumah, tolong langsung saja ambil dan minum."

"Itu bagus sekali."

Lukeluther berkata, dahinya sedikit berkeringat. Yang lainnya dengan gembira menganggukkan kepala.

"Kalau begitu, tolong sebelah sini."

Nfirea memimpin mereka menuju rumah, lalu tiba-tiba seseorang membuka pintu dari sisi yang lain.

"Hey~ Selamat datang~"

Di depan mata mereka berdiri seorang wanita cantik, tapi dia memberikan perasaan tidak enak yang samar. Rambut pendek pirangnya berkibar.

"Aiya~ aku khawatir tahu? Kukira kamu menghilang. Sialnya~ Aku tak tahu kapan kamu pulang, jadi aku menunggu saja disini selama ini."

"...Bolehkah aku bertanya siapa anda?"

"Hey! Apakah kalian semua tidak mengenalku?"

Karena suaranya yang akrab, seakan dua orang itu adalah kenalan, Peter mengeluarkan suara yang terkejut.

"Eh? Hahaha~ Aku datang untuk menculikmu~ kami membutuhkan seseorang yang bisa menggunakan artefak magic untuk memanggil undead dalam jumlah yang sangat besar, [Undead Legion], jadi maukah kamu menjadi mainanku? Kakak memintamu, tolong?"

Anggota Sword of Darkness merasakan atmosfir jahat dari wanita ini, mereka langsung menghunuskan senjata masing-masing. Meskipun menghadapi pertarungan yang tidak menguntungkan, wanita ini masih berkata dengan suara yang meremehkan:

"Itu adalah mantra tingkat ketujuh yang sangat sulit digunakan oleh orang-orang, tapi melalui penggunaan sebuah mahkota, itu semua bisa dicapai. Meskipun masih tidak mungkin untuk mengendalikan semua undead, tapi masih bisa mempengaruhi mereka! Rencana yang sempurna! Sempurna!"

"..Nfirea-san, mundur! Cepat tinggalkan tempat ini."

Menggenggam senjatanya sambil waspada terhadap wanita ini, Peter mengatakannya dengan nada serius:

"Wanita ini tidak berhenti bicara, dia pasti sangat percaya diri mampu menghadapi kita semua. Karena kamu adalah targetnya, cara satu-satunya untuk membalikkan situasi ini adalah kamu harus kabur."

Anggota Sword of Darkness menggunakan tubuh mereka untuk melindungi Nfirea yang panik, berdiri di depannya.

"Ninya! kamu juga kabur!"

Mengikuti Dyne, Lukeluther juga berteriak:

"Bawa dia dan lari! Bukankah kamu masih ingin menyelamatkan adikmu yang tertangkap!?"

"Ya, kamu masih harus melakukan sesuatu. Mungkin kami tidak bisa menolongmu pada akhirnya... setidaknya kami bisa mengulur waktu."

"Semuanya..."

"Hey~ hangat sekali~ Aku hampir ingin menangis,eh, tapi jika dia kabur itu akan mengganggu. Setidaknya tinggal satu orang untuk bermain denganku~"

Melihat Ninya yang mengerutkan bibir, Tidak tahu harus bagaimana, wanita itu menunjukkan senyum gembira, pelan-pelan mengeluarkan belati dari dalam jubahnya. Kali ini, dari belakang pintu datang beberapa pria yang berwajah pucat.

Menyadari ini, wajah anggota Sword of Darkness menjadi serius.

"..Waktu bermain sudah selesai."

"Hey~ kamu bilang apa, Kajit-chan. Bukankah kamu hanya membantu mempersiapkannya, membantuku untuk memastikan tidak ada teriakan yang bisa keluar? Tapi karena hanya satu orang, tolong biarkan aku bersenang-senang."

Dia tertawa hingga kelihatan giginya membuat rambut Nfirea berdiri.

"Sekarang sudah tidak ada tempat lagi untuk kabur, mari kita mulai~"