Chereads / OVERLORD INDONESIA / Chapter 65 - Penganut Kepercayaan

Chapter 65 - Penganut Kepercayaan

Peter dan Dyne sedang fokus merawat senjata mereka, membubuhkan minyak kepada untuk mencegah karat, mengukur garis dan hal lainnya.

Armor tersebut memiliki lekukan yang baru dan pedangnya terdapat retak setelah berbenturan dengan senjata-senjata goblin. Tidak perlu memperbaikinya secepat mungkin, dan Ainz ragu-ragu merusak konsentrasi mereka. Dia harus memberi tahu mereka berdua, dan juga Nfirea yang sedang merawat kudanya, makan malam sudah siap.

Matahari telah tenggelam di balik horizon, kelompok itu makan malam dengan cahaya matahari tenggelam yang berwarna merah darah di belakangnya.

Setiap mangkuk dipenuhi dengan sup dihiasi dengan daging babi asap, roti panggang, dan buah ara kering serta kenari. Ini adalah makan malam hari ini.

Ainz memandang sup yang terlihat asin di tangannya. Dia tidak bisa merasakan kehangatan sambil mengenakan sarung tangan itu, tapi melihat semuanya makan dengan sungguh-sungguh tanpa menunggu dingin, temperatur seharusnya tidak apa.

Apa yang harus kulakukan?

Ainz adalah seorang undead dan oleh karena itu tidak bisa makan. Dia menyamar dengan mantra ilusi tapi dia akan ketahuan jika dia makan sup itu dengan tubuh kerangka dan mulutnya.

Dia tidak bisa membiarkan yang lainnya melihat penampilan yang sebenarnya.

Dunia yang tidak diketahui dengan makanan yang tidak diketahui. Mungkin hanya beberapa makanan biasa, tapi Ainz sayang sekali dia tidak bisa memakannya.

Meskipun dia tidak lagi memiliki nafsu makan, dia masih tidak puas dengan kemampuannya untuk tidak bisa makan ketika makanan yang kelihatannya enak dan mengundang penasaran muncul di depannya.

Untuk pertama kalinya sejak datang ke dunia ini, Ainz menyesal memiliki tubuh undead.

"Ah--apakah ada yang tidak ingin anda makan?"

Lukeluther bertanya sambil melihat Ainz, yang tidak segera menyuapnya.

"Tidak, hanya alasan personal."

"Begitukah? Jangan memaksa diri? Tapi ini adalah waktunya makan, anda bisa melepas penutup kepala anda, ya kan?"

"..Ini hanya alasan kepercayaan. Dihari dimana aku membunuh, orang dengan jumlah lima atau lebih tidak bisa makan malam bersama-sama."

"Oh...Momon-san memiliki kepercayaan yang aneh. Tapi karena dunia memang luas, tidak aneh jika kepercayaan seperti itu ada."

Tatapan curiga setiap orang melunak ketika mereka mendengar bahwa itu ada hubungannya dengna kepercayaan.

Mungkin kepercayaan adalah hal yang rumit di dunia ini. Ainz berterima kasih kepada Tuhan yang tidak dia percayai atas suksesnya membohongi mereka. Untuk merubah topik, dia bertanya kepada Peter:

"Kamu menyebut dirimu 'Sword of Darkness', tapi kelihatannya tidak ada yang menggunakannya?"

Sedangkan senjata utama dari para anggota, Peter menggunakan pedang panjang yang diberi mantra normal, Lukeluther memakai busur, Dyne menggunakan pentungan dan Ninya memiliki tongkat. Tak ada yang memegang pedang hitam. Senjata utama Peter dan senjata dukungan Lukeluther adalah pedang, tapi warna mereka tidak menunjukkan kalimat 'gelap'.

Ada teknik yang merubah warna logam dengan menambahkan bubuk khusus, jadi tidak sulit menempa pedang berwarna hitam. Atau lebih tepatnya, kelihatannya aneh saja tidak ada yang menggunakan pedang hitam.

"Ah, pertanyaan itu."

Lukeluther tersenyum malu-malu, senyum dari seseorang yang sedang mengingat masa lalu yang memalukan. Terutama Ninya yang wajah menjadi merah cerah, berbeda dari pantulan api kemah.

"Itu adalah pedang yang Ninya cari."

"Jangan memulainya, aku masih muda dulu."

"Tidak ada yang perlu merasa malu! Memiliki impian yang besar itu penting!"

"Jangan katakan itu padaku Dyne, serius nih."

Kelompok Sword of Darkness tertawa lepas saat mereka menertawakan Ninya yang merasa cukup malu dan merasa ingin mencari lubang dan sembunyi di dalamnya. Nama Sword of Darkness kelihatannya adalah rahasia diantara para anggota.

"Sword of Darkness adalah pedang yang dimiliki oleh salah satu legenda Thirteen Heroes(Tiga Belas Pahlawan)."

Peter mengatakannya dengan tersenyum, tapi dia tidak menjelaskannya panjang lebar.

Terlalu samar jika dia berhenti disini...Yang aku tahu adalah Thirteen Heroes adalah pahlawan yang berada di level lain yang mengalahkan demon god yang mengamuk 200 tahun yang lalu. Aku tak tahu siapa mereka, atau perlengkapan yang mereka miliki... Apakah tidak tahu akan hal ini akan membuatku malu? Ataukah aku seharusnya pura-pura tahu?

Saat Ainz merasa bingung, Narberal menyela:

"Siapa itu?"

Menakjubkan. Ainz menunjukkan pose kemenangan di otaknya, sementara anggota Sword of Darkness terlihat terdiam.

Tidak tahu akan item magic yang menjadi asal nama mereka mungkin sedikit mengagetkan.

"Jadi Nabel-chan tidak tahu. Itu bisa dimengerti. Meskipun dia adalah salah satu dari Thirteen Heroes, dia disebut penjahat karena yang lainnya percaya dia adalah keturunan jahat. Bagiannya sering dilupakan ketika menceritakan legenda dari pahlawan yang melegenda.. Dia disebut-sebut sangat kuat."

"Sword of Darkness adalah empat pedang yang digunakan oleh 'Dark Knight' salah satu dari Thirteen Heroes: Pedang Magic [Chilling Lamp] (Lampu yang mengerikan) bisa mengeluarkan energi kegelapan, luka yang disebabkan oleh pedang yang berkarat [Crocodile] takkan pernah bisa sembuh, Pedang kematian [Space] mampu membunuh dengan sekali sabetan dan ada pedang jahat [Malice] yang kemampuannya tidak diketahui."

"Oh---"

Semuanya tersenyum aneh kepada respon tidak tertarik Narberal. Ainz memiringkan kepalanya, berpikir dalam-dalam, karena deskripsi dai kemampuan spesial ini terasa familiar baginya.

Setelah berpikir dengan hati-hati, gambar dari vampir tertentu muncul di kepalanya:

Kemampuan spesial ini mirip dengan [Cursed Knight] kelas milik Shalltear.

Cerita dibalik Cursed Knight adalah bahwa mereka itu Paladin yang dikutuk, itu adalah job yang kuat di YGGDRASIL, tapi karena banyak kekurangannya jadi tidak terkenal. Beberapa skill seperti Cursed Knight bisa dipelajari termasuk mengeluarkan gelombang kegelapan, meninggalkan luka yang takkan bisa disembuhkan oleh mantra healing tingkat dua, kutukan kematian, dan seterusnya.

Ainz menyipitkan mata ilusi di dalam penutup kepalanya, berpikir bahwa ini bukan suatu kebetulan. Sword of Darkness mungkin memberikan skill spesial yang mirip dengan Cursed Knight, tapi ada peluang yang tinggi jika pahlawan ini terkena Cursed Knight.

Jika itu masalahnya, salah satu syarat untuk menjadi Cursed Knight adalah setidaknya level 60 -- Tidak, menurut skill yang dia pelajari, setidaknya dia berada di level 70.

Demon God bertarung melawan pahlawan seperti itu, jadi level mereka kira-kira sama. Tapi Nigan dari Sunlight Scripture mengklaim Dominion of Authority yang mengalahkan Demon God, jadi Demon God tidak sekuat pahlawan-pahlawan itu.

Menurut informasi yang dia dapat, kesimpulan yang paling logis adalah bahwa Demon God tidak terlalu kuat, tapi satu-satunya cara untuk menemukan jawaban adalah dengan mendapatkan pedang itu atau bertemu dengan pahlawan itu sendiri.

Sementara Ainz berpikir, kelompok itu melanjutkan bercakap-cakap. Ainz cepat-cepat kembali fokus pada percakapan mereka agar tidak melewatkan kesempatan apapun untuk mendapatkan informasi.

"--Menemukannya adalah tujuan pertamaku. Ada banyak senjata legendaris. Ada beberapa yang terbukti nyata, tapi tidak diketahui jika mereka masih ada hingga sekarang--"