Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Senyum Palsu

CherryBerry28
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.6k
Views
Synopsis
Siapa bilang tersenyum itu mudah, siapa bilang orang yang tersenyum itu bahagia. Ini adalah kisah seorang pemuda yang harus terus menerus tersenyum walaupun dia menagis. Cengeng, tidak! ia hanya emosional, namun emosinal berlebihan.

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Jogjakarta

Jogjakarta, 1999

Di satasiun jogjakarta, kota yang saat itu masih lenggang dan tenang tanpa adanya hiruk pikuk kendaraan yang lalu lalang, dan dimasa dimana semua orang masih tersenyum dan menyapa satu sama lain.

Seorang pria muda yang baru pertama kali menginjakan kakinya di jogja memicingkan matanya melihat seluruh sudut kota yang romantis itu. Dia melihat dengan seksama dan mengamati betapa indahnya kota itu, betapa ramahnya penduduknya dan indahnya malam pertamanya di jogja.

Malam itu cuaca sangat dingin, memang musim kemarau di jogja memang dingin saat malam hari, namun malam itu lebih dingin daripada hari-hari biasanya.

Aldo Sinaga namanya, pria keturunan batak tapi dia tinggal lama di Jakarta, usianya baru 18 tahun dan dia akan meneruakan studinya di salah satu Universitas di Jogjakarta.

Tubuhnya tidak terlalu tinggi, badannya kurus dengan kukitnya yang putih. Orang-orang akan langsung tahu bahwa dia bukan dari sini hanya dengan melihat wajahnya. Dia menaiki ojek yang saat itu ada didekatnya untuk menuju kos-kosan yang telah ia pesan dari 2 bulan yang lalu.

Tidak memakan waktu lama dari stasiun dia sudah sampai didepan tempat tinggal barunya itu.

"Permisi... permisi.."

Teriak aldo dari depan pagar setinggi 2 meter itu.

Tak lama muncul seorang pria paruh baya yang datang dan bertanya.

"Masnya mau liat kosan?"

Tanya pria itu.

"Oh tidak pak, saya Aldo saya udah oesen kamar dari 2 bulan yang lalu."

Jawabnya.

"Oalah mas Aldo, iya iya mas mari saya antarkan kekamarnya."

Kata si pria itu lagi.

Aldo dan pria tersebut lantas masuk dan menuju kelantai 2 dimana kamar Aldo berada.

"Silahkan mas ini kamarnya, kamarnya sudah saya rapihkan dan tinggal masnya tempati saja, untuk kamar mandinya ada di ujung disebelah kamar yang pojok itu."

Kata pria itu

"mm, oke terimakasih pak."

Jawabnya.

Oh iya, pria itu bernama Pak Sutarno. Ia tinggal di depan kamar kosan yang ada dilantai bawah.

Setelah itu Pak Sutarno turun dan Aldo masuk kekamar untuk beristirahat. Ia letakan tas dan kotak yang ia bawa di atas meja dan segera ia keluarkan baju dari dalam kopernya untuk disusun kedalam lemari yang telah disediakan. Lalu ia merebahkan badannya kesebuah kasur ukuran 1 orang dan menutup kedua matanya.