"Dia ..."
"Lupakan, maafkan aku karena memberikan pertanyaan yang bodoh seperti itu." Nuansa menginterupsi Gladys yang baru saja akan menjawabnya. Gladys pun kemudian terdiam sebab ia paham kalau Nuansa sudah tahu jawabannya.
"Apa ini adalah kemauannya?" tanya Nuansa yang berusaha mencairkan suasana usai rasanya ia dan Gladys membeku tadi.
"Ya," jawab Gladys.
Nuansa kembali terdiam selama beberapa saat, sebelum akhirnya dia kembali bersuara.
"Kau tahu? Aku selalu menaruh rasa curigaku padanya, aku selalu menganggap kalau dia adalah orang yang berniat jahat, kalau ada masalah di mansion milik Nathan, aku akan selalu mencurigainya, tidak kusangka aku akan berakhir selamat karenanya," ujar Nuansa.