"Maafkan aku, tapi aku tidak memiliki waktu untuk menjawab pertanyaanmu," ucap Neptunus pada Nuansa.
"Memangnya apa yang akan kau lakukan? Bukankah kau harus mengawasiku di sini? Jadi artinya bagus kan jika aku ingin mengobrol denganmu dalam waktu yang lama di sini? Karena waktumu untuk bisa mengawasiku juga jadi bertambah berlipat-lipat ganda, jadi seharusnya kau tidak menolak permintaanku, Tuan Kedelapan," ujar Nuansa.
"Pa-panggilan itu ..." lirih Neptunus yang langsung teringat akan dimana Nuansa pertama kali memanggilnya dengan sebutan 'Tuan Kedelapan' dulu.
'Mana bayaranku?'
'Oh, iya, aku baru ingat akan hal itu.' Neptunus lalu mengeluarkan sebuah amplop berisi uang dari sakunya, kemudian memberikannya pada Nuansa. 'Enak ya jadi dirimu, berbicara dan diajak pergi saja langsung dapat lima juta.' sambungnya.
'Maaf untuk pemerasannya, Tuan Kedelapan,' canda Nuansa dengan sebuah senyuman dan mata sayu.
'Tuan Kedelapan?' Neptunus terlihat bingung.
'Kau kan Neptunus.'