"Lepaskan ikatan di tangan kananku ini sekarang juga!" Nuansa membentak Tony.
"Keparat kau," Tony hanya bisa memaki-maki Nuansa sekarang sembari menahan rasa sakit di kaki, wajah, dan kemaluannya.
Ya, rasa sakit dari tendangan double yang dilayangkan Nuansa kepadanya sebenarnya masih belum hilang sampai sekarang, dan Nuansa malah menembak kakinya, sehingga rasa sakit yang harus ditanggungnya semakin berlimpah saja.
Tony tidak memiliki pilihan lain selain menuruti perkataan Nuansa, sekarang ia tidak meremehkan Nuansa dan percaya Nuansa akan membunuhnya kapan saja jika memang gadis itu mau. Tembakan Nuansa ke kaki Tony sepertinya sudah membuat Tony berubah cara pandangnya terhadap Nuansa. Tony pun lantas melepaskan tangan kanan Nuansa dari ikatan tali itu.
Namun, pada saat tangan kanan Nuansa baru saja bebas dari ikatan tali yang mengikatnya tadi, Tony menggenggam tangan gadis tersebut dengan kuat.
"Apa yang kau lakukan?!" tanya Nuansa.
"Kau ingin mati?!" sambung gadis itu.