Setelah mendapatkan telepon dari Tony tadi, mood Nuansa benar-benar menjadi kacau karena pikirannya dipenuhi oleh Tony, Tony, dan Tony yang sangat dibencinya.
Gadis itu pun kemudian memutuskan untuk kembali saja ke kantornya dan tidak melanjutkan kegiatan kunjungannya ini.
Ketika sampai di kantornya, Nuansa mendapati Nathan sedang berada di sana, dan tampaknya Nathan sedang mengobrol dengan para karyawan Nuansa. Nuansa yang moodnya sedang kacau pun lantas berlalu begitu saja melewati mereka menuju ruangannya.
'Apa itu artinya aku harus menyuruh Nathan untuk tidak mengantarku pulang malam ini?' pikir Nuansa pada saat dia masuk ke dalam ruangannya.
Nuansa lalu duduk di kursinya.
"Huft," keluhnya, ia tidak tahu apa keputusan terbaiknya.
'Haruskah aku mengatakan semua ini pasa Nathan?' Nuansa bertanya-tanya di dalam hatinya.
'Kurasa tidak, Tony hanya ingin mengobrol denganku. Tapi ... huft, entahlah, semua ini membuat kepalaku jadi panas,' batin Nuansa.
