"Nathan, ada apa denganmu? Tenanglah," ucap Nuansa pada Nathan.
"Ish! Dasar jalang!" geram Nathan.
"Apa?! Hei!" Nuansa marah sebab dirinya mengira kalau Nathan memaki dirinya.
"Bukan kau, tapi Diandra," ujar Nathan.
"Oh, astaga, kukira kau tidak terima aku tegur. Ish!"
"Kenapa kau menyebutnya seperti itu? Bukankah dia manusia terpenting bagimu di muka Bumi ini? Dia nyawa keduamu, kan? Kau tidak bisa melakukan apapun tanpanya? Bukan begitu? Tapi kau malah menghinanya begitu, ck ck ck," Nuansa mengejek Nathan.
"Karena dia memfitnahku! Dia-" Nathan berhenti bicara sebab dirinya sadar kalau ia secara tidak langsung sudah memberitahu Nuansa tentang apa yang telah terjadi.
"Diandra memfitnahmu?" kata Nuansa.
"Engh, lupakan," ujar Nathan.
"Dia memfitnahmu bagaimana?" tanya Nuansa yang tentu saja rasa penasarannya tidak akan hilang begitu saja.
"Ah, jadi kita mengobrol tanpa mie atau minuman?" Nathan berusaha mengalihkan pembicaraan.