aku yang setengah mabuk
mulai berjalan gontai kearah sudut ruangan party
Kurebahkan tubuh ku
disebelah wanita yang duduk sendiri
menatap kearah tengah ruangan dipenuhi anak anak yang lagi asyik menggoyangkan tubuh mereka mengikuti alunan musik.
Ia beralih menatap ku tanpa senyuman sedikitpun dan kembali mengalihkan pandangannya ketengah ruangan
kutatap wajah mungil itu
dengan hidung bangir, bibir kecil dan mata yang bulat
dihiasi bulu mata yang lentik kulitnya bersinar tertimpa cahaya dari bola lampu yang berwarna warni,
walaupun tak begitu cantik terlihat menarik bagi ku.
"akhhhhhhhh" desa ku, aku benar benar mabuk.
Andini siswi terpintar di sekolah ku,
gadis pendiam yang tidak memiliki banyak teman
kerjanya belajar dan selalu belajar,
tanpa aba aba tanganku mulai beraksi dengan meraba paha yang tertutup rok panjang dibawah lutut,
Andini tidak pernah mengenakan pakaian yang menampakkan tubuhnya, hal itu yang membuat aku penasaran dengan apa yang ada dibalik pakaiannya yang kampungan itu.
ia tersentak kaget langsung berdiri
aku mengikuti gerak tubuhnya
dan mendorong tubuh itu kesudut tembok ruangan
ia tersandar didinding ruangan yang dingin
tubuh ku menempel didekat tubuhnya
yang tingginya cuma sebahuku
kurasakan buah dadanya yang kenyal dibagian dada bawah ku
"apa yang kau laku..."
suaranya terputus karena bibirku telah menempel dibibirnya
kutekan dan kumainkan bibirnya dengan kasar
sesekali ku gigit bibir bawahnya yang tipis dan lidah ku mulai masuk kedalaman mulutnya yang mungil dan mempermainkan lidahnya,
tubuhnya bergetar dan tangan ku mulai menjelajahi tubuhnya dan meremas buah dadanya dengan keras
ia terpekik dan mulai meronta menendang tubuhku
"lepaskan" suara pekikannya terdengar samar karena bibirnya masih menempel dibibirku
aku yang kurang kesadaran akibat reaksi alkohol yang kuminum
tidak memperhatikan gerak kakinya dan akhirnya ia menendang perut ku
"akhhhhhh..... prakkkkkkk...."
bunyi keras timbul dari tubuhku yang jatuh kemeja kaca yang ada dibelakangku
suara musik terhenti
semua pandangan jatuh kearahku yang telentang bersimbah darah
"nga" terdengar suara rudi disampingku
aku meringis kesakitan terasa nyeri dilengan dan punggungku
aku mulai berdiri dan beranjak melangkah kearah andini yang menatapku dengan rasa takut
"wanita sialan" teriakku dengan suara bergetar
pandanganku mulai menghitam dan ambruk ditubuh andini yang berada didepanku
"panggil ambulans" suara rudi memecahkan keheningan
ia mendekap tubuh angga yang berada didekatku dan menatap geram kearahku.
"