Astha tersentak saat cahaya matahari masuk melalui celah jendela ruang kerjanya. Dia tertidur di sofa yang ada di ruang kerjanya. Dilihatnya jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi.
"Harus buru-buru ke rumah Ayah. Masalah harus segera dibereskan."
Setelah mandi dan bersiap-siap, Astha bergegas ke rumah Ayahnya. Mereka akan pergi bersama ke rumah sakit untuk menyerahkan sampel DNA yang sudah dipegang oleh Prasaja dan Astha.
"Mau kemana Astha?" tanya Alana saat Astha keluar dari ruang kerjanya. Dan ternyata Alan sudah menunggu di depannya.
"Ada urusan." jawab Astha yang sikapnya kembali menjadi dingin.
"Ada apa Astha? sebenarnya apa yang sedang kamu rencanakan? tadi malam kamu tiba-tiba berubah sangat manis. Tapi sekarang kamu kembali acuh lagi sama aku. Apa sih salahku sebenarnya sama kamu?"
"Tidak ada. Maaf aku sedang buru-buru." ucap Astha. Lelaki itu langsung saja pergi. Tapi tiba-tiba Alana menariknya