Yukdev dan Ajram mendapati Sahabat mereka yang sudah jadi Saudara ini sepenanggungan ini Terbujur kaku dengan dua luka tembakan di dada dan rusuknya.
"Inalilahi, Kau Telah Sahid Saudaraku,Selamat Jalan kau menuju Tempat yang Lebih Baik...!" Ucap Yukdev yang menutup Kembali Baju Gufron.
"Ya Allah sanggupkah aku mengemban wasiat Saudaraku ini...?" Ucap Ajram.
Sebab Gufron Telah Berwasiat sebelum Meninggal Agar Ajram Menikahi Kesembilan Istrinya Yang sedang Mengandung.
"Ajram Ini Adalah Karunia Tuhan, Semoga ini menjadi kebahagiaan bagaimu Ajram...!" Ucap Yukdev dengan Air Mata kesedihannya.
Mereka sedang dalam posisi tertawan di penjara Ini, bahkan meloloskan diri saja tidak Bisa Lalu Bagaimana Ia Bisa Lolos Dari Cengkraman Para Tentara Berhati Iblis ini.
Yukdev dan Ajram beserta Seluruh Penghuni Sel Ikut Menangis Sebab, Mereka Kehilangan Satu Orang Lagi yang di Perlakukan Semena-mena Oleh Pendudukan pemerintahan Baru ini.