Rex saat ini sedang berjalan di Forest of the West, disebelah barat kota awal, dia sedang menuju ke Desa terdekat, yang berada di barat.
Saat Rex berjalan beberapa saat, ia bertemu dengan beberapa monster, saat ini ia sama sekali tidak memiliki mantra yang bisa dipakai, Stat Intelegencenya masih terlalu rendah untuk menggunakan salah satu dari tiga mantra yang ia miliki sekarang, yaitu [ Ruler Reality ], [ Pharaoh Pyramid ], dan [ Throne of Sphinx ], mungkin ia akan bisa menggunakannya disekar level 30 padahal statnya sudah sangat curang.
Jika pemain biasa hanya mendapatkan 1 poin stat disetiap stat dan 20 Bonus poin stat yang dapat didistribusikan, Rex yang Levelnya tereset, memiliki masing-masing 2 dikolom statnya, kecuali di Strenght. Malahan, Stat Intelegence Rex adalah 10, yang merupakan sebuah penipuan lengkap.
Saat 4 Wolfgang keluar dari hutan Rex memulai Pertarungan jarak, dekat, dikombinasikan dengan kemampuan kontrol yang luar biasa dan penempatan posesion yang tepat dan cermat, Rex berhasil membunuh keempat Wolfgang, dalam waktu 10 detik.
Wolfgang merupakan monster rank E, Jadi, Rex mendapat cukup banyak pengalaman darinya.
[ Anda Telah Membunuh Wolfgang ( E ) ]
[ Anda Telah Membunuh Wolfgang ( E ) ]
[ Anda Telah Membunuh Wolfgang ( E ) ]
[ Anda Telah Membunuh Wolfgang ( E ) ]
[ Wolfgang menjatuhkan Perr Boots ( Fighter ) ]
[ Anda telah naik ke level 8 ]
" Hmmm, Intku masih belum cukup tapi... , Entah kenapa aku merasa tidak enak dengan pemain lainnya, hiiii,ditambah dengan 20 Poin stat kukira akan mudah diawal, namun karena tidak ada mantra yang bisa kupakai, jadi tidak terlalu berpengaruh.
Saat Rex masih mengumpulkan Drop item dari Wolfgang, lalu datang rombongan Wolfgang ketempatnya.
* Grggggghhhhhhh *
Wolfgang yang paling besar tertulis sebagai
" Hee~, jadi kalian mau menjadi mangsaku juga, Hehehe, baguslah kalau begitu "
Setelah itu, selama perjalanannya di Hutan Barat, dia membunuh cukup banyak monster.
Selama itu, Rex telah menaikan statusnya ke Level 16, hanya dengan sekali jalan, itu adalah kecepatan yang sangat gila untuk para pemula, yang hanya berburu selama kurang dari dua hari.
Setelah sehari lebih berburu dan berjalan kearah barat, Rex akhirnya sampai didesa terdekat, ia lalu melihat papan nama desa tersebut, yang dipasang di Gapura Desa, desa ini merupakan Desa Arben, desa yang berisi rata rata pemain Level 20 keatas, jadi Level 16 seperti Rex sangat sedikit bahkan tidak ada disini.
Namun dari segi Kontrol, Rex berada pada tingkat Ranker Tingkat Tinggi, namun yang paling membuat tekhnik bermain Rex menakutkan adalah Posessioning dan Strategi tempurnya, Rex memanfaatkan kecerdasannya untuk membuat pertarungan secepat dan seefisien mungkin, mau itu dilakukan dengan cara kotor ataupun tidak, karena menurut Rex, Hasil adalah Segalanya.
Sedangkan itu, Dilihat dari Equipment Rex itu berada di level 20 - 40, namun Senjatanya yang merupakan peringkat Unique adalah senjata untuk level 100 keatas.
Dan yang merupakan kartu truf Rex , walaupun masih belum dapat digunakan, tapi nanti, saat itu sudah bisa digunakan Rex sudah akan menjadi karakter rusak sepenuhnya, ditambah semakin Rex naik level, semakin besar Area dari skill [ Ruler Reality ] miliknya.
Int Rex saat ini sudah berjumlah 78, dan masih cukup jauh untuk dapat menggunakan skillnya.
Saat Rex memasuki desa ia melihat cukup banyak pemain dan NPC yang saling berinteraksi, namun entah kenapa, entah itu memang kebiasaan atau tidak, pemain memperlakukan NPC sebagai benda mati bukan makhluk hidup, awalnya Rex juga berpikir seperti itu, namun, semenjak ia berinteraksi dengan NPC, ia merasa seperti berbicara dengan manusia asli.
Tujuan Rex datang ke desa ini adalah menjual semua isi yang ia buru di perjalanan, dan mendapatkan uang, lalu membeli beberapa mantra rank D atau Lebih, yang memiliki syarat Int dibawah 70.
Rex saat ini pergi ke sebuah toko Penukaran yang terlihat lusuh dan rapuh, bangunannya hanya terbuat dari kayu dan berdiri di sebidang tanah yang kecil, dan terlihat tulisan yang sudah agak buram, Denn Exchange.
Sebenarnya Rex memilih toko ini dikarenakan Toko penukaran yang satunya ramai, dan ini adalah toko penukaran yang lain, namun terlihat seperti bangunan tak berpenghuni sama sekali.
" Hmm, seharusnya memang ini tokonya, namun... Bukankah setidaknya ada beberapa orang walaupun ini hanya Toko Alternatif ? "
Rex bingung karena tokonya terlalu sepi, setelah memastikan berulang kali bahwa itu benar, Rex lalu masuk ke toko bobrok itu untuk mencari Pemiliknya.
" Permisi, apa ada orang ? "
Tidak ada jawaban yang datang, menduga bahwa toko ini sudah ditinggalkan, Rex berencana angkat kaki dari toko itu sebelum sebuah suara tua menghentikan langkah Rex.
" Ah, apa ada pelanggan. "
Lalu keluarlah seorang pria tua lusuh, dengan rambut yang sudah memutih dan janggut panjang, mereka sama-sama tak terurus bahkan dapat diliat banyak lalat disekeliling pria itu.
" E... Apa kau pemilik tempat ini ? "
" Benar-benar, aku pemilik tempat ini.., iya benar. "
Mendapat konfirmasi dari Pria tua itu Rex lalu merentangkan tangannya untuk berjabat tangan. Namun pria tua itu tidak membalas tangan Rex, ia hanya melihat tangan Rex yang terulur. Rex yang melihat itu hanya berpikir bahwa 'Apa orang tua ini tidak memiliki sopan santun ? '
" Ada apa pak tua ? Kau tidak mau bersalaman denganku ? "
" Tidak, Tidak, Bukan begitu, hanya saja...., Tanganku busuk dan menjijikan, aku takut kau menjadi jijik kepadaku dan pergi dari tokoku. "
Orang tua itu sangat gugup dia berbicara dengan terbata bata, dan mengoyang goyangkan kedua tangannya kekanan dan kekiri menandakan bahwa ia tidak bermaksud berbuat tidak sopan kepada Rex, Rex yang melihat itu hanya berpikir.
' Hah ??? jangan-jangan, karena itu toko ini sepi ? '
" Tentu saja tidak, aku tidak terlalu memperdulikan hal seperti itu, aku hanya ingin menukarkan Hasil buruanku dengan uang, itu saja. "
Mendengar jawaban Rex orang tua itu melebarkan matanya dan sedikit meneteskan air mata. Rex sedikit kaget dan bertanya tanya.
' Eh ?! Eh ?!?!?!?! Apa yang terjadi. '
" Oi, oi, jangan menangis pak tua, kau terlihat seperti anak kecil. "
Mendengar perkataan Rex orang tua itu lalu mengusap tetesan air mata
" Maafkan aku karena cengeng, hanya saja,
Aku terharu bahwa masih ada orang yang mau menyentuhku dengan tubuhku yang menjijikan ini. "
Setelah itu, orang tua itu membalas salaman Rex, merasakan sensasi aneh ditangannya, Rex hanya mengabaikannya, lagipula tidak ada debuff didalamnya, jadi itu hanya tangan menjijkan biasa, tidak ada ruginya bila menyentuhnya.
" Perkenalkan namaku Adalah Denn. "
" Namaku adalah Rex, salam kenal Denn "
" Sama-sama "
[ Afinitas dengan Denn + 70 ]
Mereka berdua saling memperkenalkan diri, sebenarnya Rex sudah tahu bahwa namanya adalah Denn, namun jika ia saling memperkenalkan diri Afinitas dengan seorang NPC akan naik, dan jika Afinitas dengan seorang NPC mencapai 100, Kepercayaan NPC itu akan dimiliki sepenuhnya.
" Jadi barang-barang apa yang ingin kau tukar ? "
Denn lalu seperti mengambil kacamata satu lensa diatas meja bobrok diujung ruangan.
" Tunggu sebentar, aku akan mengeluarkannya. "
Mendengar pertanyaan Denn, Rex lalu membuka Inventory nya dan mengeluarkan seluruh barang yang tidak ia butuhkan.
Dan tersusun lah 16 barang yang berkisar dari pakaian, bagian tubuh monster, dan senjata.
Walaupun Rex dapat menggunakan semua senjata dan semua Equipment karena karakteristik kelasnya, Rex yang sekarang masih belum membutuhkan senjata lain, selain [ Ramesseus Staff ].
" Hmmmm..... baiklah, totalnya adalah 2250 © "
Mata uang di Orbis adalah Coin atau yang biasa dilambangkan sebagai ©, perbandingan antara Coin dan Orbis adalah, 10 Coin = 1 Dollar.
" Hmmmmm, baiklah, aku setuju. "
Rex setuju dengan Denn, karena dia rasa itu harga yang cukup adil untuk kumpulan senjata dan Equipment Ranking Rendah.
" Kalau begitu, ini uangnya "
Denn menyerahkan sekantung emas kepada Rex, Rex yang melihat itu mengambil kantung emas itu dan menyimpannya di Inventory. Walaupun urusannya telah selesai, Rex tidak pergi, ia malah mengungkit sebuah pertanyaan untuk Denn.
" Ngomong-Ngomong Denn, Sebenarnya bagaimana bisa kau menjadi seperti ini ? "
Mendengar pertanyaan Rex, Denn lalu menundukkan kepalanya dan tersenyum kecut.
" Ini hanyalah kebodohan masa mudaku, ceritanya akan sangat membosankan. "
" Tidak apa-apa aku akan mendengarkan "
Rex sudah tahu bagaimana trik-trik untuk mendapatkan Quest dari seorang NPC.
" Begitukah ? kalau begitu, aku akan menceritakannya. "
Denn lalu duduk, Rex yang melihat Denn duduk juga ikut duduk dan bersiap mendengarkan Kisah dari Denn. Rex hanya berpikir dalam hatinya.
' Semoga, Quest yang cukup bagus, jika tidak, itu hanya membuang-buang waktu. '