Matahari naik keatas dan menerangi tempat tidur sosok yang masih berada dibawah selimut yang lembut dan nyaman masih tertidur lelap di disana.
Kriieet (suara pintu)
"Se-selamat pagi nona" berlutut dengan nada gugup. Kayla membuka matanya sambil meregangkan ototnya dan menguap "hhmm" bergumam setengah sadar. Lalu ia membuka matanya lebar-lebar "dimana ini? Hotel bintang5 bergaya kuno?." Terkejut. Ah Dia ingat, sebelumnya ia berjalan pulang kerumah tengah malam sehabis dari kampus saat di gang kecil ia ketemu dengan sosok pria aneh berpakaian serba hitam dan terlihat mencurigakan. Pria itu berbalik kearahnya dan kemudian ia menodongkan pisau lalu tanpa satu kata pun ia langsung menikamnya
Kembali ke kesadarannya "apa yang telah terjadi apa aku sudah mati? Cepat sekali. padahal aku masih mau melanjutkan pendidikan ku" dengan pasrah dia menyerahkan takdirnya
(Dia fikir dia udah ada di surga gengs)
Melihat nonanya yang bergumam sendiri pelayan itu ketakutan dan tidak berani berbicara sepatah katapun tapi karena keadaan mendesak ia memberanikan diri untuk berbicara "no- nona hamba pelayan yang lancang ini tidak bermaksud membangunkan nona" dengan tubuh yang gemetaran dan keringat dingin
Kayla berbalik kearah pelayan itu "eh apa disurga seperti ini ya?" ia mengabaikan pelayan itu dan kembali berbaring di tempat tidur nya yang nyaman pelayan yang melihat nya pun merasa heran apa yang terjadi pada nonanya kenapa ia terus bergumam sendiri "nona. Tuan meminta saya untuk memanggil nona secepat mungkin" Kayla yang masih tempat tidur nya kemudian bangun "tuan? Malaikat kah? Tapi kenapa bukannya aku sudah bebas" (ni cewe pikirannya masih ngaco).
"tuan ingin anda segera menemuinya, nona sebaiknya anda menurut saja mungkin masalahnya bisa diselesaikan" pelayan itu menunduk karena takut nona nya akan marah padanya "sa- saya tidak bermaksud lancang nona" Kayla hanya diam dan tak berkata sepatah kata pun beberapa saat dia merasakan sakit berat di kepalanya kemudian ingatan tubuh ini masuk satu persatu ke otak nya secara otomatis. "apa ini? Aku tidak disurga tapi ditubuh orang lain" dia memegang kepalanya yang sakit dan sudah paham dengan situasi disini dan apa yang dibicarakan pelayan itu