Chereads / My Doctor is My Husband / Chapter 14 - BAB 13

Chapter 14 - BAB 13

Ayisa terkejut saat seorang pria tampan yang bernyanyi sambil membawa sebuah cake ulang tahun yang dihias dengan sangat indah.

"Happy birthday Ayisa sayang" ucap Fika sambil memeluk Ayisa.

"Jadi, ini kerjaan Lo?? qw kaget tau nggak sih? jantung qw tuh mau copot gara-gara balon yang qw injak tadi!!" ucap Ayisa sambil mengelus lembut dadanya.

"sorry... maaf banget ya?? tapi ini bukan rencana qw! ini rencananya dia!" ucap Fika sambil menunjuk kearah Ilyas.

"Tiup lilinnya, tiup lilinnya

sekarang juga, sekarang juga"

Ilyas menyanyi untuk Ayisa agar Ayisa tidak memarahinya dan ternyata benar Ayisa tidak jadi marah pada Ilyas dia malah tersenyum manis bahagia karena Ilyas membawakan cake yang disertakan dengan sebuah lagu.

Ayisa sangat terkejut karena ternyata Ilyas mempunyai bakat menyanyi, setau Ayisa Ilyas tidak bisa bernyanyi samasekali.

Ayisa meniup lilin itu dengan penuh harap, bahwa kehidupannya akan menjadi lebih baik kedepannya.

Senyum Ayisa sontak pudar saat menatap semua tamu yang datang kerumahnya, ada banyak sekali teman sekolahnya, bahkan juga Keluargaya yang datang jauh-jauh untuk merayakan hari ulang tahunnya, tapi sama sekali Arisa kakaknya tidak terlihat di acara ulang tahunnya.

Biasanya setiap Ayisa ulang tahun Arisa yang pertama kali mengucapkan selamat ulang tahun, tapi mungkin kali ini tidak.

"Umi! kak Ari mana??" tanya Ayisa.

"Ari! lagi nggak enak badan, jadi dia nggak bangun, tapi katanya kalau udah sahur dia bakalan bangun!" ucap Ani berbohong.

Arisa sama sekali tidak ingin merayakan ulang tahun adiknya, makanya dia lebih memilih tidur daripada melihat Ayisa tertawa bahagia.

"gimana kalau kita sahur bareng buat ngerayain ulang tahun Ayisa??" ucap Fika.

"boleh banget tuh!!" ucap Ayisa.

Mereka semua makan sahur bersama, tapi tetap saja Ayisa merasa ada yang berbeda dengan ultahnya kali ini.

Tanpa Arisa rasanya tidak lengkap kebahagiaan yang dirasakan Ayisa, seperti ada yang kurang.

Tak lama mereka makan Arisa datang dan melihat semua teman-teman Ayisa yang sangat banyak belum lagi keluarga yang datang dari jauh.

Mereka sangat ribut dan membuat gadis cantik Arisa risih dengan kedatangan mereka..

"ini apa apaan!!? kenapa semuanya ada disini! kalian pikir rumah ini tempat penampungan apa!!!" ucap Arisa membentak keras pada mereka semua.

Mereka semua sontak terdiam dengan ucapan Arisa.

Arisa dengan kesal meninggalkan mereka semua.

"nggak apa-apa kok!! kak Ari emang suka begitu! tapi nggak apa-apa! aku mohon jangan di masukin kehati yah??! maafin kakak aku."

Ayisa harus meminta maaf kepada semuanya karena ulah Arisa.

"nggak apa-apa kok Yi!! maklum kakak kamu kan abis bangun tidur!!" ucap salah satu teman Ayisa.

ART membawakan makanan untuk Arisa yang sedang kesal dan tak sempat sahur bersama.

Mereka tetap melanjutkan acara yang mereka buat, seusai mereka makan sahur mereka semua, sebagian menginap dirumah Ayisa sebagiannya lagi dirumah Ilyas.

***

Mereka sempat tertidur beberapa jam, dan kini mereka bangun untuk menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid kompleks perumahan.

Seusai menunaikan shalat subuh, semua teman-teman Ayisa bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah bersama.

***.

Mereka berangkat ke sekolah menggunakan taxi online, sedangkan Ayisa diantar oleh Ilyas.

Selama perjalanan Ayisa dan Ilyas saling diam tak ada yang berbicara sedikit pun.

Sampai akhirnya Ilyas memberikan sebuah kado untuk Ayisa dan kado itu cukup besar.

"ini apa kak??" tanya Ayisa.

"buka aja!" jawab Ilyas.

Ayisa membuka kado tersebut dengan rasa gembira berharap bahwa isinya adalah sesuatu yang paling diinginkannya.

Ayisa membuka kadonya tapi isinya kembali kotak, Ayisa terus membukanya

tapi sayang isinya kembali kotak dan itu membuat Ayisa sedikit kesal.

"kak kok isinya kotak terus sih!! bete banget tau!! nggak ada isinya!" ucap Ayisa kesal.

"buka aja terus!" ucap Ilyas sambil fokus mengendarai mobilnya.

Sudah hampir sampai disekolah Ayisa tapi tetap saja isinya terus kotak, dan kotaknya semakin kecil sampai akhirnya Ayisa lelah dengan permainan yang dibuat Ilyas

"ini yang terakhir! kalau masih kotak aku nggak bakalan terima!!" ucap Ayisa.

mereka sudah sampai di sekolah dan Ayisa memberikan satu kesempatan untuk membuka kotak yang diberikan oleh Ilyas.

Ayisa membuka kotak terakhirnya."wooow ini beneran kak!! buat aku??"

Ilyas mengangguk sambil tersenyum manis pada Ayisa.

"thanks banget ya kak!! aku suka!!" ucap Ayisa.

Ilyas memberikan sebuah cincin yang dirancang dengan sangat indah khusus untuk Ayisa.

Ayisa memakai cincin tersebut dan dia terlihat sangat bahagia dengan pemberian Ilyas.

"Yaudah aku masuk dulu ya kak! takut telat!" ucap Ayisa.

Ayisa pamitan untuk masuk kedalam sekolahnya, dan seperti biasa dia tak lupa untuk mencium punggung tangan Ilyas sebagai rasa penghormatan yang juga sering dilakukan jika diantar oleh Abi ataupun kakaknya.

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

Ayisa memasuki sekolahnya dengan hati gembira dan sangat senang.

"lama banget si Lo!" ucap Fika.

ingin menjawab pertanyaan Fika tapi tiba-tiba mata Ayisa tertuju pada sebuah kotak yang ada di atas mejanya.

"itu punya siapa? buat aku! dari kamu ya?" tanya Ayisa pada Fika.

"bukan" jawab Fika singkat.

Ayisa menjangkau kotak tersebut dan membukanya.

"kotak musik!! ini kan yang aku pengen banget dari dulu!" ucap Ayisa.

Ayisa terlihat bahagia juga penasaran siapa yang memberikan kado spesial untuknya.

Ayisa bertanya pada teman kelasnya siapa yang memberikan kado spesial untuknya tapi sayang tidak ada yang mengakuinya.

"Lo bisa diam nggak sih!! gangguin aja orang lagi belajar!!" ucap Anjeer memarahi Ayisa.

"apaan sih!" ucap Ayisa.

"Lo yang apaan! teriak-teriak kayak gitu!!" ucap Anjeer.

Anjeer terlihat kesal pada Ayisa.