Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

"MBO" My Boyfriend is Oppa

Renda_Bayu_Fianita
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.9k
Views
Synopsis
"Apa pacarku seorang Oppa?!" "Apakah ini mimpi?!"
VIEW MORE

Chapter 1 - Selamat datang bagian ke-1

   " Yayyy!Akhirnya penantiaku datang juga."

   Seorang gadis berumur 19 tahun berteriak riang didalam Cafe milik orang asli Iltalia.

    "Kamu kapan? Paling ya...tahun depan." Candanya dengan temanya. Duduk di bangku kasir Cafe yang terlihat usang dan agak tua. Cafe kecil diseberang jalan kota yang ramai dilewati gerobak-gerobak mewah. Jalanan dipenuhi dengan gerobak mewah tersebut. Hampir setengah jalan dipenuhinya.

   "Dengar ya..! Hari ini juga kirimannya akan datang asal kamu tahu saja. Aku sudah tahu kalau aku sudah diterima disana. Jadi kamu nggak usah sombong dulu ya!" Ujar teman gadis berumur 19 itu.

  

"Pede banget sih kamu...Marisa" Jawab temannya dengan membalas wajah tertawa mendengar jawaban temannya itu.

   "Yang penting itu optimis dulu...paling lima atau sepuluh menit lagi kirimannya akan datang. Kita tunggu aja." Ujarnya lagi untuk membalas perkataan temannya. Kedua gadis kasir Cafe itu menunggu kirimannya. Sampai pukul lima sore hari. Kiriman paketnya masih belum datang juga. Gadis yang menunnggu kirimannya masih setia untuk menunggu.

   "Ya kan, Marisa. Udah aku bipang sama kamu,paling kiriman paketnya itu datangnya besok. Kita batalin aja ya permainan ini?! Mendingan kita pulang saja. Ini keburu gelap. Aku takut kalau hari mulai gelap." Ujar teman Marissa.

   "Udah,deh. Kita tunggu lima menit lagi. Pasti paketnya akan datang kok. Kamu tungguin aku sebentar aja ya,Gita?! Lima menit nggak lama kok. Daripada kamu pupang sendirian dalam gelapnya malam. Nanti kalau tangan kamu diraba sama mahluk halus gimana. Mendingan kamu nemenin aku disini lima menit. Ihhh ngeriii...kalau diraba sama mahluk nggak kasat mata. Apa kamu mau?!" Marissa menakuti Gita dengan meraba-raba tangannya.

   "Nggak mau! Ya udah aku akan temenin kamu. Tapi ingat hanya lima menit aja ya nggak boleh lebih dari itu. Kalau lebih dari lima menit kita pulang. Kamu harus janji biasanya kamu bihong sama aku,Marissa." Jawab Gita dengan wajah yang tegang setelah mendengar cerita seram dari Marissa tadi.

   "Iya...iya aku janji nggak akan bohong sama kamu,Git." Jawab Marissa.

Kedua gadis tersebut menunggu di depan Cafe sambil melihat jejeran mobil yang mondar mandir seperti setrika yang rusak. Memang pekerjaan yang tak ada gunanya. Hanya menunggu satu kiriman paket saja mereka rela duduk didepap pintu Cafe yang telah ditutup setengah jam yang lalu.

    Mereka menunggu seperti orang gelandangan yang kabur dari rehabilitasi. Sudah pukul 17.10. Hari pelan-pelan langit mulai gelap gulita. Sang surya terbenam di ufuk barat. Saatnya peran rembulan dimulai. Tapi malam itu penuh dengan awan hitam. Tampaknya akan turun hujan lebat dan disertai angin. Perlahan lampu jalan mulai menerangi jalan setapak dan pinggir jalanan.

   "Marissa. Lihat ini sudah lewat lima menit. Bahkan, kita menunggunya hampir lima belas menit. Tadi kau berjanji setelah lima menit lewat kita akan pulangkan. Srkarang kita pulang saja. Aku mulai takut. Mungkin pakegnya datang besok pagi. Jadi kamu jangan ngeyel kayak anak kecil dong. Semua itu nggak bisa didapatkan dengan cara yang singkat asal kamu tahu...." Ujar Gita.

   "Benar katamu,Gita. Mungkin kirimannya datang besok pagi. Ya udah,sekarang kita pulang aja." Ujar Marissa dengan wajahnya yang tertunduk ke bawah. Marissa dan Gita akhirnya pulang menuju rumah masing masing. Perlahan mereka meninggalkan Cafe. Mereka mulai beranjak jauh dari Cafe. Langkah Marissa terhenti. Dia terdiam ditengah jalan setapak. Gita berhenti. Dia menatap Marissa yang ada tepat dibelakangnya yang terdiam.

   "Hey,Marissa! Kenapa kamu berhenti disitu?! Ayo kita pulang. Ini keburu malam, Marissa."Ujar Gita dengan wajah ketakutan.

   "Aku merasa kalau ada yang memanggilku dari belakang sana. Tiba-tiba ada bisikan yang terbesit ditelingaku,Git."

   "Ihh...kamu jangan nakut-nakutin aku dong.!Ini mulai gelap. Makanya ayo cepat pulang! Aku takut nih, Marissa."Gita merasa tubuhnya gemetar. Keringat dingin mulai membasahi wajahnya.Tiba – tiba seorang laki laki misterius berlari membawa sesuatu benda yang mengarah ke kedua gadis tersebut.

   Laki laki misterius itu terselimuti cahaya gelap dan disertai kabut. Sedikit demi sedikit seseorang misterius itu mulai mendekat ke arah kedua gadis tersebut.

   "Aaaaaaaaaaaa........!!!!!!!"