Setelah Jessica melemparkan Jonatan sebagai tamengnya. Tuan Hermawan benar-benar berencana menelan Jonatan hidup-hidup. Jessica di persilahkan pergi tetapi Tuan Hermawan menahan Jonatan di ruangannya.
"Kau tahu, aku tidak suka pria tampan di sekitar Jessica." Kakek tua itu berbicara seperti seorang kekasih yang posesif.
Sayangnya lagi-lagi Jonatan menganggap itu sebagai pujian. Jonatan senang tuan Hermawan menyebutnya pria tampan. "Terima kasih, Tuan."
Pria bodoh itu, "aku tidak sedang memujimu. Aku pikir wajah Hans jauh lebih baik darimu. Aku sedang memperingatkanmu."
Mengatakan Hans lebih baik darinya sudah lebih cukup. Jonatan seharusnya segera menangkap maksud pria tua itu.
"Berkerjalah dengan benar dan berhati-hatilah disekitar Jessica. Kau harus tahu sejak awal, dia bukan wanita biasa yang bisa kau dekati. Kau mungkin akan jadi pria terdekat dengannya setelah Hans. Tapi jangan pernah berpikir kau cukup layak untuknya.
