"Bagaimana bisa kau sebut itu cinta? Kau membuatku takut!" ucapku dengan bibir gemetar.
'Siapa dia? Darimana dia berasal? Mengapa dia selalu berada didekatku?' aku berkata dalam hati.
Hatiku gelisah saat itu. Aku bertemu dengan orang ini sudah dua minggu. Dia selalu muncul dihadapanku dengan cara yang aneh. Dia selalu berkata sesuatu yang tidak ku mengerti. 'Jatuh cinta' apa maksud dia.
Saat itu.. dua minggu yang lalu.
"Mama, aku pamit." teriaku yang sudah didepan pintu. Aku mendengar suara mama menjawab tapi karna langsung berlari aku tidak tahu apa yang mama katakan.
Sedikit terlambat aku bangun hari ini. Semoga saja aku tidak benar-benar terlambat.
'Yang benar saja. KENAPA HARI INI MACET SEKALI?!?' teriaku dalam hati. Berdesak-desakan dalam bus membuat pagiku terasa menyebalkan. Belum lagi suasana padat dijalan yang membuat otakku terasa panas. Ingin sekali aku terbang melayang diudara melewati kemacetan kota ini.
Saat disekolah.
"Hey, Alona" panggil salah satu temanku.
"Kenapa?" ucapku malas.
"Bisa temani aku ke perpustakaan kota sehabis sekolah? Temani aku ya ya ya!" aku menengok dan melihat, Lisa berwajah melas saat mengatakan itu.
"Aku lelah hari ini. Kemacetan hari ini membuat aku malas dan badmood sejak tadi." jawabku dan langsung membanting kepalaku diatas meja, mencoba memejamkan mata.
"Ayolah! Nanti akan aku belikan novel apapun."
"Tidak minat." ucapku tegas dan tidur sebelum kulihat Lisa kecewa dan langsung pergi.
Sepulang sekolah, aku berjalan lelah menuju rumah. Dimulai dari terlambat bangun, berdesakan di bus, macet, salah bawa buku mata pelajaran, diomeli guru, kepeleset dimamar mandi, hariku sungguh sial. Untung saja bus yang kunaiki untuk pulang tidak ramai.
Langkah kakiku sangat berat. Aku fokus melihat kebawah, kearah bayanganku berjalan mengikutiku. Tidak ada semangat, tanpa mood yang baik. Aku berjalan pulang dengan lesu. Tiba-tiba aku melihat sebuah bayangan didepan bayanganku yang makin lama makin besar. Itu berarti ada sesuatu yang jatuh dari atas. Kepalaku otomatis melihat ke atas, dan betul saja. Ada sesuatu yang ...
Bukan sesuatu, tapi seseorang.
Seseorang yang turun dari langit. Mendarat tepat didepan wajahku. Muka kami bertatapan. Dia senyum dan mengatakan sesuatu. "Hai?" ucapnya.
Kalian tahu rasanya ketika jantung mau copot akan sesuatu yang sangat mengejutkan? Itulah yang aku rasakan saat ini. Tapi, jantungku terlambat merespon.
"AAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKK" Aku reflek berteriak dan terjatuh duduk kebelakang setelah 3 detik ketika seorang laki-laki mendarat dihadapanku.
"YAAA!!! KAU SIAPA?"
Tanpa merespon, laki-laki itu mendekat kearahku dan berjongkok mendekatkan wajahnya.
"Hai, Alona. Senang bertemu denganmu."