Dia pun mulai meneteskan air matanya saat mendengar ucapanku.
" saya mengatakan hal yang seperti ini, karena saya juga disadarkan dengan cara yang sama. Makanya, saya bisa hidup seperti ini nyaris tanpa penyesalan. "
Kuharap yang kulakukan saat ini merupakan hal yang terbaik.
" jadi, Verinka mengalami hal yang sama sepertiku ?. "
" tidak, saya tidak mengalami hal yang anda rasakan saat ini, setidaknya bahkan beban yang saya tanggung jauh lebih ringan dari yang apa alami, namun bagi setiap orang. Memiliki sebuah batas yang hanya bisa dimengerti oleh dirinya sendiri. "
Aku sedikit menundukkan kepalaku setelah mengatakan hal itu.
" jadi, bagaimana caranya Verinka bisa menjadi dirimu yang sekarang ?. "
" jika anda menanyakan hal itu kepada saya, mungkin jawaban yang paling tepat adalah saya telah diberikan kesempatan kedua dan cinta dari orang yang sama. "
Mengingat kembali wajah beliau benar-benar membuat hatiku senang.
Hingga tanpa sadar aku memalingkan wajahku dari Lyuu sama.