" mou..., aku tidak paham... apa itu, hihi. "
Kenapa dia sangat menjengkelkan disaat seperti ini.
Jadi, kuputuskan untuk sedikit menghukumnya.
Kumasukkan jari tengahku ke dalam, sambil sedikit memainkannya.
Okaa sama bergetar hebat saat aku melakukan hal itu, bahkan dia sampai menggunakan salah satu tangannya untuk menutupi mulutnya.
" jadi, masih tidak mau mengaku. "
Aku pun segera menarik jari tengahku untuk keluar.
Namun, sekali lagi tanganku ditahan untuk tidak bisa keluar.
Jadi, ini tujuannya sebenarnya ya.
" tidak boleh...., baru sebentar saja.... "
Tatapannya benar-benar sangat berbahaya, ini seakan aku bisa diterkam olehnya kapan saja.
" ano, bukankah ini sudah pagi. Kenapa tidak kita hentikan saja ?. "
Aku mencoba untuk membujuknya meski aku tahu ini merupakan perbuatan yang sia-sia.
" aku tidak dengar apapun, bisa tolong lanjutkan Rav chan. "
