Chereads / Kupikir Disini Tempat Seharusnya Diriku Berada / Chapter 67 - Kemandirian : Bagian 8

Chapter 67 - Kemandirian : Bagian 8

Setelah mendengar percakapan panjang kami, Kesatria Michela dan 5 anggotaku hanya diam sambil memikirkan berbagai hal.

" Michela, bisakah aku minta tolong kau jadikan berita yang baru saja kujelaskan tadi menjadi sebuah rumor dikalangan pasukan kita. "

" akan saya lakukan, tapi Paxnomus sama. Apa anda yakin dengan hal ini, bukankah ketakutan akan membuat mereka jadi tidak bisa menerima kenyataan. "

" pertanyaan bagus Michela, itu memang tujuanku. Jika pasukan menerima berita ini begitu saja, mental mereka tidak akan kuat dan gejolak kudeta mungkin akan terjadi karena ketidakpercayaan bangsawan dengan keluarga kerajaan lagi. Setidaknya aku ingin meningkatkan loyalitas pasukan yang ada saat ini untuk tetap patuh dengan keluarga inti, terutama pada putri kerajaan. "

" begitu ya, saya mengerti. Akan saya laksanakan. Saya pergi dulu. "

Diapun segera keluar dan melakukan perintahku.

Kelima bawahanku masih tetap disini.

" kurasa saatnya memberi perintah pada kalian. "

" katakan saja semua hal yang anda inginkan Paxnomus leader, kami ada untuk anda. "

Cassy tampak dengan tegas menjawabku.

" kalian ini, selalu kaku seperti ini. Beritahu markas bahwa aku akan bergabung dengan pihak mereka, dan katakan pada semuanya aku akan menerima surat pengunduran diri siapapun,dan tidak akan ada sanksi yang berlaku bagi mereka. Dan juga soal kelanjutan Guild Big Tree... "

Mereka hanya diam saja menerima perintahku.

" ano, kalian tidak protes kalau aku berencana membubarkan guild kita kan ?. "

" kami akan dengan baik melakukan perintah anda, meski Guild anda bubarkan, kami tetap akan mengabdi pada anda. "

Mereka mengucapkan hal itu secara bersamaan, kurasa loyalitas mereka memang berbeda.

" seberapa keras kepala kalian ini. "

Aku menggerutu pada mereka.

" mohon tetap ijinkan kami berada di sisi anda dan setidaknya tetap menjadi pengawal anda. "

" bukankah kalian semua punya mimpi, apalagi kalian semua itu wanita ,baik Cassy,Graziela,Hilaria,Antia, serta Adelaida. Tetaplah capai tujuan kalian. "

" tujuan kami telah tercapai, menjadi kuat bersama anda mencapai semua kesuksesan dalam nama besar anda. Sehingga kami, tidak tau lagi ingin melakukan apa selain bekerja kepada anda. "

Adelaida yang merupakan perwakilan mereka yang berbicara.

" bukankah ini sama saja kalian itu ketergantungan padaku, itu tidak baik lho. "

" jika kami memang tidak berguna pada anda, setidaknya kami akan membantu hidup anda kedepannya. "

" wow, kau sangat disukai dengan bawahanmu ya Paxnomus. "

" Quebec san, tolong jangan ikut campur masalah kami ya. "

" baiklah. "

Dia kembali duduk diam dibelakangku.

" kalau itu yang kalian inginkan, lakukan saja perintahku barusan. Selanjutnya tunggu instruksi lainnya setelah aku kembali ke markas besar kita. serta aku tidak jadi membubarkan Guild Big Tree. "

" baiklah, terima kasih Paxnomus Leader. Kami izin pergi terlebih dahulu. "

Mereka semua segera keluar dengan menerobos hujan deras.

Sekarang hanya tinggal kami berdua.

" sepertinya mereka jatuh cinta padamu ya, hahaha. "

" apa anda bodoh Guildmaster ?. "

" bukankah itu wajar karena ketidaktahuan mereka. "

" meski begitu, kurasa itu memang sebagian kesalahanku juga sehingga membuat mereka menjadi ketergantungan padaku hingga saat ini. "

" Paxnomus, apa kau ingin minum teh bersamaku. "

" dengan senang hati, Guildmaster. "

Aku menjawab tawarannya tersebut.

" mari kita ke tempat biasa. "

Guildmaster pun membuka sebuah karpet yang berada di lantai.

Disitu terlihat sebuah pintu besar, yang akan menghubungkan jalan menuju ruangan bawah tanah yang biasa kami gunakan untuk mengobrol.

Setelah aku mengunci semua pintu, kami pun segera turun melewati tangga bawah tanah. Menuju ke ruangan itu.

Sesampainya disana, Guildmaster langsung menuju ke sebuah perapian untuk membuat teh.

Sebelum mencapainya, aku segera menepuk pundaknya.

" biar aku saja, lebih baik Guildmaster duduk saja dulu. "

" jangan menganggapku sudah tua Paxnomus chan. Lagi pula aku yang mengajakmu minum teh, seharusnya aku yang menghargai sang tamu. "

Guildmaster tampak senang mengatakan hal itu.

" hentikan saja, teh buatanmu sama sekali tidak enak. Bukankah kau memang sudah tua Guildmaster. "

Aku mencoba membalas candaannya.

" seperti biasa, ucapanmu memang selalu tanpa ampun, tapi Paxnomus chan. Bukankah sudah ku katakan untuk memanggilku Jii chan jika kita hanya berdua bukan. "

" baik-baik Jii chan. "

" sebaiknya buka saja helm mu itu, bukankah rasanya sesak jika selalu memakainya. Aveline chan. "

Tampaknya Jii chan memang berniat menyuruhku untuk bersantai.

Dia pun menyebut nama asliku.

Pertama, kulepas helm ku dan kutaruh diatas meja. Rambut panjang berwana Chestnut Brown ku mulai terurai kebawah. Lalu kulepas armorku dan sekarang aku hanya mengenakan sebuah pakaian latex yang selama ini kugunakan, itu berfungsi sebagai pelapis agar aku tidak kepanasan saat selalu tertutup dengan armor tebal.

" nah, sekarang kecantikan Aveline memang tidak ada tandingannya. "

" berhentilah menggodaku Jii chan, aku akan segera membuatkanmu teh. Jadi bersantailah. "

" aku akan mengambil sesuatu yang lain. "

Jii chan malah pergi ke tempat lain untuk mengambil sesuatu.

Beberapa saat kemudian, semuanya telah siap.

Kami berdua pun duduk berhadapan di antara meja panjang ruang bawah tanah.

" syukurlah kau selamat Aveline chan. "

Dia selama ini tampak khawatir padaku.

" ya aku kembali, meski membawa kekalahan bagi kita. "

" situasi ini memang sudah kuduga, meski kemungkinan cukup kecil. Saat aku mendapat informasi tentang penugasanmu dalam rombongan Raja, aku tahu bahwa aku sudah terlambat untuk menghentikannya. "

" meski saat itu Jii chan menolongku, kurasa aku hanya akan dianggap tidak kompeten dan dijadikan penghianat negara benar bukan, Jii chan ?. "

" sepertinya kau memang telah dewasa Aveline chan, kurasa aku telah melakukan hal terbaik untukmu hingga membuat mu bisa sepintar ini. "

" aku sudah berumur 21 tahun Jii chan, jangan menganggapku seperti gadis kecil, aku sangat berterima kasih padamu serta nenek Berthe karena selama ini telah membantuku hingga aku berhasil mencapai tujuanku. "

" sebenarnya aku ingin mengajak Berthe kesini, tapi mempertimbangkan kondisi tadi, aku tidak bisa mengambil resiko itu. "

" ya, aku tahu itu. Jii chan sudah memikirkan pilihan terbaik untuk saat ini. "

" kurasa Berthe akan sangat bangga padamu jika mendengar hal ini secara langsung, karena dia sangat mengkhwatirkanmu sejak kau mendapat perintah itu. "

" aku tidak akan bisa kembali kesini jika tanpa bantuan Romanova sama, karena dialah yang menyelamatkan nyawaku serta mewujudkan dendamku. "

Aku sangat bahagia ketika mengatakan hal itu.

" kurasa aku harus berterima kasih padanya secara langsung, jika kau mengatakan hal itu berarti kau sendiri yang telah mengakhiri hidupnya bukan ?. "

Jii chan tampak fokus menatapku.

" ya, aku sendiri yang membunuhnya hingga dia benar-benar berubah seperti bangkai tak berguna, hahahahaha, Raja sampah dan bodoh itu pantas mati dalam penghinaan yang amat rendah... "

Tanpa sadar aku berubah menjadi mode Yandere...

" ehem, maafkan aku Jii chan. "

Aku kembali normal setelah melihat Jii chan yang senyam-senyum sendiri.

" begitu ya. "

Dia hanya mengatakan hal itu.

" apa Jii chan tidak merasa sedih atau dendam padaku karena telah membunuh kepala negara ini ?, aku sudah siap jika Jii chan melaporkan perbuatanku. "

Meski hal itu terjadi, aku akan segera kembali ke kekaisaran Heavenly sambil mengucapkan selamat tinggal padanya.

" tidak, aku justru berterima kasih atas tindakanmu itu, jika memang aku berniat melaporkanmu tidak mungkin aku akan melindungimu hingga saat ini bukan. "

Setelah mengatakan hal itu dia segera menyeruput tehnya.

" ya, itu memang seperti itulah sifat Jii chan. "

Aku juga meminum tehku.

" enak, Aveline chan teh buatanmu memang yang terbaik. "

" terima kasih. "

" mungkin sebentar lagi aku akan iri pada putra dari Cleopatra Romanova untuk kedepannya. "

" memangnya kenapa Jii chan, apa perbedaan kekuatan kalian ?. "

" tidak, tapi karena dia mungkin akan selalu minta di manja olehmu serta dibuatkan teh olehmu setiap hari. "

" eh, cuma itu..., Nenek kan bisa membuatkan hal itu juga pada Jii chan kan. "

" tetap saja aku iri. "

Jii chan segera menghabiskan teh ku dengan sekali tegukan.

" tambah lagi. "

Dia memintanya padaku.

" baiklah. "

Tampaknya dia memang sangat suka minum teh.