Saat ini,aku sedang menunggu raven yang tiba-tiba keluar dari tempat tidur. Kualihkan perhatianku sedikit saja, dia langsung menghilang dari pandanganku. Apa-apaan dia ini, kenapa dia selalu begitu. Rasanya begitu kesal, kenapa dia selalu meninggalkanku sendirian. Jadi kuputuskan untuk menunggunya di depan kamar ini. Kulihat lorong-lorong sambil memastikan keberadaannya bisa terlihat olehku.
Tepat diruangan sebelahnya, ada puluhan kardus yang muncul tiba-tiba. Dan ada seorang laki-laki yang muncul. Dia pun memastikan keadaan sekitar.
" sepertinya fredella tidak menyadari kehadiranku. "
Aku pun langsung menghitung ulang barang yang baru saja kubeli. Kuambil beberapa hal umum yang biasa digunakan untuk mandi. namun aku masih memikirkannya, berapa lama aku meninggalkan dunia ini. Harusnya percepatan seperti itu akan membuatku meninggalkan dunia ini beberapa tahun. Sepertinya penciptaanku berhasil, menghilangkan waktu yang hilang dengan beban penutup kesenjangan waktu. Sepertinya aku sedikit paham kenapa lubang hitam itu terasa berat.
Sekarang kulangkahkan kakiku untuk menemui fredella. Kusentuh pundaknya. Dia pun segera menengok dan kuarahkan jari ku agar menyentuh pipinya.
" duarr "
" kau ini..... "
Dia tampaknya sedang marah.
" maafkan aku, karena tiba-tiba saja pergi. "
Aku membungkuk dihadapannya.
" akhirnya kau sadar akan kesalahanmu, setidaknya jangan diulangi lagi. Kalau tidak mungkin aku benar-benar akan marah. "
" terima kasih. "
" jadi, apa alasanmu tiba-tiba pergi ? "
" ikutlah denganku. "
Kamipun berjalan menuju ke dalam kamarku. Sepertinya fredella tampak terkejut.
" eh, sejak kapan semua benda itu ada disini. "
" aku baru saja membawanya. "
" kau bohong, ini hanya selang beberapa saat sejak kau pergi. Bagaimana bisa kau membawa barang sebanyak ini ?. "
Ah, akan sulit membohonginya jika seperti ini. Interval ciptaanku benar-benar membuatku kesulitan.
" sebenarnya, aku bisa menggunakan sihir tipe angkat. "
" sihir tipe angkat ?, kenapa kau tidak memberitahuku. "
Dia mulai menunjukkan muka cemberut lagi.
" aku ingin memberi kejutan untukmu, Cuma maafkan aku. "
Entah kenapa tiba-tiba fredella menghela nafas.
" kau ini, terlalu banyak hal yang disembunyikan. Apa kau tidak bisa jujur padaku. Dan juga, jangan terlalu sering meminta maaf. Jika kata itu sering diucapkan, seperti tidak ada artinya lagi. "
" untuk saat ini belum, namun sebentar lagi pasti. "
" baiklah kalau begitu, tapi pastikan kau tidak melukai dirimu sendiri. Karena sekarang kau memiliki orang yang khawatir padamu. "
" kau tidak kecewa ? "
" sebenarnya iya, Cuma aku berusaha untuk menerimanya. Jika ini belum saatnya aku mengetahuinya, maka aku tidak harus tahu. "
" hehe, terima kasih telah mengerti diriku. "
" tapi, lain ceritanya jika itu soal kejahatan. Aku harus tahu sampai ke akar-akarnya. "
Matanya mengeluarkan cahaya intimidasi yang besar.
" ah, aku sampai lupa tujuan utamaku. Pakai ini fredella. "
Kuserahkan beberapa barang untuk menghindari amarahnya.
" eh, untuk apa semua ini ? "
" tentu saja untuk mandi, barang pertama yang berbentuk seperti tongkat itu namanya sikat gigi. "
" jadi, apa gunanya ini terhadap gigi. "
" aku cukup heran dengan orang abad pertengahan. Bagaimana bisa gigi mereka tetap bersih sebelum peralatan mandi diciptakan."
" kenapa kau heran ? "
" aku hanya berbicara sendiri, lebih baik mempraktekkannya. Ayo ikut aku kekamar mandi. "
" tapi, pemandian laki-laki dan perempuan dipisah lho ? "
" eh, benar juga. Tunggu sebentar. "
Aku berlari keluar, kubuka gate. Kutarik ember plastik yang berisi air dan satu ember kosong. Dan aku kembali ke kamarku.
" kenapa kau membawa itu ? "
" akan lebih cepat jika kudemonstrasikan, pertama ambil sikat gigi, lalu oleskan benda yang disebut pasta gigi di bulu halusnya. Aku harus melakukan ini karena kau mungkin tidak akan bisa membaca kanji. "
" memang benar aku tidak paham apa arti tulisan itu, tapi apa manfaatnya untukku jika memakai itu ? "
" thuwunwugnwg "
Saat ini aku sedang menggosok gigiku, dan membuang busa yang ada di dalam mulutku ke ember yang kosong.
" sekarang lihat, mulutku baunya segar. Dan gigiku terlihat putih bukan ? "
Fredella mendekat untuk memastikan omonganku.
" itu memang benar, mulutmu ada aroma yang menyegarkan. "
" ini disebut aroma mint, namun cobalah. Dulu saat aku masih kecil, aku merasa kepedasan jika pakai pasta ini, hahaha. "
" baiklah akan kucoba. "
Aku membukakan satu bungkus sikat lagi dan kuberikan ke fredella. Dan dia melakukannya sesuai instruksiku. Wajahnya yang merasakan rasa mint pertama kali benar-benar lucu. Aku pun menyembunyikan senyumanku.
" kenapa, kok bisa mulutku terasa segar seperti ini. Apa ini ramuan yang kau ciptakan ? "
" tidak, aku hanya membelinya disuatu tempat. Jika kau mau, kau bisa ambil satu kotak. "
" sebagai keluarga kekaisaran, aku harus membelinya. Jadi berapa harganya ? "
Dia mengeluarkan dompet dengan cepat.
" tidak perlu, begini saja. Anggap saja sebagai permintaan maaf dariku. Serta beberapa barang lain kuberikan sebagai ucapan karena telah menyajikan teh kepadaku. "
" kau terlalu khawatir, aku tidak semarah itu kok.... "
Entah kenapa ekspresi wajahnya benar-benar membuatku bingung. Tapi lebih baik kujelaskan juga fungsi dari alat lainnya.
" selanjutnya ada botol dan sachet, ini disebut shampoo. "
" sachert dan shampoo apa fungsinya ? "
" botol dan sachet itu wadah dari shampo, benda yang berbentuk aneh itu. dan isinya adalah cairan yang membuat rambut bersih. "
Kupraktekkan di depannya langsung, aku lepaskan kaosku. ku taruh kepalaku ke dalam ember basah. Dan kusiram kepalaku dengan air. Setelah selesai kubilas rambutku dengan kaos.
" sekarang bagaimana aroma rambutku ? "
Dia mendekat sekali lagi dan mulai menyentuh kepalaku.
" sepertinya ini bisa mengobati kutu kepala setiap prajurit. Ini akan sangat berguna. "
" ya, kuharap begitu. Namun, kita masih belum bisa memproduksi massal benda ini. "
" eh, kenapa ? "
" karena kita tidak memiliki kemampuan memproduksinya. "
" jadi, apa semua ini barang langka didunia ini ? "
" anggap saja begitu, namun setidaknya aku bisa memenuhi kebutuhanmu untuk saat ini. "
Diapun diam setelah mendengar penjelasanku.
" sekarang saatnya menunjukkan alat terakhir, ini namanya sabun mandi. "
" sabun mandi ? "
" sebenarnya aku harus telanjang jika ingin memakai hal ini, namun kupraktekkan dengan tanganku sajalah. "
Kuoleskan sabun itu ketanganku, setelah beberapa saat kubilas dengan air. Kuarahkan tangan ke arah fredella.
" bagaimana aromanya ? "
Fredella malah mengendus tanganku. Dia seperti hewan peliharaanku saja.
" apa ini, wangi sekali. Namun, tidak menusuk hidung."
" tentu saja, inilah yang membuat badanku selama ini harum. Sebenarnya ada aroma parfum dari pewangi pakaian juga sih, namun ini yang paling penting. Sabun juga bisa menghaluskan kulit juga lho. "
" eh, jadi begitu. Tampaknya benda ini sangat penting. Aku ingin mencobanya. "
" bagus, cepatlah mandi lagi. Aku juga akan mandi. "
Setelah aku memberikan beberapa alat baru ke fredella. Kamipun pergi ke kamar mandi masing-masing. Anehnya, kenapa hanya kamar fredella saja yang memiliki kamar mandi pribadi sedangkan aku harus berkumpul dengan prajurit lain. Namun, apa boleh buat. Inilah yang disebut dengan perbedaan kasta.
Beberapa menit kemudian, aku pun kembali kekamarku. Saat kubuka pintu kamarku, aku mencium aroma harum. Dan kulihat fredella sedang duduk diatas kasurku.
" jadi, kenapa kau tidak segera sarapan ? "
" aku menunggumu, jadi bagaimana menurutmu ? "
" sempurna, kau sekarang menjadi putri kekaisaran sesungguhnya. "
" jadi, selama ini aku bukan putri kekaisaran ? "
" selama kau merawat tubuhmu dengan baik, kau akan selalu kuanggap putri kerajaan tercantik yang pernah kutemui. "
" bodoh. "
Saat mengatakan hal itu, entah kenapa wajahnya terlihat manis.
" tunggu diluar, aku akan bersiap. "
" baiklah. "
Biasanya sarapan kami diantarkan oleh para pelayan ke kamar kami, namun karena aku dan fredella bangun cukup pagi. Lebih baik kami pergi ke ruang makan saja.
Sepanjang perjalanan semua orang menatap kami, dan beberapa orang merasakan suatu aroma yang baru di hidung mereka. Yang pasti mereka tahu aroma itu berasal dari kami berdua.
Namun baru kusadari, memangnya aroma seseorang habis mandi bisa sekuat ini. Ataukah memang sistem mandi disini benar-benar tidak diterapkan dengan benar.
Saat kami memasuki ruang makan, terlihat petinggi pasukan elit sudah ada didalam. Setelah menyadari kehadiran kami, mereka semua berdiri.
" salam hormat Fredella sama dan raven dono. "
Suara emily memang khas.
" kalian tidak perlu bersikap formal seperti itu, kami hanya ingin makan seperti biasa. "
" tidak bisa, aturan kekaisaran harus diutamakan. Dan sudah sewajarnya kami menghormati Anda. "
" hentikan saja fredella sama dan mari kita segera makan. "
Aku memotong pembicaraan mereka karena perutku sudah keroncongan.
" kalau begitu, kami akan mengambil makanan. "
Sesaat setelah fredella berkata seperti itu, para pelayan tampak bersiap dan menunjukkan senyum gugup. Mungkin mereka takut kalau tidak akan bisa memuaskan seorang putri kekaisaran.
Saat kupandangi, wadah yang digunakan hanya dari mangkok kayu. Dan makanannya hanya terdapat roti keras,sup, dan beberapa buah segar. Sepertinya ini memang ransum prajurit pada umumnya.
Namun, fredella tampak tidak mempedulikannya dan mengambil beberapa mangkuk sekaligus. Sedangkan aku saat ini sedang memilih-milih makanan apa yang harus kumakan.
" raven kenapa kau diam saja ? "
Fredella tampak khawatir denganku.
" aku hanya sedang memilih, dan juga kenapa kau mengambilnya sebanyak itu ? "
" kalau ini, aku harus mengisi tenagaku dengan makanan melimpah. Dan juga aku sudah terbiasa dengan makanan tentara pada umumnya. Jika kau tidak menyukainya, aku akan meminta pelayan memasakkan makanan lain. "
Sekarang dirikulah yang membuat pelayan yang berjaga diruangan ini ketakutan. Aku bisa mengerti perasaan jika dipecat oleh atasan tanpa keterangan yang jelas. Rasanya sedikit menyakitkan. Jadi, kuputuskan untuk meloloskan mereka. Kuambil roti kering dan juga supnya.
" kau yakin suka dengan ini ? "
" lebih baik kucoba terlebih dahulu, dan juga aku belum pernah memakan makanan seperti ini. "
" jika kau tidak suka, akan kuhabiskan kok. Tenang saja. "
" kupasrahkan padamu. "
" sekarang kita akan duduk dimana ? "
Dia mengatakan hal itu sambil berbisik padaku. Tentu saja begitu, kedatangan kami saja sudah membuat suasana di dalam tempat ini sunyi dan penuh ketegangan. Jadi apakah kami dianggap boss monster atau pengawas yang jahat, aku tidak tahu.
" lebih baik, kita duduk bersama emily. "
" oke, ayo pergi. "
Kamipun menuju ke meja emily. Aku mendengar hembusan nafas pelayan yang terasa amat lega. entah kenapa aku merasa bersalah dengan mereka. Fredella bertindak seperti petinggi pada umumnya, tersenyum dan bersifat ramah.
" emily, bisakah kami duduk bersama mu ? "
" tentu saja fredella sama, saya akan geser dulu. "
Padahal di meja ini hanya ada emily dan bohrer, tapi mereka menyediakan tempat yang luas kepada kami.
" terima kasih emily. "
Saat kami berdua duduk, tanpa pikir panjang kumakan makananku, rasanya agak aneh. Kasar dan juga agak tidak berasa. Mungkin bisa disebut hambar. Saat kucicip supnya, setidaknya ada rasa segar. Mungkin aku harus menggabungkan keduanya untuk menciptakan cita rasa yang pas.
" bagaimana rasanya ? "
" kupikir awalnya agak aneh, namun sedikit enak. "
" kau yakin, biasanya orang akan protes lho ? "
" tidak apa-apa, sebagai orang netral. Aku harus dapat menikmati makanan yang aku dapatkan. "
" jika kau suka baguslah. "
Kami pun memakan makanan kami dengan keadaan hening. Sepertinya emily dan bohrer juga tidak berani mengobrol ketika kami berada disampingnya. Namun, akan lebih baik kuhabiskan makanan ini dahulu. Baru mulai berbicara.
Beberapa saat berlalu, akhirnya kami selesai makan. Sebaiknya aku mulai membuka percakapan.
" ano, emi san. Jika perkiraan ku tepat, besok pasukan utama musuh akan sampai. "
" benarkah itu raven dono ?, tapi bukankah itu terlalu cepat. Untuk melewati hutan arfias harusnya membutuhkan waktu 3 hari. "
Tampaknya percakapan kami malah membuat suasana ditempat ini menjadi semakin sunyi, sepertinya aku salah memilih topik.
" itu mungkin , karena mereka tidak beristirahat selama 2 hari. "
" kau tidak punya informasi valid, pasukan mata-mata kami juga belum memberi informasi apapun. "
Bohrer menyanggahku.
" tenanglah, wakil komandan. Kau telah bersikap tidak sopan. Tolong maafkanlah kelakuan bawahan saya raven dono. "
Emily menundukkan kepalanya padaku.
" tidak apa-apa, ini juga hanya prasangka ku saja. Kalian tidak perlu menganggapnya serius. "
Tepat setelah aku mengatakan hal itu, ada seorang pasukan yang membuka pintu. Saat menoleh dia melihat kami, dan langsung berlari ke arah emily. Dia terlihat kelelahan dan juga mukanya pucat.
" hah hah hah, permisi fredella sama,emily sama, bohrer sama, dan tuan sekretaris. "
" tenang dulu, kumpulkan nafas. baru mulailah bicara. "
Emily tampaknya khawatir, sepertinya dia memang pemimpin yang baik.
" sa--- saya, me—melapor. Pasukan utama kerajaan balbados telah sampai di perbatasan hutan. "
Semua orang terkejut mendengar laporan itu. bagaimana tidak, hal itu baru dibicarakan lalu tiba-tiba terjadi.
" bagaimana mungkin mereka bisa sampai secepat itu ? "
Bohrer lah yang paling terkejut.
" menurut pasukan pengintai, mereka bergerak 2 hari tanpa beristirahat. Saat ini mereka sedang beristirahat diperbatasan kita. "
Entah kenapa perhatian bohrer,emi san, dan fredella tiba-tiba tertuju padaku. Mungkin mereka menganggapku esper atau sejenis penyihir.
" aku mengerti, kerja bagus telah melapor. Apa ada informasi lain ? "
Emily bertanya untuk memastikan sesuatu
" seluruh jenderal utama musuh datang, dan mereka memiliki persenjataan lengkap. Namun, yang terlihat pasukan wyvern mereka masih belum sampai. Sekian "
" jadi begitu, terima kasih. "
" kalau begitu saya mohon permisi. "
Lalu prajurit itu meninggalkan kami dengan kesunyian.
" jadi, apakah Anda juga memperkirakan ini raven dono ? "
" setidaknya itu masuk dalam perhitunganku. "
" dari pada menghambat waktu, lebih baik kita rapatkan saja disini rencana kita kedepannya. "
Fredella mencoba untuk memaksimalkan waktu.
" kalau begitu, wakil komandan. "
Emily memberi perintah. Bohrer segera berdiri dan mengatakan sesuatu dengan keras.
" semua pasukan, tinggalkan ruang makan. Dan jangan biarkan siapapun mendekati tempat ini selama rapat berlangsung. Dan beri jarak 10 langkah kaki terhadap pengawasan tempat ini. "
" baik. "
Semua prajurit menjawab bersamaan dan segera berlarian menuju ke pintu keluar dan pasukan elit membentuk barikade untuk mengikuti instruksi bohrer. Sepertinya bohrer memang tokoh penting dalam pasukan ini.
" kondisi sudah aman, komandan. "
" terima kasih, sekarang fredella sama. Apa yang akan kita lakukan. "
" lebih baiknya, kita dengar perkiraan dari raven. "
" itu memang tujuan utama saya, jadi bagaimana menurut raven dono ? "
" eh, kalian yakin mendengarnya. Ini hanya pendapat pribadiku lho ? "
" jika pendapat Anda bisa mengatur jalannya perang, bukankah Anda bisa menjadi jenderal terkuat sepanjang sejarah. "
" aku tidak berniat seperti itu. "
" saya akan sedikit bertanya, apa Anda bisa memprediksi masa depan ?, atau Anda penyihir yang menggunakan kemampuan ramalan ? "
Emily sepertinya tertarik denganku.
" aku bukanlah penyihir, aku hanya bisa menggunakan sihir gravitasi. "
" gravitasi ?, seperti mengangkat suatu benda ? "
" hanya itu, sepertinya. "
Aku sedikit berbohong dalam kalimatku, namun sepertinya ekspresi wajahku cukup berbakat dalam berbohong.
" itu didasarkan pada dasar ilmu sihir, mengangkat atau memindahkan. Saya juga bisa melakukan hal seperti itu. "
Bohrer menambahkan keterangan lain.
" jikalau begitu, lantas apa yang akan terjadi selanjutnya raven dono ? "
Dia kembali ke topik utamanya.
" mungkin, nanti malam. pasukan wyvern akan sampai. Semua pasukan musuh akan bersiap menyerang siang hari. Dan mereka mungkin berniat menghancurkan benteng dengan serangan kombinasi wyvern dan kaveleri. "
Emily dan fredella tiba-tiba mengeluarkan kertas tipis dan pena bulu dan mencatat semua perkataanku.
" ada lagi yang ingin disampaikan ? "
" entahlah, aku hanya berpikir cukup gunakan strategi awal kita. "
" hanya cukup seperti itu ?, lantas apa yang membuat formasi tombak langit bisa mengalahkan mereka. "
" pertanyaan bagus, akan kujelaskan. Pertama kita pusatkan 4500 pasukan di garis depan sebagai pertahanan utama. Lalu saat kaveleri mereka menyerbu masuk, kita dobrak bagian tengah mereka dengan 200 pasukan elit. Karena formasi ini menekankan renggang jarak yang cukup jauh, kita tidak perlu takut terkepung. "
" itu memang ide bagus, namun apa kau yakin menyuruh 200 pasukan elit menyerang langsung ke garis depan ?. jumlah musuh ada 150 ribu lho. "
Bohrer tampak khawatir dengan usulanku.
" oleh karena itu, gunakan wyvern kita. Gunakan penyihir tipe bumi untuk menciptakan lemparan batu raksasa ke arah musuh. Kedua serangan kombinasi itu akan membuat baris tengah mereka kacau sehingga kita bisa menyelinap langsung ke garis depan. "
" jadi strategi ini berdasarkan anggapan bahwa jenderal musuh mengawasi langsung arah pertempuran ini, lantas apa yang membuat raven dono yakin akan hal itu ?. "
" ini mungkin hanya firasatku, tapi kurasa ini adalah peperangan besar pertama jenderal musuh. Oleh karena itu dia ingin melihat langsung digaris depan. Buktinya karena dia memaksa pergerakan pasukannya hingga senekat itu. "
" itu memang masuk akal, tapi disampingnya ada banyak jenderal berpengalaman. Kenapa mereka membiarkan dia bertindak ceroboh seperti itu ?. "
" keegoisan putra mahkota. "
" aku jadi berpikir, kenapa pikiranmu bisa setajam itu raven ? "
Fredella tampak heran denganku.
" semakin kau banyak tahu, kau akan sulit tidur. Sifat sejati manusia adalah untuk menguasai sesuatu."
" sekarang kau bisa bersikap seperti pemimpin sesungguhnya. "
Sepertinya fredella keceplosan mengatakan hal itu.
" pemimpin ? "
Emily tampak heran.
" ah, maksudku pemimpin pasukan pribadiku. Kau lihat dengan sifat pemalasnya aku jadi khawatir kalau dia tidak bisa diandalkan. "
Fredella mencoba membohongi emily.
" jadi begitu, pilihan Anda memang tidak salah fredella sama, raven dono bisa menjadi jenderal penting kekaisaran ini. Saya mendukungnya. "
Tampaknya emily sungguh percaya dengan ucapan fredella.
" mungkin langkah terbaik sekarang adalah mempersiapkan pasukan pertahanan, emily dan aku akan latihan berkuda. "
" tunggu sebentar, jadi akhir rencana ini menangkap atau membunuh jenderal musuh ? "
Bohrer tampak masih bingung
" kalau bisa sih, aku ingin menangkapnya hidup-hidup. Namun itu akan cukup sulit meski dengan pasukan elit pun. "
" tentu saja, meskipun kami kuat. Namun, tetap saja kami manusia. Melawan 150 ribu orang hanya akan membuat kami terbunuh sia-sia. "
" oleh karena itu, kita fokuskan pada serangan terakhir. Jika kita membuat jenderal musuh menyerah, bukankah itu akan lebih baik. "
Sepertinya bohrer sudah memahami alur strategiku. Dan dia tampak setuju.
" apa ada yang ditanyakan lagi ? "
" raven, jika misalnya kau gagal menyerang apa yang akan kau lakukan ? "
" itu mudah, mundur ke dalam benteng. Sisa pasukan 500 akan membuat jalur pertahanan. Dan para penyihir akan menembak jatuh wyvern musuh dengan seluruh kekuatan yang ada."
" tapi musuh juga memiliki banyak penyihir, bukankah keselamatanmu dalam bahaya ? "
" kalau itu terjadi, akan kupikirkan cara lain. "
Aku tersenyum kearahnya.
" kau ini, ya sudahlah. Aku akan menyetujui rencana ini. Sebaiknya kita harus bersiap. "
" aku beri sedikit revisi, kirimkan pasukan utama untuk membuat parit pertahanan di dalam benteng, itu cukup membuat tumpukan batu besar, atau mengumpulkan tameng sebagai penutup serangan panah musuh. Sisanya akan berlindung digudang bawah tanah. Jika musuh menggunakan api, taruh jerami atau kayu di depan gerbang utama. Jangan biarkan barang mudah terbakar berada di dekat benteng. Tutupi dengan tameng besi. "
" dimengerti ahli strategi. "
Semua orang mengatakan hal yang sama.
Kamipun segera menuju ke tugas masing-masing. Pembagian tugas dipasukan elit sangat terorganisir, sepertinya mereka memang jarang bertempur namun mereka punya pengalaman dalam berperang.
Semua orang waspada akan kedatangan musuh, berbanding terbalik dengan mereka aku malah tiduran di atas kasurku sambil memakan snack yang aku beli dari jepang. Memang yang kukatakan itu masuk akal, tapi jika memang diterapkan aku tidak yakin pasukan kami akan bertahan selama 2 hari. Setidaknya mari kita berpesta dengan kedatanganku kembali di dunia ini, hohoho.
Pandangan tiap individu saat ini hanyalah hari esok, mereka merasa harus melindungi tempat mereka pulang. Semua orang saling bahu-membahu untuk menyelesaikan tugas mereka. Itu yang kusuka, tanpa peduli asalmu. Jika untuk negara mereka rela melakukan apa saja. Setidaknya aku tidak boleh membiarkan nyawa mereka terbuang sia-sia.
Namun, hal yang kurasakan sungguh berbeda. Rasanya semangatku dalam berperang tidak ada, aku hanya ingin kedamaian dilingkunganku sendiri. Dengan fredella dan emily. Setidaknya mereka senang dengan keberadaanku. Itulah yang membuatku bergerak untuk memenangkan peperangan ini. Ya, tunggu saja. Saat memikirkan itu, akupun tertidur.
Saat ini emily sedang mempersiapkan kondisi pasukan penyerbu, dia bersama bohrer sedang mendata ulang kesiapan seluruh peralatan.
" hei, bohrer. Apa kau menyadari sesuatu ? "
" soal kegilaan tuan sekretaris ? "
" itu salah satunya, namun bukan itu yang kumaksud. Apa kau tidak menyadari aroma dari mereka berdua ? "
" saya menyadarinya, namun itu terasa tidak begitu pekat. "
" aku suka bau mereka, itu seperti bau kemenangan. "
" Anda jangan terlalu percaya diri, sekarang saya tidak yakin kalau saya besok masih bisa hidup. "
" tidak biasanya kau pesimis seperti itu, kenapa kau sangat menentang strategi raven dono ? "
" karena dia tidak masuk akal ?, justru kalau kita menang kitalah yang tidak masuk akal. "
" bukankah dalam peperangan segala hal bisa terjadi. "
" saya bisa memaklumi itu, namun dia sama sekali tidak mempersiapkan jebakan ataupun pasukan kejutan. Saya sedikit bingung dengan alur berpikirnya. "
" kita mungkin belum selevel dengannya, sebaiknya kita melakukan perintahnya saja. "
" ya, itu sudah menjadi tugas kita. "
" namun, jika memang misi ini sukses. Aku akan sangat berterima kasih dengannya. "
" aku juga. "
Situasi pasukan elit memanglah cukup unik, tanpa rantai komando dengan kami. Mereka mampu dengan cepat merespon kami.
Fredella menerima laporan masuk, pasukan wyvern musuh telah tiba diperkemahan utama pasukan musuh. Saat mendengarnya dia langsung bergegas ke kamar raven. Dan dia menemukan raven sedang tertidur pulas di dalam kamarnya.
Tapi tanpa peduli situasinya, dia langsung membangunkan raven.
" bangunlah raven, aku punya informasi baru. "
" ehhhh..., tunggulah 5 menit lagi. "
Dia mengigau. Tapi aku tidak paham dengan apa yang dia katakan.
" bangunlah, akan kubuatkan roti dan teh yang enak untukmu. "
Saat mendengar itu, dia bisa segera bangun.
" oke-oke, saya siap fredella. "
" tunggu disini, dan baca dokumen ini. "
Dia memberikan dokumen padaku dan segera pergi mempersiapkan cemilan untukku. Saat kubaca laporannya, tampaknya unit udara musuh ada 100 wyvern. Dan pasukan kaveleri musuh ada 50 ribu unit. Gila, ini peperangan yang tidak adil.
Saat kubaca lembar selanjutnya ada 20 ribu penyihir yang telah bersiap untuk mengeluarkan sihir skala besar. Sepertinya aku memang harus bertindak cepat. Terdengar suara pintu terbuka, dan fredella muncul dibalik pintu itu. sambil membawa cemilan untukku.
" ini, mohon dinikmati. "
" terima kasih fredella, kalau begitu selamat makan. "
Saat kumakan, rasanya benar-benar enak. Roti isi buah anggur buatan fredella memang yang terbaik. Jika dipadukan dengan teh nya, rasanya akan sangat enak.
" bagaimana rasanya ? "
" maknyus, mantap. "
" aku tidak paham maksudmu, tapi sepertinya kau suka. "
" tentu saja, makanan buatanmu memang paling enak. "
" terima kasih, lalu bagaimana pendapatmu setelah melihat data itu ? "
" mustahil, kita hanya bisa bertahan jika serangan gagal. "
" jadi kau masih berpikir untuk menyerang. "
" tentu saja, karena itu satu-satunya kesempatan kita. "
" bukankah sebaiknya kita mundur saja, dan biarkan pasukan utama yang menanganinya. "
" jika itu kita lakukan, desa disekitar perbatasan akan terkena dampaknya. Kau mau itu terjadi. "
" aku tidak mau, tapi setidaknya kau harus memastikan keselamatanmu. Ayah juga memberi waktu padamu 1 tahun, masih banyak cara agar kamu mendapat banyak prestasi. "
Untuk menenangkan fredella, kusentuh pundaknya dengan tangan kiriku.
" jangan khawatir, aku bisa menggunakan sihir yang cukup kuat lho. "
Meski sebenarnya aku belum pernah belajar sihir sih.
" tapi lawan kita kerajaan besar yang telah mengalahkan kita di masa lalu, dan juga kita kalah dalam segalanya. "
" kemana semangat juangmu yang besar itu, ini bukan dirimu yang sebenarnya fredella. "
" aku berbicara soal fakta, jika kami kehilangan dirimu. Maka aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri. "
" kalau begitu aku berjanji, aku akan hidup. "
" jika kau berjanji, maka langkah yang sebaiknya kau ambil adalah mundur dari benteng ini. "
" jika begitu, maka aku akan menghianati kepercayaan pasukan kita, "
" tapi, akan percuma jika kita dikalahkan dengan mudah. "
" kenapa kau sekarang tidak yakin dengan strategiku, katanya kau percaya denganku. "
" bukan begitu, bukan ini.... "
Entah kenapa tiba-tiba fredella meneteskan air mata. Apa aku telah berbuat salah padanya.
" maafkan aku. "
Hanya itu kalimat yang terlintas didalam pikiranku. Saat aku mengatakan hal itu, biasanya seseorang yang ada dimasa lalu akan mengatakan.
(kenapa kau meminta maaf, kau tidaklah salah. Hanya saja aku sedih jika melihatmu berjuang tanpa akhir yang jelas)
Namun, ini bukanlah dirinya. Fredella berbeda dengannya.
" kenapa kau terlalu sering meminta maaf, ini hanya keegoisanku. Aku hanya ingin kau selamat. "
" jadi kau akan memaafkanku jika aku selamat ?. "
" bodoh. "
Fredella tiba-tiba melompat ke arahku dan dia memeluk erat diriku.
" hei-hei, sejak kapan kau menjadi manja begini ? "
Aku mencoba menggodanya.
" bodoh,bodoh,bodoh, raven bodoh. "
Dia terlihat seperti anak kecil sekarang.
" kau yakin ingin seperti ini, akan berbahaya lho jika sampai terlihat orang lain. "
" aku tidak peduli, saat ini aku hanya ingin seperti ini. "
" jadi begitu. "
Ku peluk dia dengan tangan kiriku, sedangkan tangan kananku mengambil roti yang dia buatkan untukku. Dan kumakan dengan tangan itu juga.
Hal itu berlangsung cukup lama, jika menurut perhitungan kepalaku mungkin sudah lewat setengah jam. Kakiku sedikit keram karena menahan beban fredella, kupikir sudah saatnya menyuruhnya untuk pergi. Saat kucoba untuk menggesernya. Aku menyadarinya, fredella telah tertidur pulas didalam pelukanku.
Biasanya jika lelaki pada umumnya dihadapkan pada situasi seperti ini, mereka akan mendapatkan berbagai opsi. Namun, saat ini aku hanya sedang mencari aman. Jadi aku berniat membaringkan fredella dikasurku. Saat kucoba melepas pelukannya, fredella melawan dengan mengigau sambil mempererat pelukannya. Dan sesekali mengatakan " jangan ambil dia.... "
Aku sepertinya dalam bahaya, jadi bagaimana aku bisa lepas dari situasi ini. Ada 2 pilihan, pertama paksa fredella bangun dan tenangkan dia. Pilihan kedua kunci kamar dengan kemampuanku dan tidur bersama dengannya. Karena aku orang bijak dan tidak munafik, aku putuskan untuk memilih pilihan kedua. Aku berbaring di kasurku, kuputar badanku membelakangi fredella. Hal itu kulakukan untuk menjaga kewarasanku. bagaimana tidak tubuhnya benar-benar ideal, seperti ciptaan Tuhan yang sangat halus. Lalu, dalam pikiranku aku menghitung domba dan itu cukup efektif untuk mengundang rasa kantuk. Perlahan mataku mulai tertutup dan aku kehilangan kesadaranku sambil berada dipelukan fredella