Chereads / Perjalanan Rasa / Chapter 3 - Dewi Maulana Romansa

Chapter 3 - Dewi Maulana Romansa

Nama yang indah.

Ya,Nama yang terukir tatkala Senja tersenyum pada dunia.

Sekilas tentangnya Membuat jantungku bergetar tak karuan karenanya,

Kata Lisa ,Dia adalah seorang anak yang cuek dengan siapapun.Sulit untuk mendapatkan hatinya.

Tetapi bagiku, Berjuang dan pantang menyerah akan membuatnya luluh.

Waktu yang akan menjawab semuanya.

Jujur saja,aku tak pernah gagal untuk mendapatkan hati wanita,tidak tahu hatinya.

Mungkinkah aku bisa Menaklukanya?

Dia adalah seseorang yang tidak peduli Soal percintaan, Ritunitasnya adalah Belajar. Wajar saja Prestasinya terus meningkat.

Sedangkan aku berbanding terbalik.

Dia anak Rumahan,Dia mempunyai hoby bermusik, dan Suaranya Sangat indah.

Seperti parasnya yang indah.

Dia juga anak yang sangat religius,Dia selalu menempatkan waktunya untuk beribadah.

Semua tentangnya istimewa, Dia terlalu Baik Jika aku memilikinya.

Sekilas tentangnya Membuat jantungku bergetar tak karuan karenanya.

Lonceng dibunyikan menandakan Jam pulang Sekolah.

Aku lansung saja bergegas menuju Rumah.

Tetapi,ditengah jalan aku melihat Dewi,

"Dari belakang aja udah cantik apalagi dari depan" Gumamku dalam hati.

Tittt...

Bunyi klakson motorku yang menyapanya di Jalan umum Samping Sekolah.

Rumahnya cukup dekat dengan Sekolah. Jadi tak perlu naik Angkutan umum untuk ke Sekolah atupun menggunakan kendaraan.

"Hai Dewi" Sapaku padanya

"Hai" Sapanya dengan senyum.

"Mau Bareng?"kataku dengan Ramah.

"Ehhh,tidak aku jalan kaki saja,Soalanya rumahku cukup dekat dari Sini"katanya dengan tersenyum.

"Di depan ada penjahat lo,Kamu ikut ya"

Aku turun dari motorku,aku tahu dia pasti menolakku tapi aku memberanikan diri untuk tetap mengajaknya pulang bersama.

"Kalau gitu kita pulang jalan kaki sama-sama ya".

"Tidak usah merepotkan Arya Fino,aku bisa jalan sendiri kok"

"Kau tau Namaku?"

"Taulah,kamukan yang mengenalkan dirimu padaku di Kantin Kemaren,kamu juga kan yang sering Terlambat dan yang paling fenomenal di sekolah?".

"Fenomenal apaan?"kataku denagan senyuman hangat.

"Iya,banyak kok yang cerita,Kalau kamu tu anak yang fenomenal,karena sering ke Ruangan Bp/Bk" katanya dengan nada mengejekku.

"Tttttapppi" dia langsung memotong pembicaraanku,

"Aku tau kau anak baik kok.buktinya kamu masih menyapaku,wajahmu juga kelihatanya anak yang baik." ucapnya dengan seyuman hangat

"Aiiiii loo peli".

" Apaan tu?"

"Maksudnya terima kasih."

"Buat apaan?" Tanyanya dengan heran.

"Cinta"

"Cinta?"

"Maksudnya itu,Tikus cinta" Kataku dengan gugup.

Sumpah aku sangat gugup berbicara padanya.Baru kali ini aku sangat gugup berbicara dengan seorang perempuan.

"Ada-ada aja kamu Ar" katanya dengan tawa kecil.

"Iaia"

"Ayo kita pulang bareng ya?"

"Ya udah deh,Ayo"

"TTAKKHIDT"

"Apaan tu Ar?"

"Terimakasih tuhan atas kebaikanmu,karena hari ini doaku terwujud"

"Ada-ada aja kamu Ar,jadi pulang bareng?

"Jadilah boss,yuk".

Akhirnya tuhan mewujudkan mimpi dan hayalanku. Aku dan Dewi pulang bersama.

Dalam perjalanan pulang, kami membicarakan banyak hal. sampai-sampai dia pun tertawa lepas.

Tak lupa pula aku juga kadang mengodanya dengan manis,namun dia mengelak dan menganggap itu bercanda.

Sesampainya kami di Rumahnya,Dewi mengajakku untuk singgah ke Rumahnya. Awalnya sih aku menolak. Namun dia mengatakan "Aku berutang budi padamu karena mengatarku kesini."Lalu aku pun mengiyakan Pintanya. Aku dan dia masuk lalu datanglah Ibunya. Ibunya cantik juga. Mirip-mirip Dewi.

"Ayo masuk Nak"

"Iya bu".kataku.

Kami berjalan masuk.

Rumahnya sangat besar. Dia tinggal dengan Ibunya. Sedangkan Ayahnya bekerja di sebagai staff manager di hotel ternama tepatnya di Bali.

"Arr,kamu mau minum apa?" Dia berkata sambil tersenyum ramah padaku.

"Kopi aja Dew"

"oke,di tunggu ya"

Tuhan betapa manis senyumnya. Betapa tidak mungkinya aku mudah mendapatakan hatinya.

Dewi datang lalu dengan membawakan secangkir Kopi buatnya. Lalu, kami berbincang banyak hal. mengenai Hal- hal yang terkait dengan Sekolah,Teman_teman, serta Pengalaman kami masing-masing. Lalu aku bertanya mengenai pengalamanya dalam bercinta. Kemudian dengan mali-malu dia membicarakanya. Katanya,dulu dia memiliki seorang pacar. Tetapi pacarnya selingkuh dan menghianatinya. Aku mendengarkan curahan hatinya,sepertinya dia Gadis yang tulus dan perhatian. Namun dibelakang itu semua,dia menyembunyikan luka di lubuk hatinya. Aku bukan mengrangnya,tetapi aku tahu dari raut wajahnya saat dia berbicara tentang masa lalunya.

"Dewi,mantanmu pasti bodoh"

"Bodoh kenapa Ar? Tidak baik menjelekan orang,Dia juga pernah menjadi bagian dari masa laluku" Ucapnya dengan serius.

"Bukan maksudku begitu Dewi" Nada bicaraku gugup dan tidak enak.

"Tadi maksudku Hanya ingin Gombal" kataku dengan malu.

"Gombal apaan?"sambil tersenyum dia bertanya padaku.

Aku sangat gugup menjawabnya. Jelas saja karena senyumannya begitu manis hingga membuatku menjadi canggung tak karuan. Lalu, ekspresiku mulai Gugup saat Dia bertanya."Lagi deh Arr,ulang lagi,aku mau dengar Gombalanmu"seraya matanya mendekati mataku.Tuhan betapa Gugupnya diriku ini memandang wajah cantiknya. Sepertinya Dia gadis yang cukup berani.

"Dew,mantanmu bodoh"

"Terus?"

"Ya bodoh"kataku dengan ekspresi gugup.

Lansung saja dia tertawa menatapku lalu mengatakan "Ada-ada saja kamu Ar,Itukah yang dinamakan Gombal?"ucapnya.

Sepertinya hari ini aku sangat canggung. Aku merasa sangat gugup.Tetapi aku memberanikan diri untuk merayunya dengan wajah yang serius juga.

"Dew,tatap mataku".

"Buat apaan?".

"Tatap saja,nanti kamu tau kok".

"Iya deh"

Dia menatap mataku. Mata kami saling bertatapan,lalu aku mengatakan isi hatiku,

"Hai kamu yang berparas jelita.

Saat menatapmu aku jadi terpesona.

saat mendengar lisanmu,hatiku jadi Membara.

Mengenalmu adalah doaku.

Memilikimu adalah anganku.

Bukan semata aku merayu.

Namun perihal nyata, yang membuatku penuh dengan Rasa.

Hai kamu..

Aku jatuh hati padamu."

Lalu seketika dia menatapku. Tatapanya sangat dalam.Hatiku berdetak keras tak karuan karena melihat tatapanya. Namun, saat aku menatap matanya terasa seperti Seperti menatap seorang bidadari yang bisa menjelma. Dan juga Dimatanya aku melihat ada senyuman yang pernah hilang ditelan luka yang telah lama dia pendam. Di sembunyikan secara diam-diam. Tetapi matanya yang indah telah memperlihatkan semuanya. Seketika dia lansung menolehkan pandanganya lalu mengatakan "Gombalanmu bagus,tapi.."

"Tapi apa Dew,?"

"Kamu bohong dan memang hobimu begitu". dengan nada mengejek dia mencoba menggodaku

Kemudian, dia berdiri dan membawakan gelas kopi yang baru habis ku minum. Aku sebenarnya ingin pulang tapi hatiku seperti sebuah magnet yang ingin selalu berada dekatnya .Aku memutuskan menunggunya,Namun dia sangat kelamaan di Dapur. Ibunya mengatakan mungkin Dia masih bersiap-siap untuk pergi berbelanja Ke pasar denganya.Aku memberanikan diriku untuk melihatnya dan berjalan ke arah Dapur.

Tiba-tiba aku sangat kaget melihat Dewi menangis. Aku tidak tau mengapa tetapi aku sangat sedih melihatnya seperti itu. Aku sangat tidak tega melihat air mata menetes dari matanya. Dia adalah orang baru ku kenal di hidupku. Namun aku sangat sedih dan peduli jika Dia merasa sedih. Aku pun tak tau mengapa dan kapan. Namun begitulah kenyataanya.

"Dew,kamu kenapa?" saat dia mendengar suaraku,Lansung saja dia menoleh kearah lain lalu mengambil tisu untuk menyembunyikan tangisnya.

"Ehh Arya,tda apa-apa kok,maaf ya,kamu udah nunggu lama."

"Tidak apa-apa kok Dew,Aku pamit dulu ya,ibuku Nelpon barusan."

"Iya Arya,hati-hati di Jalan Ya. Ingat jangan ngebut Bawa motornya."

"Iya Dew,Bidadari manis"kataku dengan merayunya. Dia hanya tersenyum mendengarnya. kemudian Aku pulang.

Dalam perjalan, aku membayangkan senyuman manisnya. Betapa bodoh mantanya meninggalkan orang secantik dirinya. dan Mengapa Dia menangis? apakah karena aku mengingatkannya dengan masalalunya.dan Kurasa seperti itu. Tapi aku harus berusaha menghilangkan mendung dihatinya. Menggantikanya dengan pelangi. agar senyumanya takkan pernah hilang dari pipi jelitanya.

Sesampainya aku di Rumah. Seperti biasa aku membantu ibu membereskan Rumah. Ayah belum pulang,begitu juga saudaraku, Dia Kelas 3 smp. Namanya Ando. Ibuku berusia 48 tahun namanya Ema .Dulu, dia pernah bekerja di sebuah perusahaan dekat daerah sini. Namun,karena banyak yang harus dia urus di Rumah,dia kemudian memutukan untuk berhenti bekerja. Ayahku seorang Polisi. Hari ini ayah pulang sekitar pukul 13 siang. Namanya Hendrik. Orang-orang mengenalnya dengan nama Paulus. Karena dia cukup terkenal di Tempat tinggalku dan sekitarnya karena Kemahirannya dalam melakasanakan tugas serta menghentikan dan menegakan hukum bagi anggota kriminal membuat namanya di kenal oleh banyak orang.

Tak heran jika banyak orang segan padanya.

Ayahku mengajarkan aku dan semua saudaraku agar menjadi anak yang tangguh. Jangan membiarkan dirimu diinjak. Lawanlah jika kau benar, dan siaplah berperang jika diperlukan dalam hal mendapatkan kebenaranmu.

Kemudian beberapa saat,aku pergi ke Kamar. mendengarkan musik yang menjadi rutinitasku saat berada di kamar .Tiba-tiba adikku mengetok pintu dan menceritakan bahwa ada beberapa kelompok anak seusianya memukulnya dan adikku sampai berdarah.

"Ando,mengapa meraka sampai memukulmu?"

"ketika aku sedang dalam perjalanan pulang, entah mengapa mereka datang hendak memukulku.kemudai aku berlalri dan mereka mengejarku dari belakang lalu meminta uang padaku. Aku tak punya uang dan mereka memukulku. Aku melawan tapi mereka main keroyok Ka"

"Dimana mereka sekarang? Ayo kita balas. kamu nanti yang pukul balas mereka."

"Mereka di pertigaan jalan menuju Rumah ka, Tadi mereka menyuruhku mengambil uang di Rumah. Kalau tidak di bawa mereka akan memukulku besok."

"Ahh,itu mah anak kecil,ayo!" Kami pergi menemui mereka. dan tentu saja mereka hanya anak kecil dan mereka pasti takut melihatku.

Sesampainya di sana. Aku menyuruh Ando menantang mereka berantem. ketika Mereka berniat mendekati dan memukul adikku, aku datang mengepung dan memukul beberapa diantara mereka. Temanya yang lain takut dan langsung pergi. ada beberapa yang aku tangkap dan adikku membalas pukulan mereka. Aku sedikit tertawa melihat adikku yang memukuli mereka sampai ada beberapa yang menangis. Kemudian Kami pulang dan aku berpesan jangan memberitahu ibu ya.

Sesampainya di Rumah ternyata ayah sudah pulang. Dia membawakan makanan. lalu kami makan siang bersama. kemudian di lanjutkan dengan tidur siang.

Malampun Tiba.

Aku mengambil ponselku untuk menyapa Dewi melalui whatsapp.

Aku bertanya padanya mengenai mengapa dia menangis tadi. Namun dia tidak menceritakan alasanya dengan mengelak. kemudian dia memberi alasan kalau dia hanya merindukan ayahnya. Aku sama Sekali tak tahu perihal alasan dibalik Tangisnya. Namun aku berjanji. Suatu saat aku akan mengusir semua tangisnya itu dari hidupnya. Menggatikanya dengan cara membuatnya bahagia.

Setelah berbincang cukup lama melalui chattan Whatsapp, seperti biasa aku memetik gitar dan bernyanyi sembari membayangkan Dewi.

Dengan begitu,imajinasiku bisa terbang ke Angkasa dan melalui Nyanyian aku bisa merasakan ketenangan.

"Aryaaaa...."Panggil Ibuku

"Ada Apa bu?:

"Ayo Makan na"

"Iya Bu,kalian duluan Aja.Nanti aku belakangan"

"Nanti Ayamnya tak kebagian lo"

"Simpan yang lain Buat aku Ma"

"Okedeh,Kami duluan aja".

Sekeluarga Makan malam sedangkan aku hanya duduk dan bernyanyi di depan teras Rumah. Aku menunggu teman-temanku tetapi mereka tidak datang. Kemudia aku pergi ke Tempat biasa kami berkumpul. aku melihat mereka dan bergabung dengan mereka. Meskipun hanya untuk sekedar bernyanyi bersama. Kemudian Salah satu temanku yang bernama Bordin tiba - tiba mengatakan, "Arya,menurutmu Bagaimana ya? Aku sedang Ada masalah dengan Pacarku, Tepatnya sekarang menjadi mantan sih. Aku dan dia putus sekitar 2 bulan yang lalu."

"Apakah Ada Masalah Bordin?"

"Adasihh, Kami selalu saja mempunyai masalah Ar. Dia itu Tidak pernah mau mengerti keadaanku" ucapnya dengan nada menyesal. "Dia egois dan maunya menang sendiri terus.Aku tak mau dia hanya mau diperjuangkan,Aku mau dia juga mau berjuang untukku. Tapi Ar,Sekarang Mungkin dia memiliki Pacar baru.Lantas,bagaimanakah caraku agar bisa Move on sepenuhnya darinya?".

"Begini Bor,Apakah kau merasa bahwa hubunganmu denganya toxic? Jika benar tinggalkan. Jika tidak Coba sesekali beri kesempatan. Perempuan memang begitu. Kita harus sabar menghadapi mereka."

"Aku sudah mencoba memahaminya sejauh ini Ar, Hubungan kami hampir 2 tahun. Namun dia Memiliki sifat yang keras kepala Ar. Aku tahu aku juga memiliki kesalahan kepadanya.Namun aku merasa sakit hati terus-terusan dalam posisi ini teman. Aku pernah memohon agar kami berbaikan tapi Rupanya sia-sia aja."

"Aku tak berpengalaman dalam bercinta Bor,Kau bersyukur sempat memilikinya.Sedangkan aku Pernah mencintai seseorang namun tak dapat memilikinya Sahabatku tepatnya. Dulu Aku dan dia sering bersama sejak kecil,dan karena cinta itu kami berpisah dan tak berbicara satu sama lain sampai sekarang."

"Perjuangin kalau mau mendapatkan hatinya Ar"

"Percuma Bor,Dia sudah milik yang lain sekarang"

"Ikhlasan saja teman.Aku juga sedang belajar keikhlasan sekarang.Aku hanya berdoa Yang terbaik saja untuk mantanku sekarang.Dia yang pernah meninggalkanku. Menyisihkan luka waktu itu dan memilih melupakan segalanya. Aku belajar sesuatu.Tuhan mengajariku perihal keiklasan saat ini. Keadaanku sekarang Sudah jauh lebih baik sekarang.Perlahan Rasaku itu memudar seiring waktu.Dan perlahan pula mengiklaskan dia. Kini aku ikhlas siapapun dapat memilikinya Tapi satu pesanku Padanya. Semoga nanti saat dia Sadar bahwa tidak ada yang pernah mencintainya melebihi cintaku padanya. Nanti Dia Juga akan tau. Bahu siapa yang memberikan sandaran saat dia mengalami masalah. Serta kehangatan itu akan mengingatkan dia Padaku. Setabah apa orang baru itu akan memahaminya. Kita liat Arya. Aku berdoa yang terbaik untuknya. Semoga saja Yang terbaik akan datang padanya."

"Lama-kelamaan juga kau akan terbiasa tanpanya. Intinya adalah Keiklasan.Tidak mudah namun itu adalah solusi terbaik. Aku pernahmengalami posisi seperti itu teman.Butuh waktu lama sekitar 2 tahun aku baru move on darinya dan benar keiklasan itulah yang membuat kita dewasa."

"Ia Ar,Terimakasih telah mendengar ceritaku kawan.Sepertinya aku Ke Rumah duluan Ya, Besok baru kita ulik lagu-lagu klasik 90-an lagi.Sampai Jumpa".

"Sama-sama Bordin,Besok aku tunggu di Rumah."

Dia adalah Bordin,Temanku. Aku dan dia sudah berteman sejak Sd. Dulu kami sering menghabiskan waktu untuk bermain bersama sejak kecil. Dia sering bercerita kalu dia mengalami masalah entah itu dengan keluarganya atau pacarnya. Dia mengatakan bahwa aku bisa memahami perasaanya dan bisa memberikan solusi untuknya. tapi, Bagiku siapapun yang ingin bercerita,Aku akan selalu siap mendengarkanya.

Waktu berganti menjadi Pagi. Seperti biasa, aku bangun pukul 5 pagi membantu ibu membereskan Rumah serta membantu menyelesaikan pekerjaanya. Setelah itu aku bergegas pergi ke Sekolah di temani motor kesayanganku.

Aku memberinya Nama Lesmana. Karena sudah 4 tahun dia selalu menemaniku untuk pergi kemana pun yang aku mau.

Di Sekolah aku bertemu dengan seorang Security baru. Rupanya dia pengganti Si Kumis. Katanya,Hari ini Si kumis Sakit. Jadi dia menggantikanya hari ini.Syukurlah. Si Kumis itu sekarang tidak menggangguku lagi. Nanti kalau bolos aku izin Sakit aja Ah.Pada security baru ini.

Kemudia seperti biasa bel masuk kelas bunyi menandakan pelajaran pertama akan di mulai. hari ini matematika adalah jam pertama untuk pelajaran hari ini. aku sangat menyukai matematika. Karena menurutku Matematika itu spesial. Gurunya Lumayan cantik. Tak jarang saat dia mengajar aku bermain mata denganya.

Dia hanya membalasku dengan senyum. Kata Lisa Murid kesayanganya adalah diriku. mungkin karena aku rajin mengikuti Les matematika serta Rajin mengerjakan Tugas.

tetapi Kata temanku sih aku cukup aktif dalam matematika. Aku sih biasa-biasa aja. Soalnya untuk mata perlajaran lain tidak berlaku. Guru lain ada yang membenciku. Karena sikapku Cukup Tidak baik menurut mereka.

Setelah beberapa jam kemudian, matapelajaran matematika selesai. Lonceng Berbunyi menandakan istirahat. Aku bergegas ke Kantin.

dan tanpa di sengaja aku bertemu dengan Dewi Disana.Betapa senangnya aku saat hari ini.

"Hay Dew,"

"Aryaa,Sini duduk!" ucapannya yang ramah serta lambaian tanganya mengajaku untuk segera duduk di sampingnya.

"Iya Dew." kataku dengan semangat

aku berjalan kearahnya lalu duduk disampingnya. Kami mengobrol cukup lama serta membeli gorengan untuk dimakan sembatri menemaini perbincangan kami sampai Lonceng istirahat berakhir. kemudian aku menawarkan kalau sebentar aku akan mengatarkannya pulang. Awalnya dia hanya diam saja tanpa mengiakan tawaranku. trtapi kemudian aku berdiri dan pergi lalu mengatakan jika tidak ada alasan untuk menolak. Akhinya dengan Dia mengiakan ajakanku dan menggelengkan kepalanya.

Lonceng Pulang berbunyi. kemudian, dengan segera aku pergi Ke Kelasnya. Sesampainya aku di Kelasnya, semua temanya memberiku tatapn aneh dan tak percaya tetapi mereka tak berkata apa-apa. Dewi hanya tersenyum lalu berjalan denganku menuju Garasi. Di tengah Perjalanan Pulang,Dewi sama sekali tak berbicara padaku. Akupun begitu Kaku dan tak berani memulai berbicara.

Beberapa saat kemudian, Tiba-tiba ada seekor anak anjing kecil melintas di depan jalan dan aku hampir menabraknya. Untung saja Aku Dan dia tidak terjatuh. dan Tanpa sengaja dia memelukku. kemudian aku tersenyum dan mengatakan, "Terima Kasih ya anjing kecil."

Dia mencubitku lalu mengatakan"Ihhh,Ko malah terima kasih sih?."

"Setidaknya gara-gara Dia aku dapat pelukan gratis"

Dia hanya tertawa dan memukulku dengan lembut. Lalu mengatakan "Modus."

Akhirnya Kami sampai di Rumahnya. Kemudian dia mengajaku untuk mampir ke RUmahnya sebentar.

"Ar mampir dulu Yuk?"

"Jangan ya Dew,aku buru-buru. Soalnya sebentar sore aku Ada kegiatan seni pukul 15.00 ."

"Oke deh Ar. Kalau gitu aku masuk Ya."

"Kalau Singgah di Hatimu sih boleh

sekarangpun bisa lo"

Dia hanya membalasnya dengan Senyum sambil mengatakan "Garing."

"Dew.kalau begitu aku duluan Ya. Sampai ketemu di chat."Kataku dengan tersenyum sembil Menyalakan motorku.

"iya-iya Ar." Dia menjawabku dengan melambaikan tangannya.