Pria yang bernama Hasan itu, terlihat tampan dengan usianya yang lebih muda beberapa tahun dari Bu Ida - wakil kepala sekolah. Wajahnya yang kotak, dengan sisi rahangnya yang tegas. Ia mengenakan kacamata kotak kecil tanpa bingkai, sehingga dari jauh tidak terlihat jika ia mengenakan kacamata.
"Melani... wah... akhirnya kita bertemu ya." Ucap Hasan, dia duduk dengan sikap yang elegan. Kedua tangan yang diletakkan di atas meja, dan tatapan yang mengarah lurus ke arah wajah Melani.
"Emm... ya Pak Hasan. Apa kabarnya pak, sudah lama tidak lihat bapak di sekolah." Jawab Melani dengan sopan, dan dia masih belum berani menegakkan wajahnya.
"Duh... perasaan gue makin enggan enak jadinya." Batin Melani, melihat dengan cemas dan mencoba menebak apa yang sedang dipikirkan oleh Hasan?